Sunday, April 26, 2020

Adab rosululloh tidak bermalas malasan

Mata pelajaran    : Akidah Akhlak
Kelas.                    : 2
Tanggal.                : 27 April 2020

Bahan Ajar kelas 2

Mengatasi Malas ala Rasululla


Rasa malas memang merupakan sifat alami yang wajar dimiliki oleh manusia. Namun seringkali, sifat ini menjadi penyebab munculnya berbagai macam masalah lain, yang merugikan seseorang. Seperti, jika seharusnya dalam waktu beberapa jam seseorang bisa menyelesaikan beberapa urusan sekaligus, kehadiran rasa malas ini menyebabkan berbagai hal itu terhambat. Selain itu, rasa malas juga menyebabkan turunnya skala produktivitas seseorang, sebab rasa malas ini erat kaitannya dengan sifat menunda-nunda pekerjaan.

Umumnya rasa malas selalu dikaitkan dengan sifat alamiah seseorang semata, yakni berkisar pada faktor internal dalam diri seseorang. Padahal sebenarnya Rasulullah Saw. melalui suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah pernah bersabda mengenai diantara faktor penyebab munulnya rasa malas dan cara mengatasinya. Berikut ini sabda Rasulullah;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ، فَارْقُدْ فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ»    رواه البخاري فى صحيحه

Artinya: “Syaithan mengikat pada tengkuk kepala seseorang kalian manakala ia tidur dengan tiga ikatan, yang ia buat tempatnya pada tiap ikatan (dengan mengatakan): “Bagimu malam yang panjang maka tidurlah”. Maka jika ia bangun lantas berdzikir kepada Allah terbukalah satu ikatan, kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi, kemudian jika ia sholat maka terbukalah seluruh ikatan, maka iapun di pagi hari dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun kalau tidak demikian maka ia di pagi hari dalam keadaan jelek jiwanya lagi pemalas.” (Shohih Al Bukhari (1143)

Melalui hadis di atas diketahui bahwa diantara penyebab munculnya rasa malas ialah adanya tiga ikatan yang dikaitkan oleh setan di malam hari. Ikatan-ikatan tersebut diikatkan oleh setan di kepala manusia ketika seseorang sedang terlelap. Maka sesuai dengan sabda Rasulullah di atas, ikatan tersebut dapat dilepaskan satu persatu dengan cara berikut ini;

Menyebut  asma Allah ketika bangun tidur, yakni dengan baca do’a yang diajarkan oleh Rasulullah ketika bangun tidur;

الحمد لله الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشور

Dengan membaca do’a tersebut terlepaslah satu ikatan.

Berwudhu, setelah berwudhu terlepaslah satu ikatan.

Mendirikan shalat, setelah shalat maka terlepaslah ketiga ikatan tersebut.

Dengan mengamalkan ketiga hal di atas, sebagaimana sabda Rasulullah, insyaallah seseorang akan memulai paginya dengan giat dan berbekal jiwa yang baik dan bersih. Namun sebaliknya, jika tidak maka pagi seseorang tersebut akan dibuka dengan kemalasan dan berbekal jiwa yang kotor.

Di samping itu, Rasulullah juga telah mengajarkan satu do’a khusus untuk menghindarkan diri dari sifat malas ini. Do’a ini sebagaimana diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam kitab Shohihnya;

حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”

Itulah tadi beberapa hal yang diajarkan oleh Rasulullah untuk mengatasi rasa malas. Semoga kita semua dapat istiqomah mengamalkan sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah dan senantiasa mendapatkan keberkahan darinya



Tuesday, April 21, 2020

Adab belajar dan bermain

Mata pelajaran       : Agama Islam
Kelas                        : 2
Tanggal.                   : 22 April 2020

Bahan ajar kelas 2. 

ADAB BELAJAR

Belajar sama juga dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu disarankan buat tiap-tiap muslim.  baik yang lelaki ataupun wanita. Imam Syafi’i berkata :

“MENUNTUT ILMU ITU PALING UTAMA DIBANDING SALAT SUNNAH.”

Keutamaan belajar / menuntut ilmu banyak.  Belajar sama juga dengan beribadah. Orang yang belajar akan memperoleh pahala. Anak yang rajin belajar bisa menjadi pintar. Sebaliknya anak yang malas belajar bisa menjadi bodoh. Belajar semestinya diawali semenjak awal. Seperti kata pepatah

“BELAJAR DIWAKTU KECIL SEPERTI MENGUKIR DI ATAS BATU.”

“BELAJAR DIWAKTU DEWASA SEPERTI MENGUKIR DI ATAS AIR. “

Berarti bila masih tetap muda kita akan gampang menyerap pelajaran. Sedangkan bila telah tua akan susah untuk mengerti pelajaran. Seeorang pelajar mesti memerhatikan adab-adab belajar. Supaya ilmu yang dituntutnya berguna.Dan mendapatkan ridha Allah.  Di bawah ini adab belajar disekolah serta di rumah :

1. ADAB BELAJAR DI SEKOLAH

A. MEMPUNYAI NIAT

Setiap perbuatan tergantung kepada niatnya. Apabila kita berniat baik hasilnya juga baik. Sebaliknya jika kita berniat jelek maka hasilnyapun jelek. Sesuai sabda Nabi Muhammad saw.

عَنْ اَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالََ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى.

Artinya : “Dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra. berkata : saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai apa yang diniatkannya.” 
Seorang belajar harus mempunyai niat untuk belajar. Karena jika tidak pikirannya akan bercabang. Misalnya selalu ingin cepat pulang. Atau selalu ingin bermain dan jajan.

B. MEMBERI SALAM KEPADA GURU

Ketika datang kesekolah siswa memberi salam kepada guru. Bersalaman dengan mencium tangan sebagai tanda penghormatan.

C. MEMBACA DOA SEBELUM BELAJAR

Sebelum belajar hendaklah membaca doa. Mulailah dengan membaca basmalah. Kemudian membaca doa sebelum belajar. 
Yang berbunyi :

رَبِّ زِدْنِى عِلْمًا نَافِعًا وَارْزُقْنِى فَهْمًا وَسِعًا

Artinya : “Wahai Allah Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat dan berilah aku kefahaman yang luas.”

