Wednesday, July 31, 2024

Pembelajaran Kelas 6a Praktik Wudhu

 


ari/Tanggal :  Kamis, 25 Juli 2024
Kelas : VIa
Pembelajaran :  Keteladanan Nabi Muhammad Saw


Pembelajaran 1

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah   pada pertemuan Hari ini  kita akan belajar tetang indahnya saling menghargai pada dasarnya indahnya saling enghargai adalah Tatacara berwudhu: Tujuan ini melibatkan penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita, baik itu perbedaan dalam keyakinan, budaya, latar belakang, atau pandangan hidup. Ini mempromosikan inklusivitas dan pengakuan akan keunikan setiap individu.

Pembelajaran 1
Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP
 
Konmpetensi Dasar

           1.3 Meyakini akan kemudahan syariat

            3.3 Memahami Tatacara berwudu

            4.3 Mempraktikan Tatacara Berwudu


  1. Tujuan Pembelajaran

            Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat

1. Mengetahui  tata cara wudu dengan benar

2. memahami do’a sebelum dan sesudah wudhu


2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah pada pertemuan Hari ini kita akah belajar Tatacara Berwudu sebelumnya anak soleh dan solehah belajar pengertian Tatacara berwudhu 

3. Materi  

TATA CARA BERWUDU

PPT TATACARA BERWUDHU

https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vRc7aKbDxlRFW2lG2j2wTPiKjX2dXEF2U8qt4XXql8jbBKZtP8YKI9uOZSWMd7Dr_E8OMdCttXMIX6d/pub?start=false&loop=false&delayms=3000

 


untuk lebih melengkapi pengetahuan tentang materi tata cara berwudu, baca dan cermati materi tata cara berwudu di bawah ini !

B. Materi

Wudu artinya bersuci dengan air.

Wudu merupakan salah satu syarat sahnya solat.

Solat tanpa wudu, bisa menyebabkan solatnya tidak sah.

Sebelum kita mengetahui tata cara wudu, mari kita bernyanyi dulu

lagu dengan judul Mari berwudu :

 


 

Tata cara berwudu.

Agar kita dapat berwudu dengan baik dan benar, harus kita perhatikan hal-hal berikut !

A. Syarat sah wudu

1.    Beragama Islam

2.    Mumayyiz, yaitu orang yang sudah dapat membedakan antara yang benar dan salah

3.    Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit

4.    Menggunakan air suci dan mensucikan

5.    Tidak berhadas besar

 

 B. Rukun Wudu :

 

  *)  Rukun wudu ada 6, yaitu :

            1. Niat

            2. Membasuh muka

              3. Membasuh kedua tangan sampai siku

              4. Mengusap kepala

              5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

                 6. Tertib ( berurutan )

C. Sunah Wudu  


*)  Sunah-sunah wudu

1.            1. Membaca basmalah

              2. Menggosok gigi

              3. Mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan

              4. Berkumur

             5. Membersihkan hidung

              6. Mengusap seluruh kepala

              7. Mengusap kedua telinga 

                 8. Mendahulukan anggota wudu yang kanan

             9. Membaca do’a selesai wudu

         Praktik tata cara wudu dengan memperhatikan rukun dan sunahnya

 


D. Yang Membatalkan Wudu


*) Yang membatalkan wudu :

1.          1. Buang angin (kentut)

2.          2. Buang air kecil

3.         3. Buang air besar

4.         4. Menyentuh kubul/dubur dengan telapak tangan

5.         5. Tidur

6.         6. Hilang akal (karena mabuk atau gila)

 


 C. Penutup

       Mari di tutup dengan bacaan basmalah 

Tuesday, July 30, 2024

Pembelajaran Qs al-Hujurat Kelas 4a Ikm

   


Hari/Tanggal : Rabu 31 Juli 2024
Kelas : 4a
Pembelajaran : Mari Mengaji Qs Al-Hujurat ayat 13


Pembelajaran 1

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah   pada pertemuan Hari ini  pesrta didik mampu memahami Mengaji QS Al-Hujurat Ayat 13

Pendahuluan: Sebelum kita mulai mengaji QS Al-Hujurat ayat 13, mari kita refleksikan makna dan pentingnya ayat ini dalam kehidupan sehari-hari.

 Kesetaraan Manusia: Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap manusia, terlepas dari latar belakang suku, bangsa, atau jenis kelamin, diciptakan setara. Ini penting untuk membangun rasa saling menghormati.

3. Capaian Pembelajaran 

            Pada akhir fase B, Al-Qur'an Hadist

  • Siswa dapat menjelaskan arti dari QS Al-Hujurat ayat 13 dan konteksnya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa mampu menghargai kesetaraan antar sesama manusia, tanpa memandang suku, bangsa, atau jenis kelamin.
  • Siswa dapat menerapkan nilai saling mengenal dan menghormati dalam interaksi sosial.
  • Siswa memahami bahwa ukuran kemuliaan di sisi Allah adalah ketakwaan dan berupaya untuk meningkatkan kualitas diri.
  • Siswa menyadari bahwa Allah Maha Mengetahui segala amal perbuatan dan niat, serta berupaya untuk bertindak sesuai dengan prinsip yang benar.

Indikator Keberhasilan:

  • Siswa dapat memberikan contoh nyata tentang penerapan nilai-nilai dari ayat ini dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa menunjukkan sikap saling menghormati dan bergaul dengan baik di lingkungan sosial.

