Thursday, January 30, 2025

Pembelajaran kelas 6 Praktik ( Macam-macam Najis dan tata cara Tharahnya Serta manfaat dan Hikmah Bersuci Dari Najis)

  


Hari/Tanggal : Kamis, 30 Januari 2025
Kelas : 6a
Tema : Macam-macam Najis dan tata cara Tharahnya Serta manfaat dan Hikmah Bersuci Dari Najis
Sub Tema : Macam-Macam Najis
Metode      : Match a match
media        : Power Point,

Pembelajaran 7
Muatan Pelaj,aran: Agama Islam dan BP
 
Konmpetensi Dasar

           1.3 Meyakini akan kemudahan syariat

            3.3 Memahami Macam-macam Najis

  1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran mengenai macam-macam najis, tata cara taharahnya, serta manfaat dan hikmah bersuci dari najis, diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut:

  1. Memahami Pengertian Najis dan Jenis-jenisnya
    Peserta didik dapat menjelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan najis, serta mengidentifikasi macam-macam najis yang ada dalam agama Islam, baik yang termasuk najis mughallazhah (berat) maupun najis mutawassithah (ringan).

  2. Mampu Menjelaskan Tata Cara Taharah untuk Setiap Jenis Najis
    Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan tata cara taharah (bersuci) dari berbagai jenis najis, baik dengan menggunakan air, tanah, maupun metode lainnya yang sesuai dengan tuntunan syariat.

  3. Mengaplikasikan Tata Cara Taharah dalam Kehidupan Sehari-hari
    Peserta didik dapat mempraktikkan tata cara taharah dalam kehidupan sehari-hari, seperti membersihkan tubuh, pakaian, dan lingkungan dari najis agar ibadah yang dilakukan tetap sah.

  4. Mengenal Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis
    Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai manfaat dan hikmah yang diperoleh dari bersuci dari najis, baik dari segi agama, kesehatan, maupun kebersihan lingkungan.

  5. Menumbuhkan Kesadaran untuk Menjaga Kebersihan dan Kesucian
    Peserta didik diharapkan dapat lebih peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungan serta menjaga kesucian dalam ibadah, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

  6. Memahami Hubungan antara Taharah dan Ibadah
    Peserta didik dapat menyadari bahwa taharah atau bersuci merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah dalam Islam, seperti salat, dan dapat menghubungkan pentingnya menjaga kebersihan dengan penerimaan ibadah oleh Allah SWT.


2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah pada pertemuan Hari ini kita akah belajar Tayamum sebelumnya anak soleh dan solehah belajar pengertian tayamun dan tatacara tayamum


3. Materi 

Macam-Macam Najis

Secara umum, najis dibagi menjadi dua kategori besar: najis berat (mughallazhah) dan najis ringan (mutawassithah). Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis najis:

  1. Najis Mughallazhah (Najis Berat)
    Najis ini adalah najis yang paling berat dan sulit dibersihkan. Contoh najis mughallazhah adalah:

    • Anjing (termasuk air liur anjing).
    • Babi (termasuk bagian tubuh babi, seperti daging, darah, dll.). Tata cara penyucian dari najis ini adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, salah satu kali dicuci dengan air yang bercampur tanah, untuk menghilangkan kesuciannya.
  2. Najis Mutawassithah (Najis Sedang/Ringan)
    Najis ini lebih mudah untuk dibersihkan. Contoh najis mutawassithah adalah:

    • Darah (selain darah haid dan nifas).
    • Urine manusia atau hewan yang halal.
    • Kotoran manusia atau hewan yang halal.
    • Cairan tubuh lainnya yang keluar dari tubuh manusia, seperti nanah, muntah, dll. Tata cara penyucian najis ini dilakukan dengan mencucinya sampai bersih dengan air biasa.
  3. Najis Hadaf
    Najis hadaf adalah najis yang keluar dari tubuh manusia akibat penyakit, seperti cairan tubuh yang keluar akibat luka atau pembengkakan. Penyucian dilakukan dengan mencucinya hingga bersih.

Tata Cara Taharah (Bersuci) dari Najis

Ada beberapa tata cara taharah yang perlu diketahui agar najis dapat dibersihkan dengan sempurna:

  1. Mencuci dengan Air Cara paling umum untuk membersihkan najis adalah dengan menggunakan air yang cukup untuk mengalirkan kotoran najis hingga hilang.

  2. Menggunakan Tanah
    Dalam kondisi tertentu, seperti jika tidak ada air, tanah bisa digunakan untuk bersuci. Salah satunya adalah dengan cara tayammum, yaitu menyapu tangan pada tanah yang bersih dan mengusapkan pada wajah dan kedua tangan.

  3. Bersuci dengan Cairan Pembersih Beberapa jenis najis, seperti najis berat (anjing dan babi), memerlukan pembersihan dengan tambahan bahan lain seperti tanah untuk menghilangkan najisnya.

  4. Bersuci dari Najis pada Pakaian Jika pakaian terkena najis, maka harus dicuci hingga bersih. Jika najis tersebut terbuat dari cairan, seperti urine, maka pakaian tersebut perlu dicuci dengan air yang cukup untuk memastikan najis hilang.

Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis

Bersuci dari najis memiliki banyak manfaat dan hikmah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, baik dari sisi agama maupun kesehatan:

  1. Menjaga Kesucian Ibadah

    • Taharah atau bersuci dari najis adalah syarat sahnya ibadah, seperti salat. Salat yang dilakukan dengan pakaian atau tubuh yang terkena najis tidak sah.
  2. Meningkatkan Kesehatan

    • Bersuci dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan mencegah penyakit. Najis dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman yang bisa menyebabkan infeksi.
  3. Menciptakan Keadaan yang Bersih dan Suci

    • Menjaga kebersihan diri tidak hanya bermanfaat untuk ibadah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk diri sendiri maupun orang lain.
  4. Mengajarkan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

    • Proses bersuci mengajarkan seorang Muslim untuk selalu menjaga diri agar tetap bersih, baik fisik maupun rohani. Ini juga mengingatkan kita untuk lebih disiplin dalam hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan dan kesucian.
  5. Mendekatkan Diri kepada Allah

    • Dengan melakukan taharah, seorang Muslim menunjukkan kepatuhan kepada Allah dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini memperkuat hubungan spiritual antara seorang Muslim dengan Tuhannya.

Bersuci dari najis merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami macam-macam najis dan tata cara taharahnya, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik dan menjaga kebersihan diri. Selain itu, bersuci juga membawa manfaat besar bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta memperkuat iman dan kedisiplinan. Semoga kita selalu diberi kemudahan untuk menjaga kesucian diri agar dapat menjalankan kehidupan dengan lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah.