D. BERSIKAP SOPAN TERHADAP GURU

Guru adalah orang yang memberikan ilmu kepada kita. Kita harus menghormati guru. Berkata kepada guru tidak boleh dengan suara yang keras. Apalagi sampai membentak-bentak guru. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas. Bertanyalah dengan sopan kepada guru. Kita juga tidak boleh duduk dikursi guru. Duduklah dengan rapi dikursi masing-masing. Jika suasana kelas tertib maka kegiatan belajar menjadi lancar.

E. MEMBACA DOA SESUDAH BELAJAR

Setelah belajar jangan lupa membaca doa. Doa setelah belajar adalah :

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ اِلَيْهِ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَلَمِيْنَ

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya aku menitipkan kepadamu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah kepadaku pada waktu akau membutuhkannya, dan janganlah Engkau jadikan aku lupa padanya wahai Tuhan semesta alam.”

2. ADAB BELAJAR DI RUMAH

Belajar tidak hanya disekolah. Dirumah pun kita harus belajar. Yaitu mengulang kembali pelajaran yang kita dapat disekolah.

Agar ilmu yang kita dapat disekolah tidak cepat hilang. Atau mempelajari pelajaran yang akan diajarkan. Adapun adab belajar dirumah adalah :

A. BELAJAR DITEMPAT YANG SESUAI

Belajar yang baik adalah ditempat yang tenang. Belajar sebaiknya jangan didepan televisi. Agar konsentrasi tidak terganggu.

B. MEMBACA DOA SEBELUM DAN SESUDAH BELAJAR.

C. MERAPIKAN BUKU DAN ALAT TULIS

Biasakanlah merapikan alat tulismu sesudah belajar. Letakkan ditempatnya semula. Agar esok mudah mencarinya.

D. MENYIAPKAN BUKU UNTUK PELAJARAN ESOK HARI

ADAB BERMAIN

Bermain boleh kita lakukan. Asalkan tidak mengganggu waktu belajar. Bermain berguna untuk menyegarkan pikiran. tetapi jangan sampai terlena. Bermain jangan terlalu lama. Apalagi sampai melupakan ibadah dan belajar. Karena akan merugikan diri sendiri. Misalnya PR menjadi terbengkalai. Atau kita bisa mendapat dosa karena meninggalkan salat. Bermain ada adabnya. Adab bermain antara lain :

A. MEMPERHATIKAN WAKTU

Carilah waktu yang tepat untuk bermain. Jangan sampai terlalu lelah bermain. Sehingga melupakan belajar.

B. HARUS JUJUR

Islam melarang kita untuk berbuat curang. Anak yang curang tidak akan punya teman. Perbuatan curang akan mendapatkan dosa.

C. TIDAK MENGGANGU ORANG LAIN

Bermain boleh dilakukan disekitarmu. Tetapi bermainlah dengan tertib. Misalnya tidak bermain dijalan raya. Karena akan mengganggu pengemudi kendaraan. Dan membahayakan diri kita sendiri. Bermain juga jangan terlalu berisik. Karena akan mengganggu orang yang sakit atau tidur. Bermain jangan sampai mengganggu orang lain.

D. TIDAK BOLEH BERTENGKAR / BERMUSUHAN

Sesama teman harus saling menyayangi. Ketika kita kalah dalam permainan. Kita tidak boleh marah pada teman kita. Apalagi sampai membuat celaka teman kita. Kalah dan menang adalah hal yang biasa dalam bermain. Kita tidak boleh egois. Tidak perlu mengejek teman yang kalah. Apalagi sampai menyinggung perasaannya.

Monday, April 20, 2020

Meneladani Asmaul Husna as-salam

Mata pelajaran       : Agama Islam
Kelas                        : 2
Tanggal.                   : 22 April 2020

Bahan ajar kelas 2. 

MENELADANI SIFAT ASMAUL HUSNA AS-SALAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI 

Asmaul Husna adalah nama baik dan indah yang dimiliki oleh Allah SWT. yang semuanya berjumlah 99. Diantara nama baik tersebut, ada yang disebut As-Salam. As-Salam artinya ialah yang memiliki sifat mutlak Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Keselamatan. Kali ini kita akan membahas mengenai As-Salam, sifat Allah yang Maha Sejahtera. Berikut adalah dalil tentang As-Salam dalam surah Al-Hasyr ayat 23:
 هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ 

Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. 

Kita harus meneladani sifat Allah yaitu salah satunya adalah As-Salam yang artinya Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Keselamatan. Bagaimana cara kita meneladaninya? (1). Membantu Orang dengan Ikhlas Membantu orang bisa bermacam-macam, kita bisa memulainya dari hal yang kecil (sepele) terlebih dahulu. Misalnya, kita membeli dagangan di pedagang kecil (terutama orang yang tua), mengajarkan sedikit ilmu kepada orang lain, membagi info lowongan kerja di grup chat, dan lain-lain. (2). Menebarkan Salam dan Senyum Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa "Islam yang baik adalah yang memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal". Banyak sekali orang yang menyepelekan mengucapkan salam, padahal mengucapkan salam termasuk hal yang wajib dan dianjurkan. Misalnya, kita memasuki suatu rumah atau berpapasan dengan teman, disitulah kita harus mengucapkan salam. Selain itu, jangan lupa untuk selalu tersenyum, karena senyum merupakan suatu sedekah dan bisa membuat orang lain disekitar menjadi ikut bahagia. (3). Tidak Mencela atau Menghina Orang Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Hujuraat ayat 49: 

وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ 

"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk)"  Dalam surah diatas disebutkan bahwa kita tidak boleh saling memanggil orang dengan julukan yang buruk dan mengandung celaan. Misalnya, ada teman kita yang gendut dan kita memanggilnya dengan julukan "gentong". Mungkin sebagian orang mengira itu hanya candaan, tetapi kita tidak mengetahui isi hati orang yang dijuluki julukan tersebut. Bisa saja dia merasa sakit hati karena dipanggil dengan julukan tersebut. Sebaiknya dianjurkan kita memanggil dengan julukan yang baik dan mengandung pujian. Misalnya memanggil orang lain dengan sebutan "yang mulia","yang 'alim (berilmu)", dan sebagainya. Sekian tulisan kecil dari saya, semoga bermanfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf jika ada kesalahan kata ataupun kalimat.  

