Monday, April 14, 2025

Pembelajaran Kelas 6 Makna Infak dan Sedekah

            

   



Hari/Tanggal : Selasa 15 April 2025
Kelas : 6a
Tema           : Makna Infak dan Sedekah 
Sub Tema    Arti kata Infak
Metode Pembelajaran  Diskusi,   Presentasi

Media Pembelajaran    : Video Pembelajaran,  PPT


Pembelajaran 9

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Anak-anak, pernahkah kalian melihat seseorang yang sedang memberikan uang kepada pengemis di jalan? Atau mungkin kalian sendiri pernah menyisihkan uang jajan untuk dimasukkan ke kotak amal di masjid?

Tahukah kalian bahwa tindakan itu disebut infak atau sedekah?

Sebelum kita masuk ke materi, yuk kita renungkan sebentar:
Bayangkan jika kalian berada di posisi orang yang membutuhkan, dan tiba-tiba ada seseorang yang membantu kalian dengan ikhlas. Bagaimana perasaan kalian?

Hari ini, kita akan belajar tentang dua hal yang sangat mulia dalam Islam, yaitu infak dan sedekah. Dua amalan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tapi juga bisa membuat hati kita lebih lembut dan peduli terhadap sesama.

3. Tujuan Pembelajaran 

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan pengertian infak dan sedekah berdasarkan ajaran Islam.

  2. Membedakan antara infak, sedekah, dan zakat secara tepat.

  3. Menunjukkan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan perintah infak dan sedekah.

  4. Menjelaskan manfaat infak dan sedekah bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan.

  5. Menumbuhkan sikap peduli dan suka berbagi melalui penerapan infak dan sedekah dalam kehidupan sehari-hari

5. Materi

 Amati gambar di samping 

Penjelasan  Infak 
Infak berarti mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk kepentingan yang diperintahkan oleh ajaran IslamKata infaq berasal dari bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta. 


Dalam ajaran Islam, konsep berbagi rezeki sangat ditekankan sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Salah satu bentuk amal kebajikan yang dikenal luas adalah infaq. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu infaq, manfaatnya, contoh penerapannya, dan perbedaannya dengan zakat.

Pengertian Infaq

Infaq berasal dari kata Arab "anfaqa" yang artinya memberikan harta atau sebagian rezeki kepada orang lain dengan sukarela. Dalam konteks Islam, infaq diartikan sebagai tindakan memberikan harta atau bantuan kepada sesama sebagai bentuk kepedulian sosial.

Manfaat Infaq

Al-Qur'an mengajarkan bahwa setiap amal kebajikan, termasuk infaq, akan mendatangkan pahala besar di akhirat. Melalui Surah Al-Baqarah (2:261), Allah berfiman:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki." (Surah Al-Baqarah (2:261).

Infaq juga memberikan manfaat sosial yang besar. Melalui infaq, kita dapat membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, atau orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Hal ini membantu membangun kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat.

Selain manfaat sosial, infaq juga memiliki dampak positif pada ekonomi. Infaq dapat menjadi modal sosial yang memperkuat ekonomi umat dan membantu mengentaskan kemiskinan. Dengan memberikan peluang usaha kepada yang membutuhkan, infaq berperan dalam pengembangan ekonomi masyarakat.

Contoh Infaq

Infaq dapat dilakukan dalam skala kecil (kehidupan sehari-hari) maupun skala besar. Adapun contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

Infaq dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh penerapan infaq dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa memberikan sebagian rezeki kepada tetangga yang sedang kesulitan, memberikan makanan kepada orang yang kelaparan, atau menyumbangkan pakaian yang masih layak pakai kepada mereka yang membutuhkan.

Infaq dalam Skala Besar

Infaq juga dapat dilakukan dalam skala besar, seperti mendirikan yayasan sosial, membiayai pembangunan fasilitas kesehatan, atau memberikan beasiswa kepada yang membutuhkan. Contoh-contoh ini mencerminkan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perbedaan Infaq, Zakat, dan Shodaqoh

Meskipun memiliki kemiripan dalam tujuan, yaitu kebaikan, infaq, zakat, dan shodaqoh adalah tiga hal yang berbeda. Untuk memahami perbedaannya, mari kita simak ulasan di bawah ini:

Definisi Zakat dan Shodaqoh

Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian harta yang telah mencapai nisab kepada yang berhak menerimanya, sementara shodaqoh adalah bantuan sukarela yang diberikan tanpa kewajiban tertentu.