BAHAGIAN-BAHAGIAN AIR


Air terbahagi kepada 4 :
1. Air mutlak
2. Air Mustakmal
3. Air Mutanajjis
4. Air musyammas

BAHAGIAN-BAHAGIAN AIR Air terbahagi kepada 4 : 1. Air mutlak 2. Air Mustakmal 3. Air Mutanajjis 4. Air musyammas



4.. Evaluasi 

1. Apa yang dimaksud dengan najis mughallazhah?
a) Najis yang mudah dibersihkan dengan air biasa.
b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
c) Najis yang hanya dapat dibersihkan dengan tanah.
d) Najis yang dimaafkan dalam kondisi tertentu.

2. Manakah di antara berikut ini yang termasuk najis mughallazhah?
a) Kotoran manusia
b) Urine hewan halal
c) Air liur anjing
d) Muntahan makanan

3. Cara menyucikan najis mughallazhah (seperti anjing) adalah dengan:
a) Mencuci dengan air biasa sebanyak lima kali
b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
c) Menggunakan sabun dan air biasa
d) Menggunakan tanah saja tanpa air

4. Najis yang dapat dengan mudah dibersihkan dengan air biasa disebut:
a) Najis mughallazhah
b) Najis mutawassithah
c) Najis hadas
d) Najis mustaḥabbah

5. Contoh najis mutawassithah adalah:
a) Air liur babi
b) Kotoran manusia
c) Urine anjing
d) Darah haid

6. Apa yang harus dilakukan jika pakaian terkena najis mutawassithah, seperti urine?
a) Cukup dibersihkan dengan kain kering
b) Mencucinya dengan air hingga bersih
c) Mengganti pakaian dengan yang baru
d) Menggunakan air yang tercampur dengan sabun

7. Tayammum digunakan sebagai pengganti bersuci dengan air ketika:
a) Air tidak dapat ditemukan
b) Kita tidak ingin menggunakan air karena malas
c) Tubuh kita terkena najis berat
d) Pakaian kita terkena najis

8. Salah satu hikmah bersuci dari najis adalah:
a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
b) Meningkatkan kecepatan dalam beribadah
c) Memperpanjang umur
d) Menjaga kebersihan lingkungan tanpa alasan agama

9. Bersuci dengan air tanah (untuk najis mughallazhah) mengandung hikmah:
a) Memudahkan pembersihan najis dalam waktu singkat
b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
c) Meningkatkan kualitas air tanah
d) Menjaga agar tubuh selalu kering

10. Apa hubungan taharah dengan ibadah dalam Islam?
a) Taharah tidak berhubungan dengan ibadah
b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat
c) Taharah hanya penting untuk menjaga kebersihan fisik
d) Taharah adalah kewajiban untuk kebersihan lingkungan

Kunci Jawaban:

  1. b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
  2. c) Air liur anjing
  3. b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
  4. b) Najis mutawassithah
  5. b) Kotoran manusia
  6. b) Mencucinya dengan air hingga bersih
  7. a) Air tidak dapat ditemukan
  8. a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
  9. b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
  10. b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat


5. Kesimpulan



6. Penutup

demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat di pahami. baik anak soleh dan solehah pada pertemuan selanjutnya kita akan belajar Tatacara  Tayamum

 
waasalamualikum wr wb


Wednesday, January 29, 2025

Pembelajaran kelas 6 Praktik ( Macam-macam Najis dan tata cara Tharahnya Serta manfaat dan Hikmah Bersuci Dari Najis)

   


Hari/Tanggal : Kamis, 30 Januari 2025
Kelas : 6a
Tema : Macam-macam Najis dan tata cara Tharahnya Serta manfaat dan Hikmah Bersuci Dari Najis
Sub Tema : Macam-Macam Najis

Pembelajaran 7
Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP
 
Konmpetensi Dasar

           1.3 Meyakini akan kemudahan syariat

            3.3 Memahami Macam-macam Najis

  1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran mengenai macam-macam najis, tata cara taharahnya, serta manfaat dan hikmah bersuci dari najis, diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut:

  1. Memahami Pengertian Najis dan Jenis-jenisnya
    Peserta didik dapat menjelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan najis, serta mengidentifikasi macam-macam najis yang ada dalam agama Islam, baik yang termasuk najis mughallazhah (berat) maupun najis mutawassithah (ringan).

  2. Mampu Menjelaskan Tata Cara Taharah untuk Setiap Jenis Najis
    Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan tata cara taharah (bersuci) dari berbagai jenis najis, baik dengan menggunakan air, tanah, maupun metode lainnya yang sesuai dengan tuntunan syariat.

  3. Mengaplikasikan Tata Cara Taharah dalam Kehidupan Sehari-hari
    Peserta didik dapat mempraktikkan tata cara taharah dalam kehidupan sehari-hari, seperti membersihkan tubuh, pakaian, dan lingkungan dari najis agar ibadah yang dilakukan tetap sah.

  4. Mengenal Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis
    Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai manfaat dan hikmah yang diperoleh dari bersuci dari najis, baik dari segi agama, kesehatan, maupun kebersihan lingkungan.

  5. Menumbuhkan Kesadaran untuk Menjaga Kebersihan dan Kesucian
    Peserta didik diharapkan dapat lebih peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungan serta menjaga kesucian dalam ibadah, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

  6. Memahami Hubungan antara Taharah dan Ibadah
    Peserta didik dapat menyadari bahwa taharah atau bersuci merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah dalam Islam, seperti salat, dan dapat menghubungkan pentingnya menjaga kebersihan dengan penerimaan ibadah oleh Allah SWT.


2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah pada pertemuan Hari ini kita akah belajar Tayamum sebelumnya anak soleh dan solehah belajar pengertian tayamun dan tatacara tayamum


3. Materi 

Macam-Macam Najis

Secara umum, najis dibagi menjadi dua kategori besar: najis berat (mughallazhah) dan najis ringan (mutawassithah). Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis najis:

  1. Najis Mughallazhah (Najis Berat)
    Najis ini adalah najis yang paling berat dan sulit dibersihkan. Contoh najis mughallazhah adalah:

    • Anjing (termasuk air liur anjing).
    • Babi (termasuk bagian tubuh babi, seperti daging, darah, dll.). Tata cara penyucian dari najis ini adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, salah satu kali dicuci dengan air yang bercampur tanah, untuk menghilangkan kesuciannya.
  2. Najis Mutawassithah (Najis Sedang/Ringan)
    Najis ini lebih mudah untuk dibersihkan. Contoh najis mutawassithah adalah:

    • Darah (selain darah haid dan nifas).
    • Urine manusia atau hewan yang halal.
    • Kotoran manusia atau hewan yang halal.
    • Cairan tubuh lainnya yang keluar dari tubuh manusia, seperti nanah, muntah, dll. Tata cara penyucian najis ini dilakukan dengan mencucinya sampai bersih dengan air biasa.
  3. Najis Hadaf
    Najis hadaf adalah najis yang keluar dari tubuh manusia akibat penyakit, seperti cairan tubuh yang keluar akibat luka atau pembengkakan. Penyucian dilakukan dengan mencucinya hingga bersih.