            

5. Materi 

Materi tentang QS Al-Hujurat Ayat 13

1. Pengantar

QS Al-Hujurat ayat 13 adalah ayat yang mengajarkan tentang kesetaraan, saling mengenal, dan pentingnya ketakwaan dalam hidup bermasyarakat.

2. Teks Ayat

Arab: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Transliteration: Yaa ayyuhannasu inna khalaqnakum min dhakarin wa unthaa wa ja’alnakum shu'uban wa qabaa'ila lita’aarafuu; inna akramakum 'indallahi atqaakum; innallaha 'aliymun khabiir.

Terjemahan: "Wahai umat manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

3. Pembahasan

A. Kesetaraan Manusia:

  • Allah menciptakan semua manusia dari satu asal (laki-laki dan perempuan), menekankan bahwa tidak ada satu pun yang lebih unggul dari yang lainnya.

B. Tujuan Penciptaan:

  • Penciptaan suku dan bangsa bertujuan agar kita saling mengenal, bukan untuk berpecah belah.

C. Ukuran Kemuliaan:

  • Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Ini mendorong kita untuk berfokus pada kualitas diri.

D. Pengetahuan Allah:

  • Allah Maha Mengetahui segala sesuatu tentang hamba-Nya, termasuk amal dan niat kita.

4. Nilai-nilai yang Dapat Diambil

  • Kesetaraan: Menghargai dan menerima perbedaan di antara sesama manusia.
  • Saling Mengenal: Membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati.
  • Ketakwaan: Berusaha untuk meningkatkan iman dan ketaatan kepada Allah.
  • Kesadaran: Mengetahui bahwa semua perbuatan kita dicatat dan diperhatikan oleh Allah.

5. Aktivitas Penerapan

  • Diskusi Kelompok: Mengajak peserta untuk berbagi pengalaman tentang perbedaan suku dan bagaimana mereka saling mengenal.
  • Refleksi Pribadi: Menulis tentang bagaimana mereka bisa lebih bertakwa dalam kehidupan sehari-hari.
  • Proyek Sosial: Mengadakan kegiatan yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat untuk memperkuat rasa kebersamaan.

Pertanyaan Refleksi:

  • Bagaimana kita bisa menerapkan pesan kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari?
  • Apa yang dapat kita lakukan untuk lebih bertakwa kepada Allah?
  • Dalam konteks sosial, bagaimana cara kita saling mengenal dan menghormati satu sama lain?

Penutup:

Mari kita berkomitmen untuk menghayati dan menerapkan pesan dari QS Al-Hujurat ayat 13 dalam kehidupan kita, agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

6. Evalusi 

Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

Pilihan Ganda

  1. Apa yang menjadi asal penciptaan manusia menurut QS Al-Hujurat ayat 13?

    • A. Laki-laki dan perempuan
    • B. Manusia dan jin
    • C. Dua makhluk berbeda
    • D. Dari tanah dan air
  2. Mengapa Allah menciptakan suku-suku dan bangsa-bangsa?

    • A. Agar saling bersaing
    • B. Agar saling mengenal
    • C. Agar berpecah belah
    • D. Agar berbangga diri
  3. Siapa yang paling mulia di sisi Allah menurut ayat ini?

    • A. Yang paling kaya
    • B. Yang paling berilmu
    • C. Yang paling bertakwa
    • D. Yang paling terkenal
  4. Apa yang menunjukkan bahwa Allah Maha Mengetahui?

    • A. Segala amal kita dicatat
    • B. Hanya Allah yang mengatur alam
    • C. Tidak ada yang bisa menandingi-Nya
    • D. Semua makhluk takut kepada-Nya
  5. Dalam konteks ayat ini, tindakan apa yang harus kita hindari?

    • A. Saling mengenal
    • B. Sombong dan berbangga
    • C. Menjalin silaturahmi
    • D. Belajar dan berusaha

Isian Singkat

  1. QS Al-Hujurat ayat 13 mengajarkan kita untuk saling __________.

  2. Menurut ayat ini, yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah adalah __________.

  3. Penciptaan suku dan bangsa bertujuan agar kita __________.

Pertanyaan Esai

  1. Jelaskan makna kesetaraan dalam konteks QS Al-Hujurat ayat 13.

  2. Bagaimana cara kita menerapkan nilai saling mengenal dalam kehidupan sehari-hari?

5. Kesimpulan. 

Kesimpulan QS Al-Hujurat Ayat 13

QS Al-Hujurat ayat 13 mengandung pesan penting tentang kesetaraan dan persatuan umat manusia. Ayat ini menekankan bahwa:

  1. Asal Penciptaan: Semua manusia diciptakan dari satu asal, yaitu laki-laki dan perempuan, yang menegaskan kesetaraan di antara semua individu.

  2. Tujuan Penciptaan: Allah menciptakan berbagai suku dan bangsa agar manusia saling mengenal dan menghargai satu sama lain, bukan untuk berpecah belah.

  3. Ukuran Kemuliaan: Derajat seseorang di sisi Allah ditentukan oleh ketakwaan, bukan oleh status sosial, kekayaan, atau suku.

  4. Pengetahuan Allah: Allah Maha Mengetahui segala amal dan niat hamba-Nya, mendorong kita untuk selalu berbuat baik dan bertakwa.