Sebagai manusia, kita tidak luput dari sakit. Semua penyakit ada obatnya. 
Kita juga harus berdoa memohon kesembuhan dari Allah. 
Hanya Allah yang mampu memberi keselamata kita selalu memohon atau berdoa kepada Allah . 

Tugas pada LKS blm 55. Latihan 2
selamat mengerjakan anak Soleh Solehah. 

kegiatan dalam Agama yang dianut.

Mata pelajaran       : Agama Islam
Kelas                        : 1
Tanggal.                   : 22 April 2020
   

Bahan ajar kelas 1

Puasa dalam Islam juga sering disebut shaum yang merupakan salah satu ibadah yang telah dicontohkan oleh Rosululloh SAW.

Pengertian puasa Ramadhan selain menjaga hawa nafsu, juga wajib dilakukan oleh umat Islam. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183 yaitu:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya, di mana hal tersebut adalah bentuk pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara langsung serta kegiatan yang menyangkut hablum minallah.

Selain pengertian puasa Ramadhan di atas, ada beberapa hal penting lainnya menyangkut puasa Ramadhan seperti rukun puasa Ramadhan, syarat puasa Ramadhan, dan lain sebagainya. Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum hal-hal mengenai pengertian puasa Ramadhan dan seluk-beluk lainnya dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (1/5/2019).

2 dari 5 halaman

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui pengertian puasa Ramadhan, berikut ini adalah syarat wajib untuk menjalankan puasa Ramadhan yang baik dan benar.

1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam

2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa

3. Mempunyai akal

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh

6. Suci dari haid dan nifas

7. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan

Syarat wajib puasa Ramadhan di atas harus dipenuhi untuk menjalankan puasa Ramadhan. Baligh atau telah mencapai umur dewasa memang menjadi salah satu syaratnya, namun untuk anak-anak juga harus di ajari sejak dini untuk mulai berpuasa meskipun hanya setengah hari dan lebih utama untuk mengajari amalan-amalan dalam puasa Ramadhan.



Rukun dan Sunnah Puasa Ramadhan

Setelah syarat wajib puasa Ramadhan telah terpenuhi, kamu harus melaksanakan rukun puasa sebagai berikut:

1. Niat

Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih.

2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Hal yang Sunnah Ketika Berpuasa

Selain pengertian puasa Ramadhan, syarat, hingga rukunnya, kamu juga harus mengetahui sunnah-sunnah puasa Ramadhan agar amalan ibadahmu semakin besar. Berikut beberapa sunnah puasa Ramadhan.

1. Sahur

2. Segera berbuka saat waktu buka puasa

3. Membaca doa buka puasa

4. Berbuka dengan yang manis-manis

5. Memberi makan pada orang yang berbuka

6. Memperbanyak ibadah dan berderma, dan masih banyak lagi

4 dari 5 halaman

Hal yang Makruh Saat Berpuasa

Makruh adalah hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan.

1. Berbekam

2. Mengulum sesuatu di dalam mulut

3. Merasakan makanan dengan lidah, contohnya saat memasak dan mencicipnya

4. Memakai wangi-wangian

5. Bersiwak atau menggosok gigi saat terkena terik matahari

6. Berkumur di luar kumur wudhu

Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau Membatalkan Puasa

Puasa terutama puasa Ramadhan memang wajib hukumnya, namun ada beberapa hal yang memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa. Akan tetapi diwajibkan untuk mengeluarkan fidya atau mengganti puasa tersebut di lain hari.

1. Dalam perjalanan jauh

2. Orang tua berusia lanjut

3. Dalam keadaan sakit

4. Wanita menyusui dan hamil

5 dari 5 halaman

Hikmah Puasa Ramadhan

1. Melatih kesabaran

2. Membentuk akhlaqul karimah

3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat

4. Menimbulkan rasa syukur

5. Meningkatkan ketakwaan dalam diri seseorang

6. Membersihkan diri dari dosa-dosa-d

7. Membiasakan diri hidup hemat

Itulah beberapa hal mengenai puasa Ramadhan, mulai dari pengertian puasa Ramadhan hingga hikmah yang akan diberikan dan didapat ketika kita menjalankannya. Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dinanti-nantikan karena memiliki beribu-ribu manfaat.

Jangan sampai kamu tidak melakukan kebaikan di bulan Ramadhan karena bulan kemenangan ini hanya datang setahun sekali

selamat mengerjakan anak Soleh solehah

Sunday, April 19, 2020

Asmaul Husna kelas 1


Mata pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas                  : 1

Tanggal.             : 20 April 2020

Bahan ajar kelas 1


99 Asmaul Husna Latin Beserta Terjemahan Indonesia


 

 Asmaul Husna adalah nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT. Mari kita belajar memahami tulisan Latin Asmaul Husna beserta terjemahan Indonesia.

Nama-nama Asmaul Husna memiliki khasiat yang dapat dirasakan. Umat Islam dianjurkan berdoa menggunakan nama-nama Allah karena setiap Asmaul Husna itu memiliki arti dari sifat Allah. Dengan secara tidak langsung membaca, menghafal, dan mengetahui artinya dapat meningkatkan keimanan.

Di bawah ini terdapat 99 bacaan Asmaul Husna tulisan Latin yang dilengkapi dengan artinya:

1. الرحمن = Ar Rahman

Artinya: Yang Maha Pengasih

2. الرحيم = Ar Rahiim

Artinya: Yang Maha Penyayang

3. الملك = Al Malik

Artinya: Yang Maha Merajai (bisa diartikan Raja dari semua Raja)

4. القدوس = Al Quddus

Artinya: Yang Maha Suci

5. السلام = As Salaam

Artinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

6. المؤمن = Al Mu'min

Artinya: Yang Maha Memberi Keamanan

7. المهيمن = Al Muhaimin

Artinya: Yang Maha Mengatur

8. العزيز = Al 'Aziiz

Artinya: Yang Maha Perkasa

9. الجبار = Al Jabbar

Artinya: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan

10. المتكبر = Al Mutakabbir

Artinya: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran

11. الخالق = Al Khaliq

Artinya: Yang Maha Pencipta

12. البارئ = Al Baari'

Artinya: Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)

13. المصور = Al Mushawwir

Artinya: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)