Tata Cara Taharah (Bersuci) dari Najis

Ada beberapa tata cara taharah yang perlu diketahui agar najis dapat dibersihkan dengan sempurna:

  1. Mencuci dengan Air Cara paling umum untuk membersihkan najis adalah dengan menggunakan air yang cukup untuk mengalirkan kotoran najis hingga hilang.

  2. Menggunakan Tanah
    Dalam kondisi tertentu, seperti jika tidak ada air, tanah bisa digunakan untuk bersuci. Salah satunya adalah dengan cara tayammum, yaitu menyapu tangan pada tanah yang bersih dan mengusapkan pada wajah dan kedua tangan.

  3. Bersuci dengan Cairan Pembersih Beberapa jenis najis, seperti najis berat (anjing dan babi), memerlukan pembersihan dengan tambahan bahan lain seperti tanah untuk menghilangkan najisnya.

  4. Bersuci dari Najis pada Pakaian Jika pakaian terkena najis, maka harus dicuci hingga bersih. Jika najis tersebut terbuat dari cairan, seperti urine, maka pakaian tersebut perlu dicuci dengan air yang cukup untuk memastikan najis hilang.

Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis

Bersuci dari najis memiliki banyak manfaat dan hikmah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, baik dari sisi agama maupun kesehatan:

  1. Menjaga Kesucian Ibadah

    • Taharah atau bersuci dari najis adalah syarat sahnya ibadah, seperti salat. Salat yang dilakukan dengan pakaian atau tubuh yang terkena najis tidak sah.
  2. Meningkatkan Kesehatan

    • Bersuci dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan mencegah penyakit. Najis dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman yang bisa menyebabkan infeksi.
  3. Menciptakan Keadaan yang Bersih dan Suci

    • Menjaga kebersihan diri tidak hanya bermanfaat untuk ibadah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk diri sendiri maupun orang lain.
  4. Mengajarkan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

    • Proses bersuci mengajarkan seorang Muslim untuk selalu menjaga diri agar tetap bersih, baik fisik maupun rohani. Ini juga mengingatkan kita untuk lebih disiplin dalam hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan dan kesucian.
  5. Mendekatkan Diri kepada Allah

    • Dengan melakukan taharah, seorang Muslim menunjukkan kepatuhan kepada Allah dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini memperkuat hubungan spiritual antara seorang Muslim dengan Tuhannya.

Bersuci dari najis merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami macam-macam najis dan tata cara taharahnya, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik dan menjaga kebersihan diri. Selain itu, bersuci juga membawa manfaat besar bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta memperkuat iman dan kedisiplinan. Semoga kita selalu diberi kemudahan untuk menjaga kesucian diri agar dapat menjalankan kehidupan dengan lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah.

BAHAGIAN-BAHAGIAN AIR


Air terbahagi kepada 4 :
1. Air mutlak
2. Air Mustakmal
3. Air Mutanajjis
4. Air musyammas

BAHAGIAN-BAHAGIAN AIR Air terbahagi kepada 4 : 1. Air mutlak 2. Air Mustakmal 3. Air Mutanajjis 4. Air musyammas



4.. Evaluasi 

1. Apa yang dimaksud dengan najis mughallazhah?
a) Najis yang mudah dibersihkan dengan air biasa.
b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
c) Najis yang hanya dapat dibersihkan dengan tanah.
d) Najis yang dimaafkan dalam kondisi tertentu.

2. Manakah di antara berikut ini yang termasuk najis mughallazhah?
a) Kotoran manusia
b) Urine hewan halal
c) Air liur anjing
d) Muntahan makanan

3. Cara menyucikan najis mughallazhah (seperti anjing) adalah dengan:
a) Mencuci dengan air biasa sebanyak lima kali
b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
c) Menggunakan sabun dan air biasa
d) Menggunakan tanah saja tanpa air

4. Najis yang dapat dengan mudah dibersihkan dengan air biasa disebut:
a) Najis mughallazhah
b) Najis mutawassithah
c) Najis hadas
d) Najis mustaḥabbah

5. Contoh najis mutawassithah adalah:
a) Air liur babi
b) Kotoran manusia
c) Urine anjing
d) Darah haid

6. Apa yang harus dilakukan jika pakaian terkena najis mutawassithah, seperti urine?
a) Cukup dibersihkan dengan kain kering
b) Mencucinya dengan air hingga bersih
c) Mengganti pakaian dengan yang baru
d) Menggunakan air yang tercampur dengan sabun

7. Tayammum digunakan sebagai pengganti bersuci dengan air ketika:
a) Air tidak dapat ditemukan
b) Kita tidak ingin menggunakan air karena malas
c) Tubuh kita terkena najis berat
d) Pakaian kita terkena najis

8. Salah satu hikmah bersuci dari najis adalah:
a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
b) Meningkatkan kecepatan dalam beribadah
c) Memperpanjang umur
d) Menjaga kebersihan lingkungan tanpa alasan agama

9. Bersuci dengan air tanah (untuk najis mughallazhah) mengandung hikmah:
a) Memudahkan pembersihan najis dalam waktu singkat
b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
c) Meningkatkan kualitas air tanah
d) Menjaga agar tubuh selalu kering

10. Apa hubungan taharah dengan ibadah dalam Islam?
a) Taharah tidak berhubungan dengan ibadah
b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat
c) Taharah hanya penting untuk menjaga kebersihan fisik
d) Taharah adalah kewajiban untuk kebersihan lingkungan

Kunci Jawaban:

  1. b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
  2. c) Air liur anjing
  3. b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
  4. b) Najis mutawassithah
  5. b) Kotoran manusia
  6. b) Mencucinya dengan air hingga bersih
  7. a) Air tidak dapat ditemukan
  8. a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
  9. b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
  10. b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat


5. Kesimpulan



6. Penutup

demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat di pahami. baik anak soleh dan solehah pada pertemuan selanjutnya kita akan belajar Tatacara  Tayamum

 
waasalamualikum wr wb


Wednesday, January 22, 2025

pembelajaran praktik kelas 6

 


Hari/Tanggal : Jum'at, 24 Januari 2025
Kelas : 6a
Tema : Tayamum
Sub Tema : Pengertian Tayamum

Pembelajaran 2
Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP
 
Konmpetensi Dasar

           1.3 Meyakini akan kemudahan syariat

            3.3 Memahami Tatacara Tayamum

            4.3 Mempraktikan Tayamum untuk orang sakit

Islam dalam bersuci (tayamum).
2.3. Membiasakan perilaku sabar dalam
ibadah sebagai implementasi dari
pemahaman terhadap tata cara
tayamum.
3.3. Memahami tata cara tayamum.
4.3. Mempraktikkan tayamum bagi orang
sakit.


  1. Tujuan Pembelajaran

            Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat


1. Menjelaskan Pengertian Tayamum

2. Menyebutkan Sebab-Sebab Terjadinya Tayamum

Metode : santifik. 