Implikasi

Pesan ini mengajak kita untuk membangun hubungan yang harmonis, menghargai perbedaan, dan berfokus pada peningkatan kualitas diri melalui ketakwaan.

6. Penutup

demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  Pada akhir fase B,  Al-Qur'an Hadis Mari kita berkomitmen untuk menghayati dan menerapkan pesan dari QS Al-Hujurat ayat 13 dalam kehidupan kita, agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.


 
waasalamualikum wr wb

Pembelajaran kelas 5a Qs Al-Maun

  


Hari/Tanggal : Rabu 31 Juli 2024
Kelas : 5a
Pembelajaran : Menyayangi anak yatim 


Pembelajaran 1

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

pada pembelajaran ini kita  dapat melakukan kegiatan     Pembelajaran dengan menghubungkan fakta, kemampuan membaca dan memahami Surah al-Mā’ūn sesuai dengan pengalaman anak soleh dan solehah materi yang akn kita bahas menganai menyangi anak yatim yag di jelakn dalam qs al-Maun 

3. Capaian Pembelajaran 

            Pada akhir fase B, Al-Qur'an Hadist

  • Peserta didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan memahami pesan pokok surahsurah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman dengan baik dan benar.        

5. Materi 

Amati gambar 






A. Membaca Sural Al - Maun
Al-Quran menyebut yatim dalam beberapa ayat dan surat. Tentu ini menunjukkan bahwa Allah sangat memperhatikan anak yatim. Salah satunya adalah Surah al-Ma’Un. Pada pelajaran ini kita akan mempelajari Surah al-Ma’Un. Surah al-Ma’Un artinya barang yang berguna, jumlah ayatnya ada tujuh. Surah ini berada pada urutan ke-107 dan termasuk Surah Makkiyah. Ayo kita mulai membaca diawali dengan isti’azah dan basmalah.
Terjamah ayat pada Surah al-Ma'Un
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayangبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
1.Tahukah kamu [orang] yang mendustakan agama?أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
2,Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
3.dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
4.Maka celakalah bagi orang-orang yang salat,فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
5.[yaitu] orang-orang yang lalai dari salatnya,الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
6.yang berbuat riya,الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
7.dan enggan [memberikan] bantuan.وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

D. Pesan pokok Surah al-Ma'Un
1. Asbabunnuzul Surah al-Ma'Un
Sebab turun Surah al-Ma’Un ayat 1-3 menyebutkan bahwa ada orang yang identitasnya diperselisihkan oleh para perawi, yaitu: Abu Sufyan, Abu Jahal, Al-Ash Ibn Walid atau orang lain, yang setiap minggu menyembelih seekor unta. Suatu ketika ada anak yatim yang datang meminta sedikit daging yang disembelih. Namun mereka menghardik dan mengusir anak yatim tersebut.

Dalam riwayat lain diceritakan dari Ibn Abbas bahwa pada masa Rasulullah ada sekelompok orang munafik yang rajin mengerjakan ibadah salat. Namun salatnya tidak diniatkan karena Allah Swt. melainkan karena ingin dilihat dan dipuji orang lain. Ketika dilihat orang lain, mereka terlihat knusyuk mengerjakan salat, tetapi ketika tidak dilihat orang lain, mereka salat seenaknya bahkan sering menyepelekan dan meninggalkannya. Allah tidak suka kepada orang-orang

2. Pesan indah Surah al-Ma’an
Surah al-Ma’Un memberikan pesan-pesan yang indah supaya menghindari perilaku tercela. Surah al-Ma’Un menyebutnya sebagai pendusta agama. Berikut ini adalah pesan-pesan Allah di dalam Surah al-Ma’Un;

Ayat ke-1:
Pada ayat ini Allah menanyakan kepada Nabi Muhammad, “Apakah engkau tahu orang-orang yang mendustakan agama? Pendusta agama juga disebut sebagai ingkar terhadap hari kiamat. Meskipun pertanyaan ditujukan kepada Nabi Muhammad namun memiliki pemahaman bahwa kita harus merenungi pertanyaan tersebut. Pertanyaan itu memberi isyarat supaya kita memperhatikan atas jawaban tersebut.

Ayat ke-2:
Para pendusta agama adalah orang-orang yang menghardik anak yatim. Yaitu mereka yang menyakiti hatinya, berbuat zalim kepada mereka, dan menggunakan hak mereka secara tidak adil, serta tidak peduli terhadap hidup mereka.

Ayat ke-3: 
Dan tidak ada keinginan untuk memberikan makanan kepada orang miskin.Yaitu mereka yang tidak memiliki kecukupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Segeralah berbagi kepada siapapun khususnya fakir miskin di sekililing kita. Jangan membiarkan tangan kita terbelenggu atau berat membantu orang lain.

Ayat ke-4:
Maka binasa dan celaka orang yang salat tetapi memiliki perilaku tercela. Allah mengancam orang yang salat tapi tidak sampai ke hatinya. Dia rukuk, sujud, dan menyebut nama Allah tetapi tidak mencerminkan akhlak yang baik. Seharusnya semakin khusyuk salatnya maka semakin terpuji akhlaknya.

Ayat ke-5:
Yaitu orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya adalah malas-malasan, menyepelekan salat, mengerjakan di luar waktu yang ditetapkan, dan tidak memenuhi ketentuan-ketentuan. Mereka hanya sekedar salat untuk menggugurkan kewajiban saja.