14. الغفار = Al Ghaffaar

Artinya: Yang Maha Pengampun

15. القهار = Al Qahhaar

Artinya: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu

16. الوهاب = Al Wahhaab

Artinya: Yang Maha Pemberi Karunia

17. الرزاق = Ar Razzaaq

Artinya: Yang Maha Pemberi Rezeki

18. الفتاح = Al Fattaah

Artinya: Yang Maha Pembuka Rahmat

19. العليم = Al 'Aliim

Artinya: Yang Maha Mengetahui

20. القابض = Al Qaabidh

Artinya: Yang Maha Menyempitkan

21. الباسط = Al Baasith

Artinya: Yang Maha Melapangkan

22. الخافض = Al Khaafidh

Artinya: Yang Maha Merendahkan

23. الرافع = Ar Raafi'

Artinya: Yang Maha Meninggikan

24. المعز = Al Mu'izz

Artinya: Yang Maha Memuliakan

25. المذل = Al Mudzil

Artinya: Yang Maha Menghinakan

26. السميع = Al Samii'

Artinya: Yang Maha Mendengar

27. البصير = Al Bashiir

Artinya: Yang Maha Melihat

28. الحكم = Al Hakam

Artinya: Yang Maha Menetapkan

29. العدل = Al 'Adl

Artinya: Yang Maha Adil

30. اللطيف = Al Lathiif

Artinya: Yang Maha Lembut

31. الخبير = Al Khabiir

Artinya: Yang Maha Mengenal

32. الحليم = Al Haliim

Artinya: Yang Maha Penyantun

33. العظيم = Al 'Azhiim

Artinya: Yang Maha Agung

34. الغفور = Al Ghafuur

Artinya: Yang Maha Memberi Pengampunan

35. الشكور = As Syakuur

Artinya: Yang Maha Pembalas Budi (menghargai)

36. العلى = Al 'Aliy

Artinya: Yang Maha Tinggi

37. الكبير = Al Kabiir

Artinya: Yang Maha Besar

38. الحفيظ = Al Hafizh

Artinya: Yang Maha Memelihara

39. المقيت = Al Muqiit

Artinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan

40. الحسيب = Al Hasiib

Artinya: Yang Maha Membuat Perhitungan

41. الجليل = Al Jaliil

Artinya: Yang Maha Luhur

42. الكريم = Al Kariim

Artinya: Yang Maha Pemurah

43. الرقيب = Ar Raqiib

Artinya: Yang Maha Mengawasi

44. المجيب = Al Mujiib

Artinya: Yang Maha Mengabulkan

45. الواسع = Al Waasi'

Artinya: Yang Maha Luas

46. الحكيم = Al Hakim

Artinya: Yang Maha Bijaksana

47. الودود = Al Waduud

Artinya: Yang Maha Mengasihi

48. المجيد = Al Majiid

Artinya: Yang Maha Mulia

49. الباعث = Al Baa'its

Artinya: Yang Maha Membangkitkan

50. الشهيد = As Syahiid

Artinya: Yang Maha Menyaksikan

51. الحق = Al Haqq

Artinya: Yang Maha Benar

52. الوكيل = Al Wakiil

Artinya: Yang Maha Memelihara

53. القوى = Al Qawiyyu

Artinya: Yang Maha Kuat

54. المتين = Al Matiin

Artinya: Yang Maha Kokoh

55. الولى = Al Waliyy

Artinya: Yang Maha Melindungi

56. الحميد = Al Hamiid

Artinya: Yang Maha Terpuji

57. المحصى = Al Muhshii

Artinya: Yang Maha Mengalkulasi (menghitung segala sesuatu)

58. المبدئ = Al Mubdi'

Artinya: Yang Maha Memulai

59. المعيد = Al Mu'iid

Artinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

60. المحيى = Al Muhyii

Artinya: Yang Maha Menghidupkan

61. المميت = Al Mumiitu

Artinya: Yang Maha Mematikan

62. الحي = Al Hayyu

Artinya: Yang Maha Hidup

63. القيوم = Al Qayyuum

Artinya: Yang Maha Mandiri

64. الواجد = Al Waajid

Artinya: Yang Maha Penemu

65. الماجد = Al Maajid

Artinya: Yang Maha Mulia

66. الواحد = Al Wahid

Artinya: Yang Maha Tunggal

67. الاحد = Al Ahad

Artinya: Yang Maha Esa

68. الصمد = As Shamad

Artinya: Yang Maha Dibutuhkan (tempat meminta)

69. القادر = Al Qaadir

Artinya: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

70. المقتدر = Al Muqtadir

Artinya: Yang Maha Berkuasa

71. المقدم = Al Muqaddim

Artinya: Yang Maha Mendahulukan

72. المؤخر = Al Mu'akkhir

Artinya: Yang Maha Mengakhirkan

73. الأول = Al Awwal

Artinya: Yang Maha Awal

74. الأخر = Al Aakhir

Artinya: Yang Maha Akhir

75. الظاهر = Az Zhaahir

Artinya: Yang Maha Nyata

76. الباطن = Al Baathin

Artinya: Yang Maha Ghaib

77. الوالي = Al Waali

Artinya: Yang Maha Memerintah

78. المتعالي = Al Muta'aalii

Artinya: Yang Maha Tinggi

79. البر = Al Barru

Artinya: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)

80. التواب = At Tawwaab

Artinya: Yang Maha Penerima Taubat

81. المنتقم = Al Muntaqim

Artinya: Yang Maha Pemberi Balasan

82. العفو = Al Afuww

Artinya: Yang Maha Pemaaf

83. الرؤوف = Ar Ra'uuf

Artinya: Yang Maha Pengasuh

84. مالك الملك = Malikul Mulk

Artinya: Yang Maha Penguasa Kerajaan (semesta)

85. ذو الجلال و الإكرام = Dzul Jalaali WalIkraam

Artinya: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86. المقسط = Al Muqsith

Artinya: Yang Maha Pemberi Keadilan

87. الجامع = Al Jamii'

Artinya: Yang Maha Mengumpulkan

88. الغنى = Al Ghaniyy

Artinya: Yang Maha Kaya

89. المغنى = Al Mughnii

Artinya: Yang Maha Pemberi Kekayaan

90. المانع = Al Maani

Artinya: Yang Maha Mencegah

91. الضار = Ad Dhaar

Artinya: Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92. النافع = An Nafii'

Artinya: Yang Maha Memberi Manfaat

93. النور = An Nuur

Artinya: Yang Maha Bercahaya (menerangi, memberi cahaya)

94. الهادئ = Al Haadii

Artinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk

95. البديع = Al Badii'

Artinya: Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya

96. الباقي = Al Baaqii

Artinya: Yang Maha Kekal

97. الوارث = Al Waarits

Artinya: Yang Maha Pewaris

98. الرشيد = Ar Rasyiid

Artinya: Yang Maha Pandai

99. الصبور = As Shabuur

Artinya: Yang Maha Sabar


Itulah 99 Asmaul Husna Latin dan terjemahnya yang bisa menjadi ladang pahala dengan mengucapkannya setiap saat. Ucapkan nama-nama Allah ini pada saat berdoa dan berzikir. Selain mendapatkan pahala, membaca Asmaul Husna dapat memberikan ketenangan, kedamaian, dan ketenteraman di dalam jiwa.