2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah pada pertemuan Hari ini kita akah belajar Tayamum sebelumnya anak soleh dan solehah belajar pengertian tayamun dan tatacara tayamum


3. Materi 

Cuplikan  Materi  Tatacara Tayamun Orang Sakit


A. Pengertian Tayamum
        
    Tayammum adalah mengusapkan debu ke muka dan kedua tangan sampai sikut dengan rukun dan syarat tertentu. Tayammum adalah pengganti wudhu dan mandi sebagai rukhsoh (keringanan) untuk orang yang tidak dapat menggunakan air karena sebab-sebab sebagai berikut:

Tidak adanya air.
Sakit, apabila seseorang menggunakan air maka bertambah parah penyakitnya atau lambat sembuhnya menurut keterangan ahli medis.
Sedang dalam perjalanan.
Air yang sedikit namun air tersebut sangat dibutuhkan hayawan muhtarom (hayawan yang haram dibunuh) karena kehausan. Adapun hayawan ghoiru muhtarom (yang boleh dibunuh) ada enam:
Orang yang meninggalkan sholat.
Orang yang berzinah muhson.
Orang kafir harbiy.
Orang murtad.
Anjing gila.
Dasar hukum tayammum adalah Q.S. al-Maidah ayat 6:

Artinya: “dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.”

 B. Syarat Tayammum:

        Menggunakan tanah yang bersuci dan berdebu
Bersuci dari najis terlebih dahulu.
Sudah masuk waktu sholat.
Berusaha mencari air, tetapi tidak dapat.
Tayammum hanya berlaku untuk satu kali sholat fardhu.

C. Rukun Tayammum:

        1. Memindahkan debu ke muka dan ke kedua tangan sampai sikut.
        2. Niat







4.. Evaluasi 

Evaluasi Materi 

Soal 1. Air kencing bayi laki-laki umurnya kurang dari dua tahun termasuk najis…….
a. mutawassitah
b. mukhoffafah
c. mugallazah
d. a dan c. benar

Jawabannya: b

Soal 2. Jika kita berhadas besar cara membersihkannya melakukan……
b. mandi
b. berwudu
c. Tayamum
d. cuci tangan

Jawabannya: b

Soal 3. Tayamum dilakukan jika dalam keadaan…….
a. sehat
b. takut
c. sakit
d. puasa

Di sini ada tambahan pertanyaan untuk Adik-adik kelas 5. Jika kaliaan sudah belajar pasti bisa menjawab pertanyaan ini sengan mudah.

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Tayamum adalah bersuci dengan menggunakan ………
2. Jika tidak ada air, sebagai pengganti dari wudu dapat melakukan dengan cara ……..
3. Sebutkan 3 macam najis yaitu .......
4. Jelaskan cara tayamum ...........
5. Ada dua jenis hadas yaitu ....
6. Jika terkena najis ringan dari air kencing bayi laki-laki umurnya kurang dari dua tahun cukup membersihkannya dengan cara …….
7. Bersuci disebut juga ……..
8. Anjing dan babi tergolong najis ……….
9. Bersuci dengan air ketika hendak shalat disebut ………
10. Tulis dengan huruf arab do’a setelah wudu …………



5. Kesimpulan



6. Penutup

demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat di pahami. baik anak soleh dan solehah pada pertemuan selanjutnya kita akan belajar Tatacara  Tayamum

 
waasalamualikum wr wb


Monday, January 20, 2025

pembelajaran Membaca Qs Al-Falaq kelas 2

  


Hari/Tanggal : Selasa 21   Januari  2025
Kelas : 2a
Tema   : Senang Membaca Al-Qur'an
Sub Tema : Membaca Qs Al-Falaq


Pembelajaran 6

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

mengenai Surat Al-Falaq dapat dimulai dengan mengaitkan makna mendalam dari nama surat ini, yaitu "Al-Falaq" yang merujuk kepada saat yang penuh harapan dan awal yang baru. Fajar, sebagai awal dari sebuah hari baru, sering diibaratkan sebagai simbol pembebasan dari kegelapan menuju cahaya yang memberi petunjuk. Dengan begitu, Surat Al-Falaq mengandung pesan-pesan penting mengenai perlindungan dan pemeliharaan Allah dari kejahatan yang tersembunyi, baik yang tampak maupun yang tidak tampak.Melalui pemahaman ini, kita dapat menyadari bahwa dalam setiap keadaan, baik itu kesulitan atau ketakutan, Allah adalah tempat kita berlindung. Ini adalah pelajaran yang dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita, serta memberikan ketenangan batin dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ujian.

3. Capaian Pembelajaran 

            Pada akhir fase A, Fiqih

Setelah mengikuti pembelajaran, kalian dapat: 

a. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik terbiasa dan senang membaca Al-Qur’an dengan tartil.

b. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan sikap berlindung diri kepada Allah Swt., sikap bersyukur, dan peduli terhadap sesama sebagai implementasi pemahaman makna QS. al-Falaq dan QS. al-Kauṡar dengan baik.

c. Melalui model pembelajaran cooperative scripts, metode ceramah dan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pesan-pesan pokok QS. al-Falaq dan QS. al-Kauṡar dengan baik.

d.  Melalui model pembelajaran driil and practice dan metode demonstrasi, peserta didik dapat membaca QS. al-Falaq dan QS. al-Kauṡar dengan tartil terutama dalam menerapkan bacaan gunnah dan mad.

e.  Melalui model pembelajaran talqīn, tasmī’, tikrār, dan kaisa peserta didik dapat menunjukkan hafalan QS. al-Falaq dan QS. al-Kauṡar dengan lancar.

5. Materi 

 Surah al-Falaq

 

بسم الله الرحمن الرحيم

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

1-      Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan segala yang terbelah.

2-      dari kejahatan makhluk-Nya,

3-      dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

4-      dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.

5-      dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.

 

A.    Profil Surah al-Falaq

            1.      Surah ini dikenal dengan nama al-Falaq. Namun karena surah ini dan sesudahnya yaitu surah al-Nas diturunkan bersamaan, maka keduanya disatukan dalam penamaan sebagai Mu`awidzatain (dua surah perlindungan). Ada juga yang menyebut dengan sebutan al-Muqosyqisyatan (المقشقشتانyang menurut al-Qurtuby diartikan dua surah yang membebaskan manusia dari kemunafiakan.[1]

            2.      Mayoritas ulama berpendapat surah al-Falaq tergolong Makiyyah. Artinya diturunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Berdasarkan sabab nuzul yang menyatakan bahwa kaum Musyrikin Makkah berusaha menyakiti Rasulullah saw. dengan apa yang dikenal dengan istilah `Ain (pandangan mata yang menyakitkan). Ada kepercayaan sebagian masyarakat bahwa dengan melalui pandangan mata dapat menyakiti, dan ada orang-orang tertentu yang matanya demikian. Tentu semua itu atas izin Allah. Sebagian mangatakan bahwa ayat ini turun di Madinah berdasar sebuah riwayat yang terdapat pada shohih Bukhari Muslim dan lainya, dimana dikatakan bahwa Rasulullah saw disihir seorang yahudi yang bernama Labid Ibnu al-A`Sham. Sebenarnya riwayat tersebut walaupun benar adanya di shohih Bukhari Muslim, namun tidak sama sekali menunjukkan sebab turunnya surat Mu`awidzatain, walaupun bisa jadi terdapat kaitannya tentang hikmah atau keutamaan kedua surah tersebut.[2]   