Ayat ke-6:
Mereka orang-orang yang berbuat ria. Mereka beribadah dan salat semata ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Mereka tidak ikhlas mengabdi kepada Allah. Ibadah yang diikuti dengan perbuatan ria sangatlah rugi.

Ayat ke-7:
Mereka juga enggan memberikan bantuan kepada sesama. Walaupun hanya sekedar meminjamkan barang untuk keperluan sehari-hari.

Nah, kalian telah mempelajari penjelasan surah al-Maun. tentunya kalian telah memahami pesan indah yang terkandung dalam setiap ayatnya. adapun pesan yang terkandung dalam surah al maun antara lain adalah;
  1. Manusia harus memiliki kepedulian terhadap anak yatim
  2. Hendaknya manusia memiliki rasa empati terhadap fakir miskin
  3. Salat dengan khusyuk semata-mata karena Allah al-Ma’Un

Aktivitasku
Ceritakan pengalaman yang indah tentang berbagi kepada tetangga, teman, atau saudara !
Pada waktu istirahat disekolah aku sedang makan makananku dari rumah. Saat itu temanku datang, ia ingin makan tetapi ia tidak memliki uang jajan atau bekal. Saat itu lah akus aling berbagi makanan dengan temanku.

Apa yang harus kalian lakukan terhadap anak yatim? Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu mereka, di antaranya adalah sebagai berikut. 
  1. Menyayangi mereka dengan tulus
  2. Memberikan kebutuhan pokok
  3. Mengasuh dan membimbing


6. Evalusi 

Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

Pilihan Ganda

Berikut ini contoh soal pilihan ganda mengenai cara menyantuni anak yatim yang dijelaskan dalam QS Al-Ma'un:

  1. Berikut ini yang merupakan ajaran yang diajarkan dalam QS Al-Ma'un terkait dengan menyantuni anak yatim adalah... a. Menjaga shalat lima waktu secara rutin. b. Memberikan makan kepada orang yang lapar dan memberi makan anak yatim. c. Membangun masjid dan sekolah. d. Memberi hadiah kepada teman-teman.

  2. Ayat pertama dalam QS Al-Ma'un mengajarkan tentang pentingnya... a. Memelihara kerabat. b. Memberi makan orang yang lapar. c. Melaksanakan ibadah haji. d. Membangun rumah sakit.

  3. Dalam QS Al-Ma'un, orang yang disebutkan mendustakan agama adalah mereka yang... a. Tidak pernah mengaji. b. Tidak membayar zakat. c. Menolak memberi makan orang miskin. d. Tidak menjalankan shalat.

  4. Menurut QS Al-Ma'un, orang yang tidak memberi perhatian kepada anak yatim... a. Tidak akan masuk surga. b. Tidak akan diampuni dosanya. c. Tidak dianggap sebagai muslim sejati. d. Akan dimasukkan ke dalam neraka.

  5. Cara menyayangi anak yatim yang dianjurkan dalam QS Al-Ma'un adalah dengan... a. Menyumbangkan pakaian bekas. b. Mengajak mereka bermain game online. c. Menyediakan makanan dan minuman. d. Memberikan uang secara langsung.


  • Pemahaman Ayat: a. Jelaskan makna dari ayat pertama dalam Surah Al-Ma'un. b. Bagaimana ayat-ayat dalam Surah Al-Ma'un mengajarkan umat Islam untuk bersikap baik kepada anak yatim?

  • Tafsir Ayat: a. Apa yang dimaksud dengan "orang yang mendustakan agama" dalam konteks Surah Al-Ma'un? b. Bagaimana ayat-ayat dalam surah ini mengajarkan umat Islam untuk memberikan perhatian kepada kebutuhan anak yatim?

  • Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari: a. Berdasarkan surah ini, jelaskan tiga cara konkret bagaimana umat Islam dapat menyayangi anak yatim di sekitarnya. b. Mengapa memberikan bantuan kepada anak yatim dianggap sebagai amal yang penting dalam Islam? Jelaskan dengan merujuk pada nilai-nilai yang diajarkan dalam Surah Al-Ma'un.

  • Refleksi Pribadi: a. Bagaimana kita dapat menerapkan nilai-nilai dari Surah Al-Ma'un dalam kehidupan sehari-hari Anda, terutama dalam hubungan dengan anak yatim? b. Apa yang dapat kita pelajari dari surah ini tentang pentingnya kepedulian sosial dan kasih sayang terhadap yang membutuhkan?

  • Jawaban untuk soal-soal ini adalah:

    1. b. Memberikan makan kepada orang yang lapar dan memberi makan anak yatim.
    2. b. Memberi makan orang yang lapar.
    3. c. Menolak memberi makan orang miskin.
    4. c. Tidak dianggap sebagai muslim sejati.
    5. c. Menyediakan makanan dan minuman.

    5. Kesimpulan. 

    Kesimpulan ini menunjukkan bahwa Surah Al-Ma'un mengajarkan nilai-nilai universal tentang empati, keadilan sosial, dan kepedulian terhadap sesama, serta pentingnya menjalankan ajaran Islam secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam perlakuan terhadap anak yatim dan mereka yang kurang mampu.