Adab belajar di rumah dan di sekolah


Belajar merupakan upaya menuntut ilmu yang telah dianjurkan bagi seluruh umat muslim, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Menurut Imam Syafi’i, “menuntut Ilmu lebih utama daripada salat sunnah". Jadi setiap orang wajib menuntut ilmu karena ilmu adalah modal kita semua untuk meraih kesuksesan dunia akhirat. Keutamaan belajar atau menuntut ilmu sangat banyak, belajar merupakan ibadah, mendapatkan pahala, siapa yang belajar akan menjadi pintar sebaliknya orang malas belajar akan bodoh dan lain-lainya. Tuntutlah ilmu sejak dari buayan hingga liang lahat, maksud dalam menuntut Ilmu kita mulai dari sejak dini sampai waktu tutup usia, jadi tidak adanya batas usia, belajar dimana saja tidak hanya disekolah, bisa saja di dirumah, majelis ta’lim dan lain sebagainya.
Seperti kata pepatah “Belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu. Belajar diwaktu dewasa bagai mengukir diatas air". Artinya jika masih muda dalam menyerap pelajaran akan lebih mudah tetapi sebaliknya bila kita sudah tua maka akan sulit. Kita sebagai seorang murid harus memperhatikan adab-adab belajar. Agar ilmu yang dituntut akan menjadi bermanfaat. Serta mendapat ridha Allah.

1. ADAB BELAJAR DISEKOLAH

Ada beberapa adab yang harus ditaati saat belajar disekolah :

a) Mempunyai niat yang sungguh-sungguh
Setiap perbuatan yang kita lakukan tergantung kepada nianya, apabila dalam belajar kita berniat baik, maka hasil juga baik, namun sebaliknya jika kita berniat buruk maka hasilnya pun buruk juga. Nabi Muhammad Saw bersabda : 
Artinya : “Dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra. berkata : saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai apa yang diniatkannya.”
Seorang murid harus mempunyai niat sungguh-sungguh untuk belajar, jadi dengan niat yang benar maka hasilnyapun juga benar. Seandainya niat belajar tidak benar, maka apapun yang mereka lakukan sia-sia, pikiran mereka selalu ingin cepat pulang atau selalu ingin bermain dan jajan.

b) Memberi salam kepada Guru
Ketika kita tiba di sekolah sebagai murid harus memberi salam kepada guru dengan cara bersalaman, mencium tangan sebagai beliau, ini merupakan tanda penghormatan dan meminta ridho guru, agar dalam menyerap ilmu bisa lancar dan mudah.









c) Membaca do'a sebelum belajar
Sebelum belajar hendaklah membaca doa sebagai bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, kita meminta kemudahan saat belajar, pemahaman menyerap ilmu. Ingat yang memberi Ilmu adalah Allah SWT, sudah patutnya kita berdoa meminta.
Membaca mulailah dengan membaca basmalah, setalah itu membaca doa sebelum belajar.
Yang berbunyi :
رَبِّ زِدْنِى عِلْمًا نَافِعًا وَارْزُقْنِى فَهْمًا وَسِعًا
Artinya : “Wahai Allah Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat dan berilah aku kefahaman yang luas.”

d) Bersikap sopan terhadap guru

Guru merupakan orang yang memberikan ilmu kepada kita, beliaulah yang mengajarkan dari yang tidak paham sampai menjadi paham. Maka sudah sepatutnya kita menghormati beliau. Dengan cara, suara kita tidak boleh keras kepadanya, apalagi membentak, Bertanyalah dengan sopan kepada guru apabila ada kurang paham, tidak boleh duduk dikursi guru.






e) Membaca do'a setelah belajar

Kemudian setelah kita selesai belajar jangan lupa untuk membaca doa kembali, sebagai wujud syukur kita sudah mendapatkan llmu.
Doa setelah belajar adalah :
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ اِلَيْهِ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَا رَبَّ الْعَلَمِيْنَ
Artinya : “Ya Allah sesungguhnya aku menitipkan kepadamu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah kepadaku pada waktu akau membutuhkannya, dan janganlah Engkau jadikan aku lupa padanya wahai Tuhan semesta alam.”







2. ADAB BELAJAR DIRUMAH

Menuntut Ilmu atau belajar itu tidak hanya disekolah namun dirumah juga harus belajar. Bisa dengan cara mengulang kembali pelajaran yang di dapat di sekolah, agar ilmu yang yang di dapat tidak cepat hilang dan menambah pemahaman yang mendalam tentang pelajaran tersebut atau pelajaran selajutnya.
Adapun adab belajar dirumah adalah :
a) Belajar ditempat yang sesuai
Carilah tempat belajar yang baik dan tenang, agar saat belajar Anda bisa fokus tanpa gangguan apapun. Misalnya dikamar di meja belajar Anda, sebaiknya jangan didepan telivisi saya yakin akan mengganggu konsentrasi Anda.
b) Berdo'a sebelum dan sesudah belajar
Doa yang dibacakan sama dengan doa belajar saat di sekolah, ingat Allah SWT yang memberikan ilmu, maka minta dengan Nya dengan sungguh-sungguh. Agar saat belajar dirumah diberi pemahaman oleh Allah SWT.
Merapikan buku dan alat tulis

Biasakanlah merapikan alat tulismu baik sebelum maupun sesudah belajar, karena dengan keadaan meja belajar yang rapi, kita akan lebih maksimal, tidak terganggu dengan pemandangan meja yang berantakan. Setelah selasai belajar letakkan ditempatnya semula, agar saat mencari mudah ditemukan.
c) Menyiapkan buku untuk materi pelajaran besok
Setelah belajar selesai dan keadaan meja belajar sudah rapi, selajutnya siapkan buku pelajaran besok hari, agar saat sekolah besok mau berangkat tas Anda sudah siap.