            3.      Terdiri dari 5 ayat, diturunkan sesudah surah al-Fiil

            4.      Urutannya di dalam mushaf (adalah) ke-113

            5.      Juz ke-30, Hizb (golongan surah) ke-60, Seperempat ke-8 

B.     Keutamaan Surah al-Falaq 

            1.      Dari `Aisyah radiyallahu `anha berkata, “Rasulullah meniupkan untuk dirinya al-Mu`awwidzatain saat menderita sakit menjelang wafatnya, dan ketika keadaan belaiau sudah amat parah, akau membaca untuknya dan mengusapkan dengan tangan beliau kiranya memperoleh keberkahan surah ini” (HR. Bukari Muslim).

            2.      Dari Uqbah ibn Amir berkata : Berkata Rasulullah SAW : Tidakkah kamu tahu ayat-ayat al-Qur`an diturunkan malam ini yang tidak ada bandingannya, yaitu, surat al-Falaq dan al-Naas (HR. Muslim, Turmudzy dan Nasa-i).

            3.      Dari Jabir r.a, berkata: Rasulullah saw besabda kepadaku, “Bacalah wahai Jabir” Saya bertanya, “Demi Ayah dan Ibuku, apa yang harus saya baca? Belaiau bersabda, Bacalah (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) dan (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ), lalu aku membacanya. Kemudian beliau bersabda, “Bacalah, karena engkau tidak akan membaca surah yang setara dengannya”. (HR. an-Nasai`).

            4.      Dari Abu Said al Khudri, “Rasulullah saw. sering mengucapkan kalimat-kalimat perlindungan dari gangguan Jin dan Manusia. Maka ketika turun surat al-Mu`aiwidzataian, Rasulullah menjadikan sebagai perlindungan diri dan meninggalkan selain kedua surat ini. (HR. al-Baihaqi).

            5.      Dari Ibnu Masud r.a. Rasulullah saw bersabda, “Sungguh telah diturunkan padaku ayat-ayat yang tidak turun kepadaku sepertinya, yaitu al-Mu`aiwidzataian”. (HR. Ath-Thabrani)

6

6. Evaluasi

  1. Surat Al-Falaq termasuk dalam kategori surah... a. Makkiyah
    b. Madaniyah
    c. Madaniyah dan Makkiyah
    d. Tidak dapat dikategorikan

  2. Apa arti dari kata "Al-Falaq" dalam Surat Al-Falaq? a. Kejahatan
    b. Fajar atau Waktu Subuh
    c. Cahaya
    d. Perlindungan

  3. Surat Al-Falaq mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah dari...? a. Kebaikan yang tersembunyi
    b. Kejahatan makhluk hidup, sihir, dan hal-hal buruk lainnya
    c. Kehidupan yang penuh ujian
    d. Penderitaan yang tidak terlihat

  4. Berapa jumlah ayat yang terdapat dalam Surat Al-Falaq? a. 3
    b. 5
    c. 7
    d. 10

  5. Dalam Surat Al-Falaq, Allah diajak untuk berlindung dari bahaya apa saja? a. Gangguan jin dan manusia
    b. Kejahatan sihir dan makhluk yang berbahaya
    c. Kejahatan malam
    d. Semua jawaban benar

Soal Isian Singkat

  1. Surat Al-Falaq termasuk dalam golongan surah ____________ (Makkiyah/Madaniyah).

  2. Pada ayat pertama Surat Al-Falaq, kita diminta untuk meminta perlindungan kepada Allah dari ____________.

  3. Surat Al-Falaq mengajarkan pentingnya perlindungan dari kejahatan yang datang dari ____________ (makhluk hidup, sihir, atau alam semesta).

  4. Ayat terakhir dalam Surat Al-Falaq berisi permohonan perlindungan dari ____________.

  5. Surat Al-Falaq sering dibaca untuk meminta perlindungan dari gangguan ____________ dan hal-hal buruk lainnya.

Soal Essai

  1. Jelaskan makna dari permohonan perlindungan dalam Surat Al-Falaq dan bagaimana surat ini dapat memberi ketenangan kepada umat Islam dalam menghadapi kejahatan.

  2. Apa hubungan antara Surat Al-Falaq dengan Surat An-Nas dalam konteks perlindungan diri dari gangguan makhluk halus?

  3. Bagaimana cara kita bisa mengimplementasikan ajaran yang terkandung dalam Surat Al-Falaq dalam kehidupan sehari-hari? Berikan contoh nyata.

  4. Mengapa dalam Surat Al-Falaq kita diminta untuk memohon perlindungan kepada Allah dari bahaya yang tampak maupun yang tidak tampak? Jelaskan dengan contoh.

  5. Apa saja keutamaan membaca Surat Al-Falaq menurut hadis Nabi Muhammad SAW?

7.  Kesimpulan 

8. Penutup 

Surat Al-Falaq mengajarkan kita pentingnya berlindung kepada Allah dari segala bentuk kejahatan, baik yang tampak di hadapan mata maupun yang tersembunyi. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk tidak hanya mengandalkan diri sendiri, tetapi juga memohon perlindungan kepada Allah dalam menghadapi segala kesulitan, ketakutan, dan ancaman yang datang dari berbagai arah.Akhir kata, semoga pengetahuan tentang Surat Al-Falaq ini dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah, serta menjadikan kita lebih berserah diri dan penuh harapan dalam setiap keadaan. Jangan lupa untuk selalu membaca dan mengamalkan ayat-ayat perlindungan ini dalam kehidupan sehari-hari, agar Allah senantiasa menjaga kita dari segala bentuk keburukan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sunday, January 19, 2025

Indahnya Saling Membantu dan Hidup Rukun kela 6

    

      



Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari 2025
Kelas : 6b
Tema   : Indahnya Saling Membantu
Sub Tema : Indahnya Saling Membantu dan Hidup Rukun


Pembelajaran 6

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

Pernahkah kalian merasakan betapa menyenangkannya ketika kita saling membantu satu sama lain? Atau ketika berada di tengah-tengah orang-orang yang hidup rukun, saling mendukung, dan bekerja sama tanpa ada rasa iri atau permusuhan? Tentu kita semua pernah, bukan?  Di kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan banyak orang: keluarga, teman, tetangga, bahkan orang yang baru kita kenal. Dalam setiap interaksi tersebut, ada dua hal penting yang bisa membuat hidup kita lebih indah dan damai, yaitu saling membantu dan hidup rukun. Saat kita saling membantu dan hidup rukun, kita bukan hanya menciptakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Kesejahteraan bersama tercipta melalui tindakan-tindakan kecil yang penuh makna.