    Implikasi

    Pesan ini mengajak kita untuk membangun hubungan yang harmonis, tidak menghardik anak yatim, dan berfokus pada kasih sayang kepada anak yatim 

    6. Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  Pada akhir fase C,  Al-Qur'an Hadis Mari kita yang di jelaskan dalam Qs Al-Maun tentang cara menyangi anak yatim maka implementasikan dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita menjadi saling menyangi dengan sesama 
     
    waasalamualikum wr wb

    Monday, July 29, 2024

    Pembelajaran kelas 2a qs an-Nas IKM

     




    Hari/Tanggal : Selasa 30 Juli 2024
    Kelas : II a
    Pembelajaran : Ayo Belajar Al-Qur'an 


    Pembelajaran 1

    Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

    2. Apersesi

    baik anak soleh dan solehah   pada pertemuan Hari ini  pesrta didik mampu memahami Mengaji QS An-Nas Materi dari Surat An-Nas dalam konteks pendidikan kepada siswa-siswi dapat mencakup beberapa aspek yang bermanfaat:
    1. Pengenalan tentang Perlindungan dari Allah

    2. Kesadaran akan Sifat-sifat Allah

    3. Perlindungan dari Bahaya dan Gangguan:

    4. Kepedulian terhadap Kesejahteraan Mental dan Spiritual

    5. Penghargaan terhadap Kekuasaan Allah dan Keterbatasan Manusia:

    Dengan mengajarkan Surat An-Nas kepada siswa-siswi, pendidik dapat membantu mereka memperkuat hubungan spiritual mereka, meningkatkan kesadaran akan kebaikan dan kejahatan, serta membantu mereka dalam menghadapi tantangan hidup dengan keyakinan dan kekuatan dari Allah SWT.

    Pendahuluan: Sebelum kita mulai mengaji QS An-Nas mari kita refleksikan makna dan pentingnya ayat ini dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Capaian Pembelajaran 

                Pada akhir fase B, Al-Qur'an Hadist

    • Siswa dapat melafalkan Qs An-Nas dengan benar
    • Siswa dapat menujukan hafalan Qs An-Nas

    Indikator Keberhasilan:

    • Siswa dapat menjelaskan makna umum dari surah an-Nas.
    • Siswa dapat membaca surah an-Nas dengan benar dan lancar.
    • Siswa mampu mengaplikasikan tajwid yang sesuai saat membaca surah an-Nas.
                

    5. Materi 

    Mengenal Tanda Baca dalam Huruf Hijaiyah 

    Membaca Qs An-Nas

    Surat An-Nas (سورة الناس) dimulai dengan kata "Qul" yang artinya "Katakanlah" atau "Katakan". Ini adalah panggilan untuk Nabi Muhammad ﷺ untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam surah ini kepada umat manusia.

    Ayat pembukaan Surat An-Nas adalah sebagai berikut:

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ Qul a'udhu bi Rabbil-Nas

    Artinya: "Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia,"

    Ayat ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang memelihara dan menguasai seluruh umat manusia. Dengan mengucapkan ayat ini, seseorang memohon perlindungan, pertolongan, dan petunjuk dari Allah yang Maha Kuasa, dari segala kejahatan dan gangguan yang bisa datang dari makhluk yang berusaha mempengaruhi dan menggoda manusia, baik dari golongan manusia sendiri maupun dari golongan jin.

    Materi ulasan Qs An-Nas

    Surah An-Nas (QS An-Nas) adalah surah ke-114 dalam Al-Qur'an dan merupakan surah terakhir dalam mushaf. Surah ini terdiri dari 6 ayat dan termasuk dalam golongan surah Madaniyah, yaitu surah yangditurunkan di Madinah setelah hijrah Nabi Muhammad SAW.

    Refleksi Materi dari Surah An-Nas:

    1. Perlindungan dari Kejahatan: Surah ini dimulai dengan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan makhluk-makhluk yang merugikan, seperti setan dan manusia yang jahat. Ini mengajarkan kepada kita untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah dalam menghadapi segala bentuk gangguan dan ancaman.

    2. Penciptaan Manusia dan Sifat Nafsu: Surah An-Nas menyebutkan tentang sifat-sifat nafsu manusia yang cenderung terpengaruh oleh godaan setan dan kejahatan. Ini mengingatkan kita akan keterbatasan dan kerentanan manusia, serta perlunya menjaga diri dari godaan yang dapat merusak iman dan kehid

    6. Evalusi 

    Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

    Pilihan Ganda

    1. Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan tema utama dari surah An-Nas? 

    A. Perlindungan dari godaan syaitan

     B. Permohonan ampun kepada Allah

     C. Perlindungan dari gangguan manusia 

    D. Pemahaman tentang sifat-sifat Allah

    2. Mengapa surah An-Nas sering disebut sebagai 'surah penghalau syaitan'? 

    A. Karena surah ini memerintahkan umat Islam untuk berperang melawan syaitan secara fisik. B. Karena surah ini memberikan penjelasan tentang sifat dan karakter syaitan serta upaya untuk menghindari pengaruh mereka. 

    C. Karena surah ini menggambarkan kisah pertempuran antara Nabi Muhammad SAW dan syaitan. 

    D. Karena surah ini diturunkan pada waktu yang sama dengan kejadian penampakan syaitan di Mekah.

    Apa pesan moral yang dapat diambil dari surah An-Nas? 