Wednesday, April 15, 2020

bersuci


Mata pelajaran : Agama Islam

Kelas                  : 1

Tanggal              : 20 April 2020

Bahan ajar kelas 1



Tata Cara Berwudhu dan Doanya

  Rukun wudhu merupakan hal yang harus dilakukan saat wudhu, jika tidak dilakukan maka menyebabkan hukum wudhu tersebut tidak sah. Berikut beberapa cara berwudhu dengan benar yang harus diterapkan tanpa ada kesalahan atau kekeliruan.

Baca juga: Pengertian wudhu, Niat, hukum dan doanya

Niat berwudhu

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَالٰى

“Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

Artinya : “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.”

wudhu-1

1. Mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali;

Dengan gerakan menyeka pada sela-sela jari telapak tangan yang dimulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri kemudian diriringi dengan membaca doa:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ اْلمَاءَ طَهُوْرًا

Allhamdulillahilaziy ja’alal ma’a tohuro.”

Artinya : “Dengan nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang menjadikan air itu suci.”

wudhu-2

2. Berkumur ;

Berkumur sebanyak 3 kali, dengan gerakan utuh membersihkan mulut (bahkan dari sisa-sisa makanan yang masih ada pada mulut)

اللَّهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

 

Allahumma aini alay dzikrika wasukrika wahusni ibadatika.

Artinya : “Ya Allah, bantulah aku supaya aku dapat berzikir kepadaMu, dan bersyukur kepadaMu, dan perelok ibadah kepadaMu.”

wudhu-3

3. Membasuh hidung ;

Membasuh lubang hidung secara menyeluruh, sebanyak 3 kali gerakan.

اَللَّهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَة الجَـنَّةْ

Allahuma arihniy roihata janat.

Artinya : “Ya Allah, berilah aku ciuman daripada haruman bau Syurga.” 

wudhu-4

4. Membasuh Muka ; 

Membasuh seluruh permukaan wajah dengan rata, sebanyak 3 kali gerakan memutar sekeliling wajah.

اَللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ

Allahuma bayadh wajhi yawmatabyaht wujudhu wataswadu wujdhu.

Artinya : “Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari putihnya wajah-wajah dan hitamnya wajah-wajah.”

wudhu-5

5. Membasuh kedua tangan 

Membasuh kedua tangan hingga mencapai siku, sebanyak 3 kali gerakan memutar dan menyeluruh ke permukaan tangan.

  • Tangan kanan

اَللَّهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا

“Allahumma a’tini kitabiy biyamiyni wahasibni hisaban yasiyron.”

Artinya : “Ya Allah! berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan dan hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.”

  • Tangan kiri

اَللَّهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى مِنْ يَساَرِىْ وَ لاَ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ

“Allahumma latu’tini kitabi minyasariy wala minwaro’i tohriy.”

Artinya : “Ya Allah! aku berlindung denganMu dari menerima kitab amalanku dari sebelah kiri atau dari sebelah belakang.”

wudhu-6

6.  Membasuh kepala mulai dari ubun-ubun ;

Membasuh kening hingga ujung kening (ubun-ubun) sampai sebagian kepala, sebanyak 3 kali gerakan menyeluruh.

اَللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ

“Allahumma harom sa’riy wabasariy a’la nnari.”

Artinya : “Ya Allah, haramkan rambutku dan kulit kepalaku dari pada neraka.”

 

wudhu-7

7. Membasuh keduan telinga ;

Membasuh kedua tengila baik itu bagian dalam maupun luar telinga (daun telinga) hingga menyeluruh ke bagian telinga, sebanyak 3 kali gerakan.

 

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ

“Allahummajalni minaladziyna yastami’uwnal qowla fayatabi’uwna ahnashu.”

Artinya : “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan kata dan mengikuti sesuatu yang terbaik.”

wudhu-8

8. Mencuci kedua kaki ;

Membasuh kedua kaki dan diusahakan menyeluruh tidak pada bagian depan saja, basuh hingga ke seluruh kaki hingga ke mata kaki.

  • Kaki kanan

اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ قدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِاْ لاَقْدَامِ

“Allahumma tabbatqodamiy a’lasoroti yawmatazilu fiyhil laqdami.”

Artinya : “Yaa Allah, yaa Tuhanku,tetapkanlah tumuitku diatas titian yang lurus bersama tumit hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

  • Kaki kiri

اَللّهمَّ اِنِّى اَنْتُجِلَ قَدَمِ عَلَى صِرَاطِ فِى النَّارْ يَوْمَ تِجِلُ اَقْدَمِ المُنَافِقِيْنْ وَ المُشْرِكِينْ

“Allahuma iniyantujila qodamia’la sirotifinari yawmatijilu akdami munafikiyn wamusyrikiyni.”

Artinya :“Ya Allah yaa Tuhanku,sesungguhnya aku-berlindung kepada-Mu dari keterpelesetan tumuitku dari atas jalan neraka,pada hari dikala terpeleset tumit orang-orang kafir.”

9. Tertib ; dan diusahakan berwudhu dengan cara berurutan (tidak meloncat urutan dalam wudhu yang benar).

Dan setelah berwudhu selesai membaca do’a:

اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلَهَ اِلاَّالله وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدَ الرَّسُولُ الله اَللهُمَّ جْعَلْنِى مِنَ التَّوَّبِيْنَ وَجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِرِ يْنْ وَجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الصَّلِحِيْنْ

“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

Artinya : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh.”

Adapun jenis-jenis air yang diperbolehkan untuk berwudhu diantaranya adalah air hujan, air sumur, air terjun, air laut, air sungai, air dari bekuan es atau salju serta air yang berada di dalam tangki atau bak dengan jumlah yang besar untuk memastikan bahwa najis yang terdapat pada air tersebut hilang.