Mari kita simak materi ini dengan hati terbuka, untuk bisa lebih memahami bagaimana kita bisa berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, lebih damai, dan lebih bahagia melalui sikap saling membantu dan hidup rukun.

3. Tujuan Pembelajaran 

   Tujuan Pembelajaran Materi "Indahnya Saling Membantu dan Hidup Rukun"

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:

  1. Memahami Makna Saling Membantu dan Hidup Rukun
    Siswa dapat menjelaskan pengertian dari saling membantu dan hidup rukun, serta bagaimana keduanya berkontribusi pada terciptanya suasana yang damai dan harmonis dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Menunjukkan Sikap Saling Membantu
    Siswa dapat menunjukkan sikap saling membantu baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, dengan memberikan dukungan, perhatian, dan tindakan nyata dalam membantu orang lain.

  3. Menghargai Perbedaan dan Hidup Rukun
    Siswa dapat mengaplikasikan sikap saling menghargai perbedaan, baik dalam hal agama, suku, budaya, maupun pendapat, serta mampu hidup rukun dengan orang lain meskipun memiliki latar belakang yang berbeda.

  4. Mengidentifikasi Manfaat Hidup Rukun dan Saling Membantu
    Siswa dapat menyebutkan manfaat dari saling membantu dan hidup rukun, seperti terciptanya kedamaian, keharmonisan, dan saling mempererat hubungan antar individu dan kelompok.

  5. Menerapkan Nilai-Nilai Saling Membantu dan Hidup Rukun dalam Kehidupan Sehari-hari
    Siswa dapat menciptakan suasana yang lebih baik di lingkungan sekitar dengan membiasakan diri untuk saling membantu dan hidup rukun, serta mampu mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama.

5. Materi 

Pengertian Saling Membantu

Saling membantu adalah suatu bentuk tindakan atau perilaku di mana seseorang memberikan bantuan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Bantuan yang diberikan bisa berupa materi, tenaga, pikiran, atau dukungan emosional. Tujuan dari saling membantu adalah untuk meringankan beban orang lain dan menciptakan hubungan yang baik antar sesama.

Contoh saling membantu dalam kehidupan sehari-hari:

  • Membantu teman yang kesulitan mengerjakan tugas.
  • Membantu orang tua dalam pekerjaan rumah.
  • Memberikan perhatian kepada seseorang yang sedang sedih atau membutuhkan dukungan.
  • Menolong orang yang mengalami kesulitan fisik, seperti membawa barang yang berat.

2. Pengertian Hidup Rukun

Hidup rukun berarti hidup dalam kedamaian, keharmonisan, dan saling menghargai antar sesama, tanpa adanya perselisihan atau konflik. Kehidupan yang rukun adalah kehidupan yang penuh dengan toleransi, pengertian, dan kerja sama. Hidup rukun tidak hanya penting dalam keluarga, tetapi juga di masyarakat dan di sekolah.

Contoh hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari:

  • Berbeda agama, suku, atau budaya, tetapi tetap menghargai satu sama lain.
  • Menghindari pertengkaran atau konflik yang dapat merusak hubungan.
  • Bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan masalah bersama-sama.
  • Menjaga persahabatan dan hubungan baik dengan teman-teman di sekolah atau tempat kerja.

3. Manfaat Saling Membantu dan Hidup Rukun

Saling membantu dan hidup rukun tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Menciptakan Keharmonisan
    Ketika kita saling membantu dan hidup rukun, hubungan antar sesama menjadi lebih harmonis dan penuh kedamaian. Konflik bisa diminimalisir, dan kerjasama antar individu menjadi lebih mudah.

  • Meningkatkan Kesejahteraan
    Saling membantu dapat meringankan beban hidup seseorang. Baik itu secara emosional, materi, atau fisik, bantuan dari orang lain bisa membuat hidup lebih mudah dan bahagia.

  • Menciptakan Rasa Empati
    Dengan saling membantu, kita belajar untuk lebih peduli dan merasakan kesulitan orang lain. Ini memperkuat hubungan sosial dan membangun rasa empati di antara kita.

  • Meningkatkan Toleransi
    Hidup rukun membantu kita untuk saling menghargai perbedaan. Kita dapat belajar untuk menerima orang lain apa adanya dan menjaga kerukunan meskipun ada banyak perbedaan.

4. Cara Menerapkan Saling Membantu dan Hidup Rukun

Untuk menciptakan lingkungan yang saling membantu dan hidup rukun, kita dapat melakukan beberapa langkah berikut:

  • Berbicara dengan Baik
    Menghindari kata-kata kasar dan berbicara dengan penuh rasa hormat. Setiap orang berhak untuk didengarkan, jadi kita perlu memperhatikan cara kita berkomunikasi.

  • Bersikap Toleransi dan Pengertian
    Menerima perbedaan tanpa memaksakan kehendak kita. Toleransi adalah kunci utama untuk hidup rukun dalam keragaman.

  • Selalu Membantu Sesama
    Melakukan tindakan nyata dengan membantu orang yang membutuhkan, meskipun itu hal kecil. Misalnya, membantu teman yang sedang kesulitan atau menolong tetangga yang membutuhkan bantuan.

  • Menghindari Konflik
    Jika ada perbedaan pendapat atau masalah, selesaikan dengan cara yang baik dan damai. Jangan biarkan konflik berlarut-larut, karena bisa merusak hubungan.

  • Menumbuhkan Semangat Gotong Royong
    Di dalam masyarakat, gotong royong adalah cara yang baik untuk hidup rukun. Bekerja sama dalam menyelesaikan tugas bersama akan mengeratkan ikatan sosial dan memperkuat rasa kebersamaan.

5. Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Di Keluarga
    Dalam keluarga, saling membantu bisa dilakukan dengan berbagi tugas rumah, saling mendukung dalam menghadapi masalah, dan mengutamakan keharmonisan dengan menghindari pertengkaran.

  • Di Sekolah
    Di sekolah, hidup rukun bisa diterapkan dengan saling menghargai teman, membantu teman yang membutuhkan, dan menghindari perundungan atau perpecahan antar siswa.

  • Di Masyarakat
    Di lingkungan masyarakat, saling membantu bisa terlihat dalam kegiatan gotong royong, seperti membersihkan lingkungan, atau membantu tetangga yang sedang kesulitan.