    A. Pentingnya menolong sesama manusia dalam kesulitan. 

    B. Perlunya berhati-hati dalam berbisnis agar tidak terjerumus dalam riba. 

    C. Keberanian untuk melawan penindasan dan kezaliman. 

    D. Perlindungan dan perlunya berlindung kepada Allah dari godaan dan tipu daya syaitan.


    6.  Kesimpulan 

    Kesimpulan Pencapaian Pembelajaran Surah An-Nas dalam Konteks Kelas

    Dalam konteks pendidikan di kelas, pembelajaran tentang Surah An-Nas bertujuan untuk mencapai beberapa hasil penting. Berikut adalah kesimpulan dari pencapaian pembelajaran siswa ketika mempelajari Surah An-Nas:

    1. Pemahaman Makna dan Konteks Surah:

      • Tujuan: Memastikan siswa memahami makna, tema, dan konteks dari Surah An-Nas.
      • Pencapaian: Siswa dapat menjelaskan isi surah, termasuk tujuan dan pesan utama, serta memahami konteks historis dan makna di balik ayat-ayatny
    2. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari:

      • Tujuan: Mendorong siswa untuk menerapkan ajaran surah dalam kehidupan sehari-hari.
      • Pencapaian: Siswa dapat menyertakan doa perlindungan dalam rutinitas harian mereka dan lebih sadar dalam meminta perlindungan Allah dalam menghadapi berbagai tantangan dan bahaya.
    3. Pengembangan Keterampilan Spiritual:

      • Tujuan: Meningkatkan keterampilan spiritual dan kebiasaan doa siswa.
      • Pencapaian: Siswa aktif dalam berdoa dan mencari perlindungan kepada Allah, serta menerapkan pelajaran dari Surah An-Nas dalam praktik ibadah mereka.
    4. Refleksi dan Diskusi:

      • Tujuan: Mendorong refleksi dan diskusi mendalam tentang surah di kelas.
      • Pencapaian: Siswa berpartisipasi dalam diskusi yang mendalam tentang makna surah, cara-cara penerapannya, dan refleksi pribadi terkait ajaran surah.

    Dengan pencapaian ini, siswa tidak hanya memahami Surah An-Nas dari segi teks tetapi juga dapat menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kesadaran spiritual, dan berlatih memohon perlindungan kepada Allah dalam berbagai situasi.

      dari materi    Qs Surat An-nas dalam pemahaman pelafalan Qs Surat An-nas ada 5 siswa yang masih belum tepat dalam melafalkan Qs Surat an-nas dan makna dalam menerapkan di  kehidupan sehari-hari,


    7. Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  Pada akhir fase Al-Qur'an Hdits 

    Penutup pembelajaran QS An-Nas bisa mencakup beberapa hal, seperti:

    1. Tafsir dan Makna: Mengkaji makna-makna ayat-ayat dalam Surah An-Nas, baik dari segi bahasa maupun konteksnya dalam kehidupan sehari-hari.

    2. Pelajaran Moral: Mempelajari pelajaran moral dan pesan-pesan yang terkandung dalam surah ini, seperti perlindungan diri dari godaan syaitan dan cara menghadapi ketakutan.

    3. Implementasi dalam Kehidupan: Bagaimana ayat-ayat dalam Surah An-Nas dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Islam.

    4. Doa dan Pengamalan: Membaca doa yang terkandung dalam surah ini dan mengamalkannya dalam kehidupan

     
    waasalamualikum wr wb

    Materi ajar kelas 6a Qs Al-Kafirun

      



    Hari/Tanggal : Selasa, 30 Juli 2024
    Kelas : VIb
    Pembelajaran : Indahnya Saling Menghormati


    Pembelajaran 1

    Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

    2. Apersesi

    baik anak soleh dan solehah   pada pertemuan Hari ini  kita akan belajar tetang indahnya saling menghargai pada dasarnya indahnya saling enghargai adalah Menghargai Keanekaragaman: Tujuan ini melibatkan penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita, baik itu perbedaan dalam keyakinan, budaya, latar belakang, atau pandangan hidup. Ini mempromosikan inklusivitas dan pengakuan akan keunikan setiap individu.

    3. Tujuan  Pembelajaran 

     1. Peserta didik terbiasa membaca Al Qur’an secara tartil. 

    2. Peserta didik Memiliki sikap toleransi dan simpati kepada sesama sebagai impleentasi dari pemahaman isi kandungan Q.S Al kafirun dan Q.S Al Maidah (5) : 2 

    3. Peserta didik mengetahui makna Q.S AL kafirun dan Al Maidah (5);2 dengan benar 

    4. Peserta didik membaca Q.S Al kafirun dan Al Maidah dengan jelas dan benar 

    5. Peserta didik menyebutkan arti Q.S Al kafirun dan Al Maidah (5) :2 dengan benar 

    6. Peserta didik mencontohkan perilaku toleransi dan simpati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al Kafirun dan Al aidah (5) : 2            

    5. Materi 



    Amati gambar di bawah ini 



      Dalam penjelasan gambar di atas di jelaskan dalam Qs al -kafirun sebagai pejelasan di bawah ini 

    Makna Surat Al-Kafirun

    Surat Al-Kafirun memiliki makna yang kuat tentang toleransi beragama tanpa mengganggu akidah masing-masing pemeluk agama. Arti surat Al-Kafirun menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menolak dengan tegas untuk menyembah Tuhan selain Allah SWT.