Adapun jenis air yang tidak diperbolehkan untuk berwudhu antara lain air kotor atau air yang mengandung najis seperti air yang terkena air liur anjing dan jenis najis lainnya. air dari sari buah seperti air kelapa atau buah lainnya serta air dari dalam pohon juga tidak diperkenankan untuk digunakan dalam berwudhu.

Selain itu air yang telah mengalami perubahan warna menjadi keruh karena ada sesuatu yang direndam dalam kubangan air tersebut juga tidak boleh digunakan untuk wudhu. Air yang berjumlah sedikit atau kurang dari 100 liter terutama yang sudah terkena najis seperti air seni, darah atau minuman atau bahkan ada seekor binatang yang sudah mati di dalam air tersebut. Air bekas wudhu juga tidak boleh digunakan untuk wudhu lagi


Tuesday, April 14, 2020

berprilaku jujur dalam semua masalah

Mata pelajaran : Agama Islam

Kelas                  : 1

Tanggal              : 17 April 2020

Bahan ajar kelas 1


Jujur merupakan sebuah istilah yang tidak asing bagi kita, benar kan?

Kata ini begitu mudah terucap dari lisan-lisan kita namun faktanya dilapangan begitu sulit untuk kita aplikasikan.

Namun demikian, kita harus sekuat tanaga membiasakan jujur dalam kehidupan kita sehari ini.

Salah satu hal yang bisa kitra lakukan untuk termotivasi membiasakan hidup jujur adalah dengan mengenali dampak membiasakan hidup jujur.

Apa saja dampak dari hidup jujur ini?

Dampaknya yaitu faidah yang bisa kita dapatkan dengen menerapkan perilaku jujur seperti mendapatkan ganjaran dari Allah Ta’ala, hidup menjadi nyaman dan tenang, mendapatkan banyak teman baik, dan yang lainnya.

Nah, marilah kita bicara mengenai contoh-contoh daripada perilaku jujur dalam kehidupan keseharian kita.

  1. Senantiasa untuk bicara apa adanya, terus terang, sebenar-benarnya, tidak ada dusta atau bohong serta tidak ada yang ditutup-tutupi.
  2. Kalau ada berita yang datang cross check dulu kebenarannya, jangan sampai kita menyebarkan berita bohong, dusta, hoax, dan semisalnya.
  3. Jika kita mendapatkan kepercayaan penuh dari orang lain, kita harus memenuhi kepercayaan tersebut dengan sungguh-sungguh.
  4. Jika kita memiliki janji dengan orang lain, maka segeralah untuk menepati janji tersebut dengan sebaik-baiknya.
  5. Dalam keseharian tentu saja kita terkadang dipercaya orang tuan untuk belanja sesuatu, maka penuhi amanahnya dengan sebaik-baiknya dan kalau ada uang kembalian serahnya dengan semestinya.
  6. Memberitahukan nilai kita kepada orang tua seperti nilai ulangan, nilai rapor dan semisalnya dengan sebenarnya.

Dan masih banyak lagi yang lainnya daripada contoh-contoh perilaku jujur dalam kehidupan keseharian kita

Latihan 


Monday, April 13, 2020

Berprilaku jujur


Mata pelajaran : Agama Islam

Kelas                 : 1

Tanggal         :  14 April 2020

Bahan ajar kelas 1

Bukan hal yang mudah untuk menjadi seseorang yang jujur terutamanya di dunia yang tampaknya begitu abu-abu ini. Segala sesuatu menjadi begitu buram sehingga kebaikan dan keburukan-kebenaran dan kesalahan bercampur baur. Maka sudah saatnya mendekatkan diri kepada pemilik kebenaran sejati Yakni Allah Swt

Jujur  dari kata yang amat  sederhana, dan memiliki arti yang sederhana pula, yaitu “ mengakui, berkata atau memberikan suatu pernyataan/informasi yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran”. Kejujuran juga harus dilakukan atau di praktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jujur merupakan sikap yang ada pada diri manusia. Akan tetapi kebanyakan manusia sulit menerapkan sikap jujur pada dirinya. Saat ini jarang sekali orang yang benar-benar jujur. Sikap jujur harus ditanamkan pada diri sendiri, dan harus mulai diterapkan pada usia dini. Menerapkan sikap jujur pada anak di usia dini sangatlah penting, karena dengan menerapkan kejujuran pada anak, akan membiasakan anak untuk berkata dan bersikap jujur.

Sikap jujur atau amanah merupakan salah satu sikap yang ada dan dimiliki nabi Muhammad SAW, seperti sabdanya: “Hendak lah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntun mu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan, sesantiasa seseorang berlaku jujur dan se la lu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT seba gai orang yang jujur. Dan, hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan, seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. Sebagai pendusta.” (HR Muslim).

Saat ini begitu mudahnya orang  berbohong, tanpa merasa bahwa akan ada konsekuensi tidak baik dari kebohongan yang dilakukannya. Jika membaca berita, tidak sedikit kita temukan hal-hal yang bisa membuat bingung. Kedua belah pihak yang sedang berselisih misalnya dengan mudahnya bersumpah bahwa ia jujur. Padahal pasti salah satu pihak berbohong. Atau dalam hal kasus korupsi yang tidak pernah selesai di negara kita, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai kejujuran semakin menipis di tengah masyarakat.

Dalam kehidupan keseharian kita hal ini juga sering terjadi meskipun dalam hal-hal yang kelihatannya sepele. Ada begitu banyak orang yang tidak menepati lagi janjinya, dan mengingkari amanah yang diberikan kepadanya.

Padahal jika kita merenungkan, perilaku jujur sebenarnya mudah menuai berbagai keberkahan. Yang dimaksud keberkahan adalah tetap dan bertambahnya kebaikan. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.