4. Evalusi 

Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

Apa yang dimaksud dengan hidup rukun?
a) Hidup hanya untuk diri sendiri tanpa memperhatikan orang lain
b) Hidup saling mendukung dan hidup berdampingan dengan damai
c) Hidup dengan kekerasan terhadap sesama
d) Hidup dengan menonjolkan perbedaan antar individu

Jawaban yang benar: b) Hidup saling mendukung dan hidup berdampingan dengan damai


2. Manakah contoh perilaku yang mencerminkan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari?
a) Menyebarkan gosip tentang teman
b) Membantu teman yang kesulitan membawa barang berat
c) Tidak peduli dengan kesulitan orang lain
d) Mengabaikan orang yang sedang membutuhkan pertolongan

Jawaban yang benar: b) Membantu teman yang kesulitan membawa barang berat


3. Mengapa saling membantu sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat?
a) Agar kita selalu bisa mengandalkan orang lain tanpa berusaha
b) Untuk membangun hubungan yang baik dan mempererat persaudaraan
c) Agar kita bisa mengendalikan orang lain
d) Untuk mendapatkan imbalan materi dari orang yang dibantu

Jawaban yang benar: b) Untuk membangun hubungan yang baik dan mempererat persaudaraan


4. Salah satu manfaat dari hidup rukun dalam masyarakat adalah:
a) Menumbuhkan rasa kebencian terhadap orang lain
b) Menurunkan kualitas hidup setiap individu
c) Menciptakan ketegangan dan konflik antar kelompok
d) Meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi antar individu

Jawaban yang benar: d) Meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi antar individu


5. Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga kerukunan dalam lingkungan sekitar?
a) Mengabaikan perbedaan dan hanya bergaul dengan orang yang sama
b) Saling mendengarkan pendapat dan menghormati perbedaan
c) Selalu mengikuti pendapat mayoritas tanpa mempertimbangkan hak orang lain
d) Menyebarkan prasangka buruk tentang orang lain

Jawaban yang benar: b) Saling mendengarkan pendapat dan menghormati perbedaan


6. Bagaimana cara kita menunjukkan sikap saling membantu dalam keluarga?
a) Hanya fokus pada kebutuhan pribadi
b) Saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga
c) Mengabaikan masalah keluarga
d) Mengkritik anggota keluarga secara terbuka tanpa solusi

Jawaban yang benar: b) Saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga


7. Apa akibat jika masyarakat tidak menerapkan nilai hidup rukun dan saling membantu?
a) Masyarakat menjadi lebih damai dan makmur
b) Terjadi perpecahan dan konflik dalam kehidupan sosial
c) Masyarakat akan lebih mudah mencapai kemajuan bersama
d) Orang-orang akan lebih sering berteman

Jawaban yang benar: b) Terjadi perpecahan dan konflik dalam kehidupan sosial


8. Dalam situasi bencana alam, apa yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat?
a) Menyalahkan pihak yang tidak terlibat
b) Bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada korban
c) Mementingkan diri sendiri dan mengabaikan orang lain
d) Menghindari keterlibatan dalam kegiatan apapun

Jawaban yang benar: b) Bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada korban


9. Hidup rukun dan saling membantu dapat menciptakan:
a) Perselisihan yang berkepanjangan
b) Ketegangan antar kelompok
c) Harmoni sosial dan kesejahteraan bersama
d) Kebencian dan permusuhan

Jawaban yang benar: c) Harmoni sosial dan kesejahteraan bersama


10. Apa yang harus dilakukan ketika kita melihat orang lain kesulitan?
a) Tidak peduli dan melanjutkan aktivitas kita
b) Membantu sebisanya sesuai kemampuan
c) Menghindari interaksi agar tidak terlibat
d) Mengkritik orang tersebut karena tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri

Jawaban yang benar: b) Membantu sebisanya sesuai kemampuan

5. Kesimpulan. 


6. Penutup

Indahnya saling membantu dan hidup rukun adalah fondasi utama yang menjadikan kehidupan kita lebih bermakna dan penuh kebahagiaan. Dengan saling mendukung, kita tidak hanya mempererat hubungan antar individu, tetapi juga menciptakan lingkungan yang harmonis di mana setiap orang dapat merasa dihargai dan dipedulikan. Di dunia yang penuh dengan perbedaan, sikap saling membantu dan hidup rukun adalah kunci untuk membangun solidaritas dan mengurangi konflik.

Saat kita belajar untuk saling menghormati, memahami, dan bekerja sama, kita bukan hanya menciptakan kedamaian bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Ingatlah bahwa setiap tindakan kecil dalam membantu orang lain, baik itu dalam keluarga, teman, maupun masyarakat, memiliki dampak besar dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Mari terus menanamkan nilai-nilai saling membantu dan hidup rukun dalam setiap langkah kita. Dengan begitu, kita bisa merasakan betapa indahnya hidup yang penuh kebersamaan, cinta kasih, dan kebaikan. Semoga kita semua dapat terus menjaga kerukunan, saling mendukung, dan menjadikan hidup ini lebih berarti bagi orang lain.

Terima kasih telah membaca, dan semoga tulisan ini bisa menginspirasi kita semua untuk selalu menjadi pribadi yang peduli dan bermanfaat bagi sesama.

waasalamualikum wr wb














 

 

Wednesday, January 15, 2025

Pembelajaran Tatacara Sahalat wajib kelas 3A

     






Hari/ Tanggal : Kamis 16 Januari  2025
Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP
kelas: 3a
Tema :  Shalat Secara tertib

Sub Tema : Tatacara Sahalat wajib 

Muatan keterampilan 
KD 1.8
1. Siswa mempraktikkan tatacara shalat wajib dengan tertib bersama dengan kelompok masing-masing yang sudah di tentukan oleh guru. 

1. Apersesi

baik anak soleh dan solehah ada yang masih ingat dengan materi kemarin kita sudah belajar tentang shalat wajib dan arti dari shalat baik anak soleh dan solehah pada pertemuan hari ini kita akan belajar tentang Tema : memahami tatacara shalat dengan menerapkan ketertiban shalat


3. Tujuan Pembelajaran

            Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat

a. Memahami tatacara shalat dengan tertib 



4. Materi Ajar

A. Pengertian Sholat

Sholat (shalat, solat, salat) secara bahasa adalah doa, rahmat, dan istighfar, sedang menurut syara’ adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan , perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam dan memenuhi syarat yang ditentukan. Hukumnya wajib bagi setiap orang islam, karena firman Allah : Dan dirikanlah shalat , sesungguhmya shalat itu mencegah (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar “( AL AnKabut 45)

B. Syarat wajibnya sholat

1. Islam
2. Berakal
3. Suci dari haid dan nifas
4. Baligh
5. Sampainya dakwah islam
6. Jaga

C. Syarat Sahnya Sholat

1. suci dari hadas besar dan kecil
2. Suci badan, pakian, dan tempat dari najis
3. menutup aurat
4. sudah masuknya waktu shalat
5. menghadap kiblat

D. Waktu-waktu shalat

1. Sholat subuh : dari munculnya fajar sodik sampai terbitnya matahari
2. Sholat dzuhur ; dari condongnya matahari sampai pada bayangan sepaan denganya
3. Sholat ’ashar ; dari berakhirny a sholat dzuhur sampai pada terbenamya matahari
4. Sholat Mahrib; dari terbenamnya matahri sampai hilangnya mega merah
5. Shoalt ’isyak; dari hilangnya mega merah sampai dengan terbit fajar