Perbedaan Infaq dan Zakat

Perbedaan mendasar antara infaq dan zakat terletak pada sifatnya. Zakat bersifat wajib dan memiliki ketentuan tertentu, sedangkan infaq bersifat sukarela dan dapat diberikan tanpa ketentuan khusus.

Perbedaan Infaq dan Shodaqoh

Sementara itu, perbedaan infaq dan shodaqoh terletak pada kewajiban. Infaq dapat diberikan untuk kontribusi pada pembangunan masjid, sekolah Islam, fasilitas kesehatan Islam, dan berbagai proyek lain yang terkait dengan kepentingan umat Islam, sedangkan shodaqoh lebih berorientasi pada memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan janda.

Cara Infaq yang Baik dan Benar

Infaq tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat hal-hal yang harus Anda pahami terlebih dahulu dalam melakukan infaq, yaitu:

Syarat dan Rukun Infaq yang Sah

Dalam pelaksanaannya, infaq memiliki rukun yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Kepatuhan terhadap rukun ini menjadi kunci agar kegiatan infaq dianggap sah sesuai dengan ketentuan agama. Terdapat empat rukun dalam praktik infaq yang perlu diperhatikan.

a. Rukun infaq

Berikut adalah beberapa rukun infaq yang perlu dipahami:

  • Pemberi infaq (munfiq)

  • Penerima infaq (munfiq lahu)

  • Barang untuk infaq

  • Penyerahan (Ijab Qabul)

 

Semua empat rukun tersebut harus ada dalam proses penyaluran harta, dan kegiatan ini dianggap sah jika harta yang disalurkan diterima dengan baik oleh pihak penerima. Selain itu, pemberi infaq tidak memiliki hak untuk mencabut atau meminta kembali barang atau harta yang sudah disalurkan kepada penerima.

b. Persyaratan infaq

Selain rukun, terdapat pula persyaratan infaq yang perlu dipenuhi dalam suatu amalan, antara lain:

Persyaratan bagi munfiq

Beberapa persyaratan harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin menjadi munfiq, antara lain:

  • Memiliki harta yang mencukupi untuk infaq

  • Tidak dibatasi hak atas harta dan dirinya karena suatu alasan

  • Disarankan dilakukan oleh orang yang telah baligh dan berakal

  • Dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaan


Persyaratan bagi munfiq lahu

Munfiq lahu atau penerima infaq juga harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti:

  • Harus berwujud nyata

  • Sudah baligh, walaupun anak-anak bisa menjadi penerima jika memenuhi syarat dan diwakilkan oleh wali atau orang yang bertanggung jawab atas mereka.


Persyaratan untuk harta yang akan diinfakkan

Selain munfiq dan munfiq lahu, harta yang diinfakkan juga harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti:

  • Harus benar-benar ada dan berwujud

  • Harus berasal dari harta yang memiliki nilai guna dan digunakan

  • Harus nyata dan dapat dimiliki

  • Harta atau benda tidak boleh berhubungan dengan tempat yang dimiliki oleh pemberi infaq.


Tips Infaq yang Efektif

Untuk meraih berkah agung dari infaq dan sedekah, seorang Muslim perlu mengikuti pedoman yang diajarkan oleh Islam dalam melaksanakan kedua bentuk amal kebajikan tersebut.

a. Bersedekah dan Berinfaq secara Ikhlas

Pelaksanaan ibadah infaq dan sedekah harus dilakukan dengan penuh rela dan ikhlas, bukan karena tekanan dari pihak luar, dan tentu bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia.

Prinsip ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan [ikhlas] kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus…" (QS. Al-Bayyinah [98]: 5).

Meskipun di awal, seseorang mungkin belum sepenuhnya ikhlas, namun dengan kebiasaan, sikap rela dan ikhlas akan muncul. Syaratnya, niat dalam ber-infaq dan bersedekah haruslah untuk mematuhi perintah Allah SWT, bahkan jika niat tersebut belum sepenuhnya ikhlas.

b. Berinfaq dengan Harta yang Halal dan Terbaik

Langkah kedua dalam tata cara ber-infaq dan sedekah adalah menggunakan harta yang halal, bahkan sebaiknya yang terbaik di antara harta yang dimiliki. Anjuran untuk bersedekah dengan harta yang terbaik ditegaskan dalam firman Allah pada surah Ali Imran ayat 92:

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya,” (QS. Ali Imran [3]: 92).

c. Tidak Membanggakan Sedekah dan Infaq yang Sudah Diberikan

Adab ber-infaq yang selanjutnya adalah tidak membicarakan atau membanggakan pemberian tersebut setelah ditunaikan. Mengungkit-ungkit sedekah, terutama di depan orang yang menerimanya, dapat menyakitkan dan menyinggung perasaan.