Di antara keberkahan sikap jujur ini akan memudahkan kita mendapatkan berbagai jalan keluar dan kelapangan. Coba perhatikan baik-baik perkataan Ibnu Katsir rahimahullah ketika menjelaskan surat At Taubah ayat 119. Beliau mengatakan, “Berlaku jujurlah dan terus berpeganglah dengan sikap jujur. Bersungguh-sungguhlah kalian menjadi orang yang jujur. Jauhilah perilaku dusta yang dapat mengantarkan pada kebinasaan. Moga-moga kalian mendapati kelapangan dan jalan keluar atas perilaku jujur tersebut.  Suatu perintah yang sangat indah. Yang tentu saja akan membuat kita selalu dalam kebaikan. Sungguh , kejujuran adalah suatu akan berbuah dengan berbagai kebaikan. Maka berlaku jujurlah dalam hidup ini. Wallahul Mustaan.

kisah Nabi Ishak

Mata pelajaran : Agama Islam

Kelas                 : 2

Tanggal         :  17 April 2020

Bahan ajar kelas 2


nabi ishaq adalah putra kedua dari nabi ibrahim sedangkan putra pertamanya bernama ismail telah berumur 14 tahun waktu itu. mulanya siti sarah istrinya nabi ibrahim menganggap dirinya tidak bisa mengandung karena merasa telah lanjut usia. namun atas ijin Allah siti sarah pun mengandung melahirkan seorang putra yang kelak akan menjadi seorang nabi, mereka berdua sangat berbahagia atas hal ini.

Allah berfirman di dalam al-qur'an surah ash shaffat yang berbunyi;

"dan kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang shaleh".(Q.S. Ash shaffat:112)

"kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas ishaq. dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri secara nyata"(Q.S. Ash shaffat:113)

siti sarah berdiri di samping suaminya dengan tersenyum dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Allah juga mengabarkan bahwa dia akan melahirkan seorang putra lagi dan lahir pula ya'kub dari ishaq. dan mereka berdua bingung terheran-heran atas hal ini, padahal mereka sudah berusia lanjut tidak mungkin melahirkan lagi.

Allah berfirman dalam al-qur'an pada surah hud yang berbunyi;

"dan istrinya berdiri (disampingnya)  lalu dia tersenyum, maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) ishaq dan (lahir pula) ya'qub"(Q.S Hud:71)

"istrinya berkata :"sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan seorang anak padahal aku adalah seoarang perempuan tua, dan ini suamiku dalam keadaan tua pula? sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat mengherankan"(Q.S. Hud:72)

dengan mendengar kabar dari Allah SWT. mereka ibrahim dan istrinya bersyukur, apalagi putranya yang lahir merupakan anak-anak yang sangat luar biasa, yang mempunyai ilmu tinggi dan akhlak yang mulia. ilmu dan akhlak ini di pergunakan untuk mengigatkan kepada umat manusia tentang adanya negeri akhirat.

Allah berfirman dalam surah al-qur'an dalam surah shaad yang berbunyi;

"dan ingatlah hamba-hamba kami; ibrahim, ishaq, dan ya'kub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi"(Q.S Shaad:45)

"sesunguhnya kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat".(Q.S. Shaad:46)

"dan sesungguhnya mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik"(Q.S. Shaad:47)

nabi ishaq merupakan manusia yang benar-benar di sucikan dan bayak di karuniakan rahmat. sebagaimana yang di sebutkan dengan firman-firman Allah di atas, nabi ishaq dilahirkan ketika nabi ibrahim sudah mencapai umur yang ke seratus tahun.

setelah nabi ishaq mencapai umur kedewasaanya, ayahnya ibrahim berpesan kepada ishaq agar kelak menikah dengan anak kerabat ayahnya yang bernama rafiqah. dan atas pesan ayahnya, nabi ishaq pun menikah dengan rafiqah dan di karuniai dua seorang anak yang bernama ya'qub dan Aish.

dan kedua anak tersebut dari pasangan ishaq dan rafikah, merupakan keturunan yang istimewa juga di antara keistimewaanya akan melahirkan seorang nabi, baik dari ya'qub yang akan mempunyai anak bernama yusuf. begitu juga dari Aish yang akan mempunyai anak bernama ayyub.

nabi ishaq dalam menyeru beliau mempunyai sifat kesabaran dan keramahan yang baik. dengan hal ini orang yang mengikutinya merasa damai dan tentram hatinya. nabi ishaq wafat pada usia 170 tahun di kan'aniyah dan di makamkan disisi ayahnya ibrahim di gua habrawan.

Penugasan. 

Sunday, April 12, 2020

Tatacara berwudhu.

Mata pelajaran : Agama Islam

Kelas                  : 2

Tanggal              : 16 April 2020

Bahan ajar kelas 2

Standar Kopetensi
a.1 mengenal tata cara wudhu

B.     Kompetensi Dasar
b.1  menjelaskan tata cara wudhu

C.     Tujuan pembelajaran
Ø  Mendiskusikan tetntang urutan tata cara
Ø  Mengamati poster/gambar berwudhu
Ø  Mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan wudhu

D.     Matari pembelajaran
Ø  Tata cara dan rukun wudhu serta hal-hal yang membetalkan wudhu.

E.      Metode pembelajaran
ü  Ceramah
ü  Tanya jawab
ü  Penugasan

F.      Langkah-langkah pembelajaran
1.      Kegiatan pendahuluan
ü  Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa.
ü  Apresiasi, mengajaukan pertanyaan tentang cara berwudhu.
ü  Motivasi, membangkitkan minat dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa betapa pentingnya berwudhu.
2.      Kegiatan inti
ü  Eksplorasi : guru meminta masing-masing siswa mwmbaca dan mengamati poster/gambar tentang tata cara berwudhu.
ü  Elaborasi : siswa memahami hasil pengamatan poster/gambar tentang tata cara berwudhu.
ü  Konfirmasi : guru meminta beberapa siswa untuk mempraktekkan gerakan tata cara berwudhu yang ada pada poster/gambar tetntang tata cara berwudhu.
ü  Elaborasi : guru melakukan Tanya jawab tentang berwudhu.
3.      Kegiatan penutup
ü  Guru memberikan penguatan atas pengamatan siswa dan menyimpulkan materi tentang wudhu.
ü  Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi wudhu.
ü  Motivasi siswa, betapa pentingnya berwudhu.

 

















Hal-hal yang membatalkan wudhu

1. Apa yang keluar dan salah satu dari kedua jalan yaitu dari qubul maupun dubur,
2. Tidur nyenyak
3. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan dan jari-jari, tanpa menggunakan pembatas
4. Hilang akal dan perasaan
5. Menyentuhyang bukan muhrim
6. Murtad atau keluar dari agama Islam. 
7. Makan daging unta

Tugas praktik agama.
Praktikan tatacara berwudu seperti. Dalam gambar di atas

Selamat mengerjakan anak Soleh Solehah.