E. Rukun-rukun Sholat

1. Niat
2. berdiri untuk sholat fardu bagi yang manpu
3. Takbiratul ihram
4. Menbaca Al fatehah
5. Ruku’ serta tuma’ninah
6. I’tidal serta Tuma’ninah
7. Sujud duakali serat tuma’ninah
8. duduk dianatara duasujud besert tuma’nianh
9. duduk akhir
10. menbac tashud akhir
11. bersholawat pada Nabi Muhammad
12. salam
13. tertib

F. Sunnah sholat

Sunah sahalat dibagi menjadi dua macam yaitu: suanat sebagian/ab’ad dan suant hait.
Sunah ab’ad yaitu menbaca tasahud awal sesuadah dua raka’at sebelum berdiri pada raka’at yang ketiga, dan qunut sesudah i’tidal yang akhir pada salat subuh dan witir.

Sedang sunnah hai’at meliputi

1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram ,ruku’,dan bangun dari ruku’ dan berdiri paa saat bangun dari tashud awal, sampai setinggi bahu keduanya dihadapapkan kekiblat
2. Meletakkan telapak tangan kanan diatas pungung tagan kiri
3. Menbaca doa iftitah sesudah takbiratul ihram
4. Menbaca ta’awud sebelum menbaca fatehah
5. Melihat tempat sujud , selain pada saat menbaca
6. Menbaca dengan keras ketika subuh , pada rkaat pertam dan kedua pada sholat Subuh, Mahrib ,dan Isayk ,begitu pula pada saat shalt jum’at , shalat Hari raya, Shalat terawih, witir daaaalm blan ramadhan
7. Menbaca aminsehabis menbaca
8. Menbaca surat ayat al qur’an
9. Sunah bagi makmum mendengar bacaan imamnya
10. Takbir ketika bangkit dan turun, selain ketika ruku’
11. Ketika ruku’ menbaca
12. Ta’kala itidal menbaca
13. Meletakan kedua telepak tangan diatas lutut ketika ruku’
14. Menbaca tasbih ketika ruku’
15. Menbaca tasbih tiga kaliketika sujud =
16. Menbaca doa ketiaka duduk antar dua sujud
17. Duduk iftirasy (bersimpuh) disemua duduk salat kecuali duduk akhir
18. Duduk tawaruk di dduduk akhir
19. Duduk istirahat sebelum (sebentar)sesudah sujud sebelum berdiri
20. Bertumpu pada tanah ketiks hendak berdiri dari tanah
21. Menberi salam salam yang ke dua ,dan hendaklah menoleh kesebelah kiri

G. Yang membatalkan shalat

1. Meningalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun sebelum sempurna
2. Meningalkan salah satu syarat
3. Sengaja berbicara
4. Banyak bergerak denagan sengaja
5. Makan dan minum dengan sengaja

H. Sujud sahwi

Sujud sahwi adalah dua sujud yang dilakukan sebelum salam atau sesudah salam karena lupa dalam sholat.

I. Sebab-sebab sujud sahwi

1. Meninggalkan tasahud awal dan meningalkan Qunut
2. Kelebihan rakaat atau rukuk atau sujud
3. Karena lupa atau ragu dalam jumlah rakaat
4. Apabila kurang rakaat karena lupa

TATA CARA SHALAT SECARA RUNTUT


Tatacara Shalat secara tertib




A. Pengertian Salat

Salat menurut bahasa Arab adalah do’a, sedangkan menurut istilah syara’ yaitu rangkaian ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Salat itu hukumnya fardu a’in yang harus dikerjakan lima waktu dalam sehari semalam.


B. Rukun Salat

1. Niat di dalam hati untuk melaksanakan salat karena Allah.
2. Berdiri bagi yang mampu.
3. Mengucapkan Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar).
4. Membaca surah al-Fatihah pada setiap rakaat.
5. Rukuk dengan tuma’ninah (diam sebentar).
6. I’tidal dengan tuma’ninah (diam sebentar).
7. Sujud dua kali dengan tuma’ninah.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
9. Duduk tasyahhud akhir dengan tuma’ninah.
10. Membaca tasyahhud akhir.
11. Membaca selawat atas Nabi ketika tasyahhud akhir.
12. Memberi salam yang pertama sambil memalingkan muka ke arah kanan.
13. Menertibkan rukun, artinya meletakkan rukun pada tempatnya menurut susunan yang telah ditentukan.

Penugasan Muatan Paraktik KD 1.8
1. Siswa mempraktikkan tatacara shalat wajib dengan tertib bersama dengan kelompok masing-masing yang sudah di tentukan oleh guru. 

5. Evalusi

  • 1. Apa yang menjadi kewajiban setiap Muslim dalam melaksanakan shalat?

    • A. Hanya shalat Subuh
    • B. Hanya shalat Jumat
    • C. Lima waktu shalat sehari-hari
    • D. Hanya shalat Maghrib

    2. Berapa rakaat shalat Subuh yang harus dikerjakan?

    • A. 2 rakaat
    • B. 4 rakaat
    • C. 3 rakaat
    • D. 2 rakaat sunnah dan 2 rakaat fardhu

    3. dimaksud dengan shalat wajib?

    • A. Shalat yang dilakukan di luar waktu shalat yang ditentukan
    • B. Shalat yang dilakukan hanya pada hari Jumat
    • C. Shalat yang harus dilakukan setiap hari pada waktu-waktu tertentu
    • D. Shalat yang dilakukan secara sukarela

    4. Shalat Subuh dilakukan pada waktu antara...

    • A. Terbit matahari dan sebelum waktu Dzuhur
    • B. Fajar dan matahari terbenam
    • C. Fajar hingga terbit matahari
    • D. Tengah malam hingga fajar
  • 5. Berapa rakaat shalat wajib yang terdiri dari dua rakaat fardhu?

    • A. Shalat Subuh
    • B. Shalat Dzuhur
    • C. Shalat Asar
    • D. Shalat Maghrib

    6. Dalam shalat Subuh, bacaan apa yang dibaca setelah Al-Fatihah dalam rakaat pertama?

    • A. Surat Al-Ikhlas
    • B. Surat Al-Falaq
    • C. Surat An-Nas
    • D. Surat lain dari Al-Qur'an
  • 7. Apa yang membedakan shalat Subuh dengan shalat lainnya?

    • A. Jumlah rakaatnya yang lebih sedikit
    • B. Waktu pelaksanaannya yang sangat pagi
    • C. Bacaan yang digunakan dalam shalat
    • D. Tempat pelaksanaannya

  • 6. Kesimpulan 

       
    7. Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat di pahami. selau laksanakan sholat 5 waktu dan jangan lupa hormato orang tua di rumah ya nak.

     

    waasalamualikum wr wb