Monday, July 29, 2024

Materi ajar kelas 6a Qs Al-Kafirun

  



Hari/Tanggal : Selasa, 30 Juli 2024
Kelas : VIb
Pembelajaran : Indahnya Saling Menghormati


Pembelajaran 1

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

baik anak soleh dan solehah   pada pertemuan Hari ini  kita akan belajar tetang indahnya saling menghargai pada dasarnya indahnya saling enghargai adalah Menghargai Keanekaragaman: Tujuan ini melibatkan penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita, baik itu perbedaan dalam keyakinan, budaya, latar belakang, atau pandangan hidup. Ini mempromosikan inklusivitas dan pengakuan akan keunikan setiap individu.

3. Tujuan  Pembelajaran 

 1. Peserta didik terbiasa membaca Al Qur’an secara tartil. 

2. Peserta didik Memiliki sikap toleransi dan simpati kepada sesama sebagai impleentasi dari pemahaman isi kandungan Q.S Al kafirun dan Q.S Al Maidah (5) : 2 

3. Peserta didik mengetahui makna Q.S AL kafirun dan Al Maidah (5);2 dengan benar 

4. Peserta didik membaca Q.S Al kafirun dan Al Maidah dengan jelas dan benar 

5. Peserta didik menyebutkan arti Q.S Al kafirun dan Al Maidah (5) :2 dengan benar 

6. Peserta didik mencontohkan perilaku toleransi dan simpati sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al Kafirun dan Al aidah (5) : 2            

5. Materi 



Amati gambar di bawah ini 



  Dalam penjelasan gambar di atas di jelaskan dalam Qs al -kafirun sebagai pejelasan di bawah ini 

Makna Surat Al-Kafirun

Surat Al-Kafirun memiliki makna yang kuat tentang toleransi beragama tanpa mengganggu akidah masing-masing pemeluk agama. Arti surat Al-Kafirun menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menolak dengan tegas untuk menyembah Tuhan selain Allah SWT.

Surat ini diturunkan Allah SWT untuk menjawab penawaran kaum musyrikin Quraisy kepada Rasulullah SAW. Pada masa penyebaran agama Islam di Makkah, kaum Quraisy mengajak Rasulullah SAW untuk menyembah tuhan mereka selama satu tahun. Sebaliknya, mereka berjanji akan menyembah Allah SWT sesuai dengan konsep Islam. Rasulullah SAW tentu menentang penawaran kaum Quraisy tersebut dan Allah SWT pun menurunkan surat Al-Kafirun.

Orang-orang kafir (Al-Kafirun) diambil dari perkataan “Al-Kafirun”, yang terdapat dalam ayat pertama surat ini (Q.S. Al-Kafirun). Yaitu seseorang yang tidak percaya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Dan biasa disebut dengan kata kafir. Secara bahasa, berarti menutupi sesuatu, menyembunyikan kebaikan yang telah diterima atau tidak berterima kasih.

Jamak dari kata kafir adalah kafirun, kuffar. Dalam  Al-Quran perkataan kafir mengacu pada perbuatan yang ada hubungannya dengan Tuhan. Seperti mengingkari nikmat-nikmat (berkah) Tuhan dan tidak berterima kasih kepadaNya (Q.S. 30:34); lari dari tanggung jawab atau melepaskan diri dari suatu perbuatan (Q.S. 14: 22); pembangkangan serta penolakan terhadap hukum-hukum Tuhan (Q.S. 5:44), dan meninggalkan amal saleh yang diperintahkan oleh Tuhan (Q.S. 30:44).

Namun, dari 525 kali kata kafir dan isytiqaq (kata jadian)-nya yang disebut dalam  Al-Quran, arti kafir yang paling dominan adalah pendustaan atau pengingkaran terhadap Allah SWT dan Rasul-rasulnya, khususnya Muhammad SAW dengan ajaran-ajaran yang dibawanya.

Istilah kafir dalam pengertian yang terakhir ini pertama kali digunakan dalam Al-Quran untuk menyebut para kafir Mekkah (Q.S. 74:10) dan bahkan dalam Al-Quran terdapat surah Al-Kafirun yang khusus ditujukan kepada mereka.

