Thursday, January 30, 2025

Pembelajaran kelas 6 Praktik ( Macam-macam Najis dan tata cara Tharahnya Serta manfaat dan Hikmah Bersuci Dari Najis)

  


Hari/Tanggal : Kamis, 30 Januari 2025
Kelas : 6a
Tema : Macam-macam Najis dan tata cara Tharahnya Serta manfaat dan Hikmah Bersuci Dari Najis
Sub Tema : Macam-Macam Najis
Metode      : Match a match
media        : Power Point,

Pembelajaran 7
Muatan Pelaj,aran: Agama Islam dan BP
 
Konmpetensi Dasar

           1.3 Meyakini akan kemudahan syariat

            3.3 Memahami Macam-macam Najis

  1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran mengenai macam-macam najis, tata cara taharahnya, serta manfaat dan hikmah bersuci dari najis, diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut:

  1. Memahami Pengertian Najis dan Jenis-jenisnya
    Peserta didik dapat menjelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan najis, serta mengidentifikasi macam-macam najis yang ada dalam agama Islam, baik yang termasuk najis mughallazhah (berat) maupun najis mutawassithah (ringan).

  2. Mampu Menjelaskan Tata Cara Taharah untuk Setiap Jenis Najis
    Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan tata cara taharah (bersuci) dari berbagai jenis najis, baik dengan menggunakan air, tanah, maupun metode lainnya yang sesuai dengan tuntunan syariat.

  3. Mengaplikasikan Tata Cara Taharah dalam Kehidupan Sehari-hari
    Peserta didik dapat mempraktikkan tata cara taharah dalam kehidupan sehari-hari, seperti membersihkan tubuh, pakaian, dan lingkungan dari najis agar ibadah yang dilakukan tetap sah.

  4. Mengenal Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis
    Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai manfaat dan hikmah yang diperoleh dari bersuci dari najis, baik dari segi agama, kesehatan, maupun kebersihan lingkungan.

  5. Menumbuhkan Kesadaran untuk Menjaga Kebersihan dan Kesucian
    Peserta didik diharapkan dapat lebih peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungan serta menjaga kesucian dalam ibadah, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

  6. Memahami Hubungan antara Taharah dan Ibadah
    Peserta didik dapat menyadari bahwa taharah atau bersuci merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah dalam Islam, seperti salat, dan dapat menghubungkan pentingnya menjaga kebersihan dengan penerimaan ibadah oleh Allah SWT.


2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah pada pertemuan Hari ini kita akah belajar Tayamum sebelumnya anak soleh dan solehah belajar pengertian tayamun dan tatacara tayamum


3. Materi 

Macam-Macam Najis

Secara umum, najis dibagi menjadi dua kategori besar: najis berat (mughallazhah) dan najis ringan (mutawassithah). Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis najis:

  1. Najis Mughallazhah (Najis Berat)
    Najis ini adalah najis yang paling berat dan sulit dibersihkan. Contoh najis mughallazhah adalah:

    • Anjing (termasuk air liur anjing).
    • Babi (termasuk bagian tubuh babi, seperti daging, darah, dll.). Tata cara penyucian dari najis ini adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, salah satu kali dicuci dengan air yang bercampur tanah, untuk menghilangkan kesuciannya.
  2. Najis Mutawassithah (Najis Sedang/Ringan)
    Najis ini lebih mudah untuk dibersihkan. Contoh najis mutawassithah adalah:

    • Darah (selain darah haid dan nifas).
    • Urine manusia atau hewan yang halal.
    • Kotoran manusia atau hewan yang halal.
    • Cairan tubuh lainnya yang keluar dari tubuh manusia, seperti nanah, muntah, dll. Tata cara penyucian najis ini dilakukan dengan mencucinya sampai bersih dengan air biasa.
  3. Najis Hadaf
    Najis hadaf adalah najis yang keluar dari tubuh manusia akibat penyakit, seperti cairan tubuh yang keluar akibat luka atau pembengkakan. Penyucian dilakukan dengan mencucinya hingga bersih.

Tata Cara Taharah (Bersuci) dari Najis

Ada beberapa tata cara taharah yang perlu diketahui agar najis dapat dibersihkan dengan sempurna:

  1. Mencuci dengan Air Cara paling umum untuk membersihkan najis adalah dengan menggunakan air yang cukup untuk mengalirkan kotoran najis hingga hilang.

  2. Menggunakan Tanah
    Dalam kondisi tertentu, seperti jika tidak ada air, tanah bisa digunakan untuk bersuci. Salah satunya adalah dengan cara tayammum, yaitu menyapu tangan pada tanah yang bersih dan mengusapkan pada wajah dan kedua tangan.

  3. Bersuci dengan Cairan Pembersih Beberapa jenis najis, seperti najis berat (anjing dan babi), memerlukan pembersihan dengan tambahan bahan lain seperti tanah untuk menghilangkan najisnya.

  4. Bersuci dari Najis pada Pakaian Jika pakaian terkena najis, maka harus dicuci hingga bersih. Jika najis tersebut terbuat dari cairan, seperti urine, maka pakaian tersebut perlu dicuci dengan air yang cukup untuk memastikan najis hilang.

Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis

Bersuci dari najis memiliki banyak manfaat dan hikmah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, baik dari sisi agama maupun kesehatan:

  1. Menjaga Kesucian Ibadah

    • Taharah atau bersuci dari najis adalah syarat sahnya ibadah, seperti salat. Salat yang dilakukan dengan pakaian atau tubuh yang terkena najis tidak sah.
  2. Meningkatkan Kesehatan

    • Bersuci dapat membantu menjaga kebersihan tubuh dan mencegah penyakit. Najis dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman yang bisa menyebabkan infeksi.
  3. Menciptakan Keadaan yang Bersih dan Suci

    • Menjaga kebersihan diri tidak hanya bermanfaat untuk ibadah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk diri sendiri maupun orang lain.
  4. Mengajarkan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

    • Proses bersuci mengajarkan seorang Muslim untuk selalu menjaga diri agar tetap bersih, baik fisik maupun rohani. Ini juga mengingatkan kita untuk lebih disiplin dalam hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan dan kesucian.
  5. Mendekatkan Diri kepada Allah

    • Dengan melakukan taharah, seorang Muslim menunjukkan kepatuhan kepada Allah dan menjalankan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini memperkuat hubungan spiritual antara seorang Muslim dengan Tuhannya.

Bersuci dari najis merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan memahami macam-macam najis dan tata cara taharahnya, kita dapat menjalankan ibadah dengan lebih baik dan menjaga kebersihan diri. Selain itu, bersuci juga membawa manfaat besar bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta memperkuat iman dan kedisiplinan. Semoga kita selalu diberi kemudahan untuk menjaga kesucian diri agar dapat menjalankan kehidupan dengan lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah.

BAHAGIAN-BAHAGIAN AIR


Air terbahagi kepada 4 :
1. Air mutlak
2. Air Mustakmal
3. Air Mutanajjis
4. Air musyammas

BAHAGIAN-BAHAGIAN AIR Air terbahagi kepada 4 : 1. Air mutlak 2. Air Mustakmal 3. Air Mutanajjis 4. Air musyammas



4.. Evaluasi 

1. Apa yang dimaksud dengan najis mughallazhah?
a) Najis yang mudah dibersihkan dengan air biasa.
b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
c) Najis yang hanya dapat dibersihkan dengan tanah.
d) Najis yang dimaafkan dalam kondisi tertentu.

2. Manakah di antara berikut ini yang termasuk najis mughallazhah?
a) Kotoran manusia
b) Urine hewan halal
c) Air liur anjing
d) Muntahan makanan

3. Cara menyucikan najis mughallazhah (seperti anjing) adalah dengan:
a) Mencuci dengan air biasa sebanyak lima kali
b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
c) Menggunakan sabun dan air biasa
d) Menggunakan tanah saja tanpa air

4. Najis yang dapat dengan mudah dibersihkan dengan air biasa disebut:
a) Najis mughallazhah
b) Najis mutawassithah
c) Najis hadas
d) Najis mustaḥabbah

5. Contoh najis mutawassithah adalah:
a) Air liur babi
b) Kotoran manusia
c) Urine anjing
d) Darah haid

6. Apa yang harus dilakukan jika pakaian terkena najis mutawassithah, seperti urine?
a) Cukup dibersihkan dengan kain kering
b) Mencucinya dengan air hingga bersih
c) Mengganti pakaian dengan yang baru
d) Menggunakan air yang tercampur dengan sabun

7. Tayammum digunakan sebagai pengganti bersuci dengan air ketika:
a) Air tidak dapat ditemukan
b) Kita tidak ingin menggunakan air karena malas
c) Tubuh kita terkena najis berat
d) Pakaian kita terkena najis

8. Salah satu hikmah bersuci dari najis adalah:
a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
b) Meningkatkan kecepatan dalam beribadah
c) Memperpanjang umur
d) Menjaga kebersihan lingkungan tanpa alasan agama

9. Bersuci dengan air tanah (untuk najis mughallazhah) mengandung hikmah:
a) Memudahkan pembersihan najis dalam waktu singkat
b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
c) Meningkatkan kualitas air tanah
d) Menjaga agar tubuh selalu kering

10. Apa hubungan taharah dengan ibadah dalam Islam?
a) Taharah tidak berhubungan dengan ibadah
b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat
c) Taharah hanya penting untuk menjaga kebersihan fisik
d) Taharah adalah kewajiban untuk kebersihan lingkungan

Kunci Jawaban:

  1. b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
  2. c) Air liur anjing
  3. b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
  4. b) Najis mutawassithah
  5. b) Kotoran manusia
  6. b) Mencucinya dengan air hingga bersih
  7. a) Air tidak dapat ditemukan
  8. a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
  9. b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
  10. b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat


5. Kesimpulan



6. Penutup

demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat di pahami. baik anak soleh dan solehah pada pertemuan selanjutnya kita akan belajar Tatacara  Tayamum

 
waasalamualikum wr wb


0 comments:

Post a Comment