Dari sudut pandang yang memberi, tindakan ini juga dapat menjadi indikasi dari riya. Seseorang yang memperlihatkan ibadahnya untuk mendapatkan pujian, pahalanya dapat tertolak, dan hal tersebut merupakan bentuk syirik kecil yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Larangan untuk membicarakan sedekah setelah diberikan tertulis dalam surah Al-Baqarah ayat 262:

“Orang-orang yang menafkahkan harta-Nya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawa-tiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati,” (QS. Al-Baqarah [2]: 262).

Kesimpulan

Infaq memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang peduli dan saling membantu. Dengan memahami pengertian infaq, manfaatnya, dan cara pelaksanaannya, kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan melibatkan prinsip-prinsip ajaran Islam, infaq menjadi sarana untuk mencapai ridha Allah, dan kesejahteraan.

4. Evalusi

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

  1. Yang dimaksud dengan infak adalah …
    A. Harta yang diberikan kepada fakir miskin pada waktu tertentu
    B. Harta yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
    C. Pengeluaran harta untuk kepentingan di jalan Allah, baik wajib maupun sunnah
    D. Pemberian dalam bentuk barang saja kepada orang kaya

  2. Sedekah memiliki keutamaan, di antaranya adalah …
    A. Mengurangi pahala
    B. Menjauhkan dari rezeki
    C. Menghapus dosa
    D. Menambah dosa

  3. Berikut ini yang termasuk contoh sedekah non-materi adalah …
    A. Memberi uang ke kotak amal
    B. Membayar zakat fitrah
    C. Menyumbang pembangunan masjid
    D. Memberi senyuman kepada orang lain

  4. Dalil tentang anjuran bersedekah terdapat dalam surat …
    A. Al-Fatihah
    B. Al-Baqarah ayat 261
    C. An-Nas
    D. Al-Kahfi

  5. Perbedaan utama antara zakat dan sedekah adalah …
    A. Zakat bersifat sunnah, sedekah wajib
    B. Zakat ditentukan jumlah dan waktunya, sedekah tidak
    C. Zakat hanya untuk orang kaya, sedekah untuk semua
    D. Zakat dalam bentuk jasa, sedekah dalam bentuk uang


B. Isian Singkat

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

  1. Infak berasal dari kata “anfaqa” yang berarti …

  2. Sedekah tidak selalu berupa harta, tetapi juga bisa berupa …

  3. Salah satu manfaat dari infak dan sedekah adalah …

  4. Orang yang rajin berinfak dan bersedekah akan mendapatkan balasan …

  5. Memberi makan kepada orang yang berpuasa termasuk perbuatan …


6.  Kesimpulan


7.Penutup

"Mari kita berlatih untuk selalu berbaik sangka, karena dengan begitu kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan saling mendukung. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana dalam setiap interaksi sosial. Terima kasih atas partisipasi kalian dalam pembelajaran hari ini!"















 

 

Related Posts:

  • Pembelajaran kelas 6 Praktik Tayamum Hari/Tanggal : jum'at 23 Februari  2024Kelas : 6cTema : TayamumSub Tema : Pengertian TayamumPembelajaran 2Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP Konmpetensi Dasar           1.3… Read More
  • Pembelajaran Kelas 6 Praktik Wudhu  Hari/Tanggal : Kamis 22 Februari 2024Kelas : 6a dan 6bTema     : Tatatcara WuduSub Tema : bersuciPembelajaran 1Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP Konmpetensi Dasar      &n… Read More
  • Pembelajaran kelas 5b  Hari/Tanggal : Selasa 20 Februari 2024Kelas : 5bTema : Mengenal Rasul-Rasul AllahSub Tema : Tugas dan Sifat Rasul Pembelajaran 6Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP Konmpetensi Dasar 3.3 Memahami nama-nam… Read More
  • Pembelajaran kelas 5 mengenal Rasul Allah   Hari/Tanggal : Senin 26 Februari 2024Kelas : 5aTema : Mengenal Rasul-Rasul AllahSub Tema : Mengenal sifat mustahil bagi RasulPembelajaran 6Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP Konmpetensi Dasar 3.3 Memah… Read More
  • Pembelajaran kelas 5 praktik berwudu Hari/Tanggal : Rabu 21 Februari 2024Kelas : 5bTema     : Tatatcara WuduSub Tema : bersuciPembelajaran 1Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP Konmpetensi Dasar          &n… Read More

0 comments:

Post a Comment