Surah Al-Kafirun terdiri dari 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat al-Ma’un الكافر , 3 atau الكافرون , orang kafir adalah orang yang menentang yaitu bila melihat sinar kebenaran maka ia memejamkan mata dan bila mendengar kata-kata kebenaran maka ia sumbat telinganya.

Orang seperti ini tidak perlu lagi memperhatikan dalil setelah ditunjukkan kepadanya dan tidak mau mengalah terhadap hujjah bila menyakiti hatinya, ia justru menolak semua itu karena lebih senang dan merasa lebih cocok dengan apa yang terlintas dalam hatinya seperti yang dilakukan oleh banyak orang disekitarnya dan para pendahuluannya.

Amati vidio di bawah ini 

ulasan Materi Ajar


Beberapa refleksi yang dapat diambil dari Surah Al-Kafirun antara lain:

  1. Ketegasan dalam keyakinan: Surah ini mengajarkan pentingnya memiliki keyakinan yang kokoh dan tidak tergoyahkan dalam ajaran tauhid (keesaan Allah). Muslim diajarkan untuk tidak mengikuti kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid, meskipun hal itu bisa mendatangkan konflik atau tekanan dari luar.

  2. Toleransi yang bijak: Meskipun menegaskan ketegasan dalam keyakinan, surah ini juga menunjukkan bahwa dalam urusan keyakinan dan ibadah, setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan keyakinannya masing-masing. Ini menunjukkan sikap toleransi yang bijak dalam berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.

  3. Pengingat untuk tidak mengikuti mayoritas: Surah ini juga mengingatkan umat Muslim untuk tidak terpengaruh oleh mayoritas dalam hal keyakinan. Keyakinan yang benar tidak ditentukan oleh jumlah pengikutnya, tetapi oleh kesesuaian dengan ajaran yang benar.

  4. Penegasan terhadap hakikat ibadah: Al-Kafirun juga menekankan bahwa ibadah harus dilakukan secara tulus hanya kepada Allah SWT. Hal ini mengingatkan umat Muslim untuk menjaga kesucian dan keikhlasan dalam ibadah mereka.

  5. Pesan universal: Meskipun Surah Al-Kafirun ditujukan kepada umat Muslim pada zamannya, pesan-pesan yang terkandung di dalamnya memiliki relevansi universal bagi setiap orang yang mencari kebenaran dan keikhlasan dalam keyakinan mereka.

Dengan merenungkan Surah Al-Kafirun, umat Muslim dapat memperkuat keteguhan dalam keyakinan, meningkatkan toleransi terhadap perbedaan keyakinan, serta memperdalam pemahaman tentang hakikat ibadah yang tulus dan ikhlas kepada Allah SWT.

Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di bawah ini mari kita kerjakan soal evaluasi di bawah ini dengan teliti

Urian Materi 





Bacalah Penggalan Kalimat dalam Qs al-Kafirun di bawah ini .
Untuk memahami arti surat Q.S. al-Kafirun, marilah kita bermain ”merangkai kata”.
Aturan bermain ”merangkai kata” adalah sebagai berikut.
1. Siswa dibagi menjadi 6 (enam) kelompok.
2. Siswa-siswi dalam satu kelompok harus menyusun potongan-potongan kertas
berukuran 3 x 5 cm yang sudah disediakan oleh guru (sesuai keinginan guru)
dan telah ditulisi penggalan ayat dan arti Q.S. al-Kafirun oleh guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti.
3. Siswa mencocokkan potongan-potongan kertas yang berisi penggalan ayat
dan arti surat Q.S. al-Kafirun sehingga kata-kata tersebut tersusun menjadi
kalimat ayat dan arti ayat utuh.
4. Kelompok yang telah menyelesaikan penyusunan ayat dan arti utuh surat,
kemudian mencocokkan/memasangkan ayat dan artinya dengan tepat.
5. Tiap kelompok harus memasangkan/mencocokkan satu ayat dan artinya.
6. Tiap kelompok menyusun ayat berikut artinya sehingga menjadi Q.S. al-Kafirun
berikut artinya secara utuh.

7. Kelompok yang sudah memasangkan ayat dan arti yang tepat secara bersama-
sama mengucapkan yel-yel "alhamdulillah "

6. Evalusi 

Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

Pilihan Ganda

1. Menurut Surah Al-Kafirun, mengapa penting bagi seorang Muslim untuk tetap teguh pada keyakinan tauhid meskipun menghadapi tekanan sosial? 

A. Untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat 

B. Agar mendapat perlindungan dari pemerintah

 C. Karena keyakinan tauhid merupakan inti dari iman Islam

 D. Untuk menunjukkan kekuatan dalam berargumen

Jawaban: C. Karena keyakinan tauhid merupakan inti dari iman Islam

2. Apa yang dapat dipelajari dari sikap Rasulullah SAW dalam konteks pesan Surah Al-Kafirun tentang sikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan?

A. Rasulullah SAW selalu mengikuti mayoritas pendapat 

B. Rasulullah SAW menolak untuk berinteraksi dengan non-Muslim 

C. Rasulullah SAW menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap umat beragama lain 

D. Rasulullah SAW hanya menerima orang-orang yang sepakat dengannya

Jawaban: C. Rasulullah SAW menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap umat beragama lain

3. Bagaimana prinsip "tidak mengikuti mayoritas dalam hal keyakinan" yang disampaikan Surah Al-Kafirun dapat diterapkan dalam konteks pendidikan agama?

A. Dengan mengabaikan pendapat mayoritas guru 

B. Dengan mendorong siswa untuk berdiskusi dan merenungkan ajaran agama secara mendalam 

C. Dengan memaksa siswa untuk menerima satu keyakinan agama tanpa mempertimbangkan yang lain 

D. Dengan mengadakan ujian untuk mengukur jumlah siswa yang mengikuti keyakinan mayoritas

Jawaban: B. Dengan mendorong siswa untuk berdiskusi dan merenungkan ajaran agama secara mendalam

4. Bagaimana konsep keikhlasan dalam ibadah, sebagaimana diajarkan dalam Surah Al-Kafirun, dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari? A. Keikhlasan membuat seseorang menjadi kurang produktif B. Keikhlasan membantu seseorang mendapatkan pujian dari orang lain C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih D. Keikhlasan membatasi kemungkinan seseorang untuk sukses

Jawaban: C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih

5. Bagaimana konsep keikhlasan dalam ibadah, sebagaimana diajarkan dalam Surah Al-Kafirun, dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari?

A. Keikhlasan membuat seseorang menjadi kurang produktif 

B. Keikhlasan membantu seseorang mendapatkan pujian dari orang lain 

C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih 

D. Keikhlasan membatasi kemungkinan seseorang untuk sukses

Jawaban: C. Keikhlasan mendorong seseorang untuk berbuat baik tanpa pamrih

6. Bagaimana Surah Al-Kafirun memberikan perspektif baru tentang konsep kebebasan beragama dan penghormatan terhadap perbedaan keyakinan dalam konteks globalisasi modern? A. Dengan menekankan pentingnya mengeksploitasi perbedaan keyakinan 

B. Dengan menolak untuk mengakui keberagaman keyakinan 

C. Dengan menyerukan untuk mengabaikan perbedaan keyakinan

 D. Dengan mendorong dialog antarumat beragama untuk mencapai pemahaman yang lebih baik

Jawaban: D. Dengan mendorong dialog antarumat beragama untuk mencapai pemahaman yang lebih baik

Esai 

1. Bagaimana menghargai perbedaan dapat memperkaya pengalaman sosial seseorang? Jelaskan dengan memberikan contoh konkret dari kehidupan sehari-hari atau sejarah.

2.Apa peran empati dalam mengembangkan sikap menghargai terhadap orang lain? Diskusikan dengan memberikan contoh tentang bagaimana empati dapat mempengaruhi hubungan antar pribadi.

3. Menurut pendapatmu, mengapa penting untuk menghargai pendapat orang lain dalam pengambilan keputusan kelompok? Berikan argumen yang mendalam dengan mengacu pada prinsip-prinsip kerja sama dan keberagaman.

4. Bagaimana menghargai keragaman budaya dan agama dapat memperkaya pengalaman belajar di lingkungan sekolah? Berikan contoh dari pengalaman pribadi atau observasi di sekolahmu.


6. Kesimpulan 


7.  Penutup

demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  di implentasikan di kehupan sehari-hari 
 
waasalamualikum wr wb

0 comments:

Post a Comment