    Surat ini diturunkan Allah SWT untuk menjawab penawaran kaum musyrikin Quraisy kepada Rasulullah SAW. Pada masa penyebaran agama Islam di Makkah, kaum Quraisy mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah tuhan mereka selama satu tahun. Sebaliknya, mereka berjanji akan menyembah Allah SWT sesuai dengan konsep Islam. Rasulullah SAW tentu menentang penawaran kaum Quraisy tersebut dan Allah SWT pun menurunkan surat Al-Kafirun.

    Orang-orang kafir (Al-Kafirun) diambil dari perkataan “Al-Kafirun”, yang terdapat dalam ayat pertama surat ini (Q.S. Al-Kafirun). Yaitu seseorang yang tidak percaya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Dan biasa disebut dengan kata kafir. Secara bahasa, berarti menutupi sesuatu, menyembunyikan kebaikan yang telah diterima atau tidak berterima kasih.

    Jamak dari kata kafir adalah kafirun, kuffar. Dalam  Al-Quran perkataan kafir mengacu pada perbuatan yang ada hubungannya dengan Tuhan. Seperti mengingkari nikmat-nikmat (berkah) Tuhan dan tidak berterima kasih kepadaNya (Q.S. 30:34); lari dari tanggung jawab atau melepaskan diri dari suatu perbuatan (Q.S. 14: 22); pembangkangan serta penolakan terhadap hukum-hukum Tuhan (Q.S. 5:44), dan meninggalkan amal saleh yang diperintahkan oleh Tuhan (Q.S. 30:44).

    Namun, dari 525 kali kata kafir dan isytiqaq (kata jadian)-nya yang disebut dalam  Al-Quran, arti kafir yang paling dominan adalah pendustaan atau pengingkaran terhadap Allah SWT dan Rasul-rasulnya, khususnya Muhammad SAW dengan ajaran-ajaran yang dibawanya.

    Istilah kafir dalam pengertian yang terakhir ini pertama kali digunakan dalam Al-Quran untuk menyebut para kafir Mekkah (Q.S. 74:10) dan bahkan dalam Al-Quran terdapat surah Al-Kafirun yang khusus ditujukan kepada mereka.

    Surah Al-Kafirun terdiri dari 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat al-Ma’un الكافر , 3 atau الكافرون , orang kafir adalah orang yang menentang yaitu bila melihat sinar kebenaran maka ia memejamkan mata dan bila mendengar kata-kata kebenaran maka ia sumbat telinganya.

    Orang seperti ini tidak perlu lagi memperhatikan dalil setelah ditunjukkan kepadanya dan tidak mau mengalah terhadap hujjah bila menyakiti hatinya, ia justru menolak semua itu karena lebih senang dan merasa lebih cocok dengan apa yang terlintas dalam hatinya seperti yang dilakukan oleh banyak orang disekitarnya dan para pendahuluannya.

    Amati vidio di bawah ini 

    ulasan Materi Ajar


    Beberapa refleksi yang dapat diambil dari Surah Al-Kafirun antara lain:

    1. Ketegasan dalam keyakinan: Surah ini mengajarkan pentingnya memiliki keyakinan yang kokoh dan tidak tergoyahkan dalam ajaran tauhid (keesaan Allah). Muslim diajarkan untuk tidak mengikuti kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid, meskipun hal itu bisa mendatangkan konflik atau tekanan dari luar.

    2. Toleransi yang bijak: Meskipun menegaskan ketegasan dalam keyakinan, surah ini juga menunjukkan bahwa dalam urusan keyakinan dan ibadah, setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan keyakinannya masing-masing. Ini menunjukkan sikap toleransi yang bijak dalam berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.

    3. Pengingat untuk tidak mengikuti mayoritas: Surah ini juga mengingatkan umat Muslim untuk tidak terpengaruh oleh mayoritas dalam hal keyakinan. Keyakinan yang benar tidak ditentukan oleh jumlah pengikutnya, tetapi oleh kesesuaian dengan ajaran yang benar.

    4. Penegasan terhadap hakikat ibadah: Al-Kafirun juga menekankan bahwa ibadah harus dilakukan secara tulus hanya kepada Allah SWT. Hal ini mengingatkan umat Muslim untuk menjaga kesucian dan keikhlasan dalam ibadah mereka.

    5. Pesan universal: Meskipun Surah Al-Kafirun ditujukan kepada umat Muslim pada zamannya, pesan-pesan yang terkandung di dalamnya memiliki relevansi universal bagi setiap orang yang mencari kebenaran dan keikhlasan dalam keyakinan mereka.

    Dengan merenungkan Surah Al-Kafirun, umat Muslim dapat memperkuat keteguhan dalam keyakinan, meningkatkan toleransi terhadap perbedaan keyakinan, serta memperdalam pemahaman tentang hakikat ibadah yang tulus dan ikhlas kepada Allah SWT.

    Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di bawah ini mari kita kerjakan soal evaluasi di bawah ini dengan teliti

    Urian Materi 





    Bacalah Penggalan Kalimat dalam Qs al-Kafirun di bawah ini .
    Untuk memahami arti surat Q.S. al-Kafirun, marilah kita bermain ”merangkai kata”.
    Aturan bermain ”merangkai kata” adalah sebagai berikut.
    1. Siswa dibagi menjadi 6 (enam) kelompok.
    2. Siswa-siswi dalam satu kelompok harus menyusun potongan-potongan kertas
    berukuran 3 x 5 cm yang sudah disediakan oleh guru (sesuai keinginan guru)
    dan telah ditulisi penggalan ayat dan arti Q.S. al-Kafirun oleh guru Pendidikan
    Agama Islam dan Budi Pekerti.
    3. Siswa mencocokkan potongan-potongan kertas yang berisi penggalan ayat
    dan arti surat Q.S. al-Kafirun sehingga kata-kata tersebut tersusun menjadi
    kalimat ayat dan arti ayat utuh.
    4. Kelompok yang telah menyelesaikan penyusunan ayat dan arti utuh surat,
    kemudian mencocokkan/memasangkan ayat dan artinya dengan tepat.
    5. Tiap kelompok harus memasangkan/mencocokkan satu ayat dan artinya.
    6. Tiap kelompok menyusun ayat berikut artinya sehingga menjadi Q.S. al-Kafirun
    berikut artinya secara utuh.

    7. Kelompok yang sudah memasangkan ayat dan arti yang tepat secara bersama-
    sama mengucapkan yel-yel "alhamdulillah "

    6. Evalusi 

    Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

    Pilihan Ganda

    1. Menurut Surah Al-Kafirun, mengapa penting bagi seorang Muslim untuk tetap teguh pada keyakinan tauhid meskipun menghadapi tekanan sosial? 

    A. Untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat 

    B. Agar mendapat perlindungan dari pemerintah

     C. Karena keyakinan tauhid merupakan inti dari iman Islam

     D. Untuk menunjukkan kekuatan dalam berargumen

    Jawaban: C. Karena keyakinan tauhid merupakan inti dari iman Islam

    2. Apa yang dapat dipelajari dari sikap Rasulullah SAW dalam konteks pesan Surah Al-Kafirun tentang sikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan?

    A. Rasulullah SAW selalu mengikuti mayoritas pendapat 

    B. Rasulullah SAW menolak untuk berinteraksi dengan non-Muslim 

    C. Rasulullah SAW menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap umat beragama lain 

    D. Rasulullah SAW hanya menerima orang-orang yang sepakat dengannya

    Jawaban: C. Rasulullah SAW menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap umat beragama lain

    3. Bagaimana prinsip "tidak mengikuti mayoritas dalam hal keyakinan" yang disampaikan Surah Al-Kafirun dapat diterapkan dalam konteks pendidikan agama?

    A. Dengan mengabaikan pendapat mayoritas guru 

    B. Dengan mendorong siswa untuk berdiskusi dan merenungkan ajaran agama secara mendalam 

    C. Dengan memaksa siswa untuk menerima satu keyakinan agama tanpa mempertimbangkan yang lain 

    D. Dengan mengadakan ujian untuk mengukur jumlah siswa yang mengikuti keyakinan mayoritas

    Jawaban: B. Dengan mendorong siswa untuk berdiskusi dan merenungkan ajaran agama secara mendalam

    4. Bagaimana konsep keikhlasan dalam ibadah, sebagaimana diajarkan dalam Surah Al-Kafirun, dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari? A. Keikhlasan membuat seseorang menjadi kurang produktif B. Keikhlasan membantu seseorang mendapatkan pujian dari orang lain C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih D. Keikhlasan membatasi kemungkinan seseorang untuk sukses

    Jawaban: C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih

    5. Bagaimana konsep keikhlasan dalam ibadah, sebagaimana diajarkan dalam Surah Al-Kafirun, dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari?

    A. Keikhlasan membuat seseorang menjadi kurang produktif 

    B. Keikhlasan membantu seseorang mendapatkan pujian dari orang lain 

    C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih 

    D. Keikhlasan membatasi kemungkinan seseorang untuk sukses

    Jawaban: C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih

    6. Bagaimana Surah Al-Kafirun memberikan perspektif baru tentang konsep kebebasan beragama dan penghormatan terhadap perbedaan keyakinan dalam konteks globalisasi modern? A. Dengan menekankan pentingnya mengeksploitasi perbedaan keyakinan 

    B. Dengan menolak untuk mengakui keberagaman keyakinan 

    C. Dengan menyerukan untuk mengabaikan perbedaan keyakinan

     D. Dengan mendorong dialog antarumat beragama untuk mencapai pemahaman yang lebih baik

    Jawaban: D. Dengan mendorong dialog antarumat beragama untuk mencapai pemahaman yang lebih baik

    Esai 

    1. Bagaimana menghargai perbedaan dapat memperkaya pengalaman sosial seseorang? Jelaskan dengan memberikan contoh konkret dari kehidupan sehari-hari atau sejarah.

    2.Apa peran empati dalam mengembangkan sikap menghargai terhadap orang lain? Diskusikan dengan memberikan contoh tentang bagaimana empati dapat mempengaruhi hubungan antar pribadi.

    3. Menurut pendapatmu, mengapa penting untuk menghargai pendapat orang lain dalam pengambilan keputusan kelompok? Berikan argumen yang mendalam dengan mengacu pada prinsip-prinsip kerja sama dan keberagaman.

    4. Bagaimana menghargai keragaman budaya dan agama dapat memperkaya pengalaman belajar di lingkungan sekolah? Berikan contoh dari pengalaman pribadi atau observasi di sekolahmu.


    6. Kesimpulan 


    7.  Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  di implentasikan di kehupan sehari-hari 
     
    waasalamualikum wr wb