3. Capaian Pembelajaran
Fase A Dalam pemahamannya tentang sejarah,
peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi yang wajib
diimani.
Fase A Berdasarkan Elemen (Sejarah Peradaban Islam)
Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani.
4. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
a. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat meyakini dengan sungguh-
sungguh kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s.
b. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan sikap rela
berkorban, taat, dan patuh kepada Allah Swt. sebagaimana meneladan Nabi
Ibrahim a.s. dengan baik.
c. Melalui model pembelajaran discovery learning dan metode diskusi, peserta didik
dapat menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dengan benar.
d. Melalui model pembelajaran every one is teacher here dengan metode tanya
jawab dan media video pembelajaran, peserta didik dapat menceritakan kembali
kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan baik dan benar.
5. Materi
Mari kita amati penjelasan dalam video di bawah ini mengenai kisah nabi Ibrahim a.s dalam menjalankan dakwah menyiarkan agama Islam
Cerita singkat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam peristiwa Qurban merupakan salah satu kisah paling inspiratif dalam sejarah Islam. Kisah ini menceritakan tentang ketaatan luar biasa Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, dan kesediaannya untuk mengorbankan putra tercintanya, Nabi Ismail, sebagai bentuk kepatuhannya kepada Allah SWT.
Awal Mula Perintah Qurban
Nabi Ibrahim, seorang nabi yang diutus Allah untuk menyebarkan agama tauhid di tengah masyarakat yang menyembah berhala, dikaruniai seorang putra setelah sekian lama menanti. Putra tersebut yang diberi nama Ismail, lahir dari istri kedua Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar. Seorang hamba sahaya perempuan yang diberikan istri pertama Ibrahim, Siti Sarah, karena tidak kunjung diberikan keturunan darinya.
Suatu malam, Nabi Ibrahim mendapat mimpi berulang kali di mana ia diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail sebagai bentuk kurban. Mimpi tersebut membuat Nabi Ibrahim dilanda kebingungan dan keraguan. Bagaimana mungkin ia harus mengorbankan putranya yang sangat ia cintai?
Perjalanan Menuju Keputusan Penuh Ketaatan
Nabi Ibrahim bimbang antara keraguan dan ketaatannya kepada Allah. Ia menceritakan mimpinya kepada Ismail, dan putranya yang penuh keyakinan itu justru mendukung ayahnya untuk melaksanakan perintah Allah.
Dengan hati yang teguh dan penuh keikhlasan, Nabi Ibrahim membawa Ismail ke sebuah lembah yang berada di Mina untuk melaksanakan perintah Allah. Ismail yang telah siap untuk dikorbankan, dibaringkan di atas tanah, dan pisau tajam telah dipegang oleh Nabi Ibrahim.
Keajaiban dan Hikmah di Balik Peristiwa Qurban
Keajaiban muncul pada saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, bekali-kali pisau tidak melukai leher Ismail. Tepat saat Nabi Ibrahim hendak mengorban Ismail, Allah menurunkan wahyu untuk menghentikan tindakan tersebut dan sebagai gantinya, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih seekor domba jantan yang telah disediakan Allah di dekatnya.
Peristiwa Qurban ini menjadi bukti nyata ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, dan kesediaannya untuk mengorbankan apapun demi menjalankan perintah-Nya. Kisah ini juga menjadi simbol pengorbanan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah.
Hikmah di Balik Kisah Qurban
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam peristiwa Qurban mengajarkan banyak hikmah penting bagi umat Islam, di antaranya:
- Ketaatan kepada Allah SWT: Perintah untuk menyembelih Ismail merupakan ujian ketaatan bagi Nabi Ibrahim. Kesediaannya untuk mengikuti perintah Allah, meskipun sangat berat, menjadi contoh teladan bagi umat Islam untuk selalu taat kepada Allah dalam segala situasi.
- Kesabaran dan Keikhlasan: Dalam menghadapi ujian berat ini, Nabi Ibrahim dan Ismail menunjukkan kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa. Mereka yakin bahwa Allah SWT memiliki rencana terbaik bagi hamba-Nya.
- Pengorbanan: Peristiwa Qurban melambangkan pengorbanan yang dilakukan umat Islam dalam beribadah kepada Allah. Pengorbanan ini bukan hanya tentang harta benda, tetapi juga tentang waktu, tenaga, dan bahkan jiwa raga.
- Kasih Sayang: Meskipun Nabi Ibrahim sangat menyayangi Ismail, ia rela mengorbankannya demi mengikuti perintah Allah. Hal ini menunjukkan bahwa kasih sayang kepada Allah harus selalu diutamakan di atas kasih sayang kepada makhluk lainnya.
Kesimpulan
Peristiwa Qurban diperingati setiap tahun oleh umat Islam dengan Hari Raya Idul Adha. Di hari raya ini, umat Islam melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba, dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin dan kerabat.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam peristiwa Qurban akan selalu menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketaatan, kesabaran, keikhlasan, dan pengorbanan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dari cerita singkat di atas, kita bisa meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan ikut berpartisipasi dalam Hari Raya Qurban. Yuk Sahabat, pesan hewan qurban sekarang dengan klik tombol di bawah.
6. Evalusi
Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita mengerjakan soal berikut
0 comments:
Post a Comment