Tuesday, April 29, 2025

Pembelajaran Kelas 5 Ibadah Haji Dan Qurban

       


Hari/Tanggal : Rabu, 30 April 2025
Kelas : Va
Pembelajaran : 9
Metode : demontrasi
Media Pembelajaran Video Pembelajaran 


Pembelajaran 9

Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

2. Apersesi

  • "Anak-anak, siapa yang pernah melihat orang berpakaian putih-putih semua dan berdoa ramai-ramai di televisi atau di foto?"

  • "Kalian tahu nggak, ada satu bulan dalam kalender Islam yang sangat istimewa dan di dalamnya banyak orang pergi ke Mekkah? Ada yang tahu namanya?"

  • "Siapa yang pernah menyaksikan atau ikut saat hewan seperti kambing atau sapi disembelih saat Idul Adha?"

  • Kalau kalian pernah lihat atau dengar tentang itu, kalian sudah mengenal sedikit tentang ibadah haji dan kurban. Nah, hari ini kita akan belajar lebih dalam tentang dua ibadah penting ini dalam agama Islam. Keduanya dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah dan punya makna yang sangat besar untuk umat Islam. Yuk, kita cari tahu apa saja yang dilakukan saat haji, kenapa kita berkurban, dan apa hikmah di balik semuanya."

  • 3. Tujuan  Pembelajaran 

            Peserta didik mampu menjelaskan pengertian ibadah haji, syarat wajib haji, dan rukun haji dengan benar

    5. Materi 



    Video pembelajaran Ibadah haji dan umrah

    🕌 Ringkasan Materi: Ibadah Haji dan Kurban

    1. Pengertian Ibadah Haji

    • Haji adalah ibadah yang dilakukan di kota Mekkah, Arab Saudi.

    • Haji merupakan rukun Islam yang kelima.

    • Hanya diwajibkan bagi umat Islam yang mampu secara fisik, biaya, dan keamanan.

    • Dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu.

    2. Waktu Pelaksanaan Haji

    • Dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.

    • Puncak ibadah haji terjadi pada tanggal 9 Dzulhijjah (wukuf di Arafah).

    3. Rukun Haji

    Ada 5 rukun haji yang harus dilakukan:

    1. Ihram (niat dan mengenakan pakaian ihram)

    2. Wukuf di Arafah

    3. Thawaf Ifadah (mengelilingi Ka'bah)

    4. Sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah)

    5. Tahallul (mencukur atau memotong rambut)


    4. Pengertian Kurban

    • Kurban adalah menyembelih hewan seperti kambing, sapi, atau unta pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah).

    • Ibadah kurban dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, mengikuti kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.

    5. Hewan Kurban

    • Hewan yang disembelih harus sehattidak cacat, dan cukup umur.

    • Contoh hewan kurban: kambing, sapi, kerbau, unta.


    6. Hikmah Ibadah Haji dan Kurban

    • Menumbuhkan rasa ketaatan kepada Allah.

    • Melatih diri untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.

    • Menumbuhkan keikhlasankesabaran, dan pengorbanan.

    6. Evalusi 

    Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

    Pilihan Ganda

    📚 Soal Evaluasi – Ibadah Haji dan Kurban

    A. Pilihan Ganda

    Pilihlah jawaban yang paling tepat!

    1. Ibadah haji dilaksanakan di negara...
      a. Indonesia
      b. Arab Saudi
      c. Palestina
      d. Mesir

    2. Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal...
      a. 8 Dzulhijjah
      b. 9 Dzulhijjah
      c. 10 Dzulhijjah
      d. 11 Dzulhijjah

    3. Menyembelih hewan kurban dilakukan pada hari raya...
      a. Idul Fitri
      b. Tahun Baru Hijriyah
      c. Idul Adha
      d. Maulid Nabi

    4. Salah satu rukun haji adalah...
      a. Membaca doa iftitah
      b. Mendirikan salat sunnah
      c. Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah
      d. Membaca Al-Qur'an

    5. Hewan yang boleh dijadikan kurban adalah...
      a. Kucing
      b. Ayam
      c. Sapi
      d. Anjing


    B. Isian Singkat

    1. Niat haji dilakukan dalam keadaan mengenakan pakaian putih yang disebut pakaian ________.

    2. Hewan kurban yang disembelih harus dalam keadaan ________ dan tidak cacat.

    3. Thawaf dilakukan dengan cara mengelilingi ________.

    4. Idul Adha jatuh pada tanggal ________ Dzulhijjah.

    5. Nabi yang mendapat perintah menyembelih anaknya adalah Nabi ________.


    C. Uraian Singkat

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ibadah kurban!

    2. Sebutkan tiga hikmah dari ibadah haji!

    3. Mengapa ibadah haji hanya diwajibkan bagi orang yang mampu?

    4. Apa saja syarat hewan yang boleh dijadikan kurban?

    5. Jelaskan apa yang dilakukan saat Sa’i!

    6. Kesimpulan 


    7.  Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  di implentasikan di kehupan sehari-hari 
     
    waasalamualikum wr wb

    Monday, April 28, 2025

    Pembelajaran Kelas 2 Ikm

          


    Hari/Tanggal : Selasa, 29 April 2025
    Kelas : 2A
    Pembelajaran : Ayo Zikir dan Doa Setelah Salat

    Metode : Demontrasi 
    Media Pembelajaran : Video Pembelajaran


    Pembelajaran 9

    Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

    2. Apersesi

    "Setelah salat, bukan berarti ibadah kita langsung selesai. Ada amalan penting yang bisa membuat salat kita lebih sempurna, yaitu zikir dan doa. Zikir itu mengingat Allah dengan membaca kalimat-kalimat seperti subhanallahalhamdulillah, dan allahu akbar. Doa adalah saat kita bisa berbicara langsung kepada Allah, meminta kebaikan, ampunan, dan keberkahan."

    Pertanyaan pemantik:

    "Kalau kalian bisa berbicara langsung dengan Allah setelah salat, kalian mau bilang apa atau minta apa kepada-Nya?"

    3. Tujuan  Pembelajaran 

        Tujuan Pembelajaran

    a.  Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat menerima makna zikir setelah salat sebagai wujud berserah diri kepada Allah Swt.

    b.  Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat menerima makna doa setelah salat sebagai wujud berserah diri kepada Allah Swt.

    c.  Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat nenunjukkan sikap berserah diri kepada Allah Swt. Sebagai implementasi makna zikir setelah salat.

    d.  Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik dapat nenunjukkan sikap rendah hati kepada sesama sebagai implementasi makna doa setelah salat.

    e. Melalui model pembelajaran cooperative script dan metode ceramah, peserta didik dapat menjelaskan ketentuan bacaan-bacaan zikir setelah salat.

    5. Materi 

    Tujuan berdzikir dalam Islam adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan keimanan, dan menguatkan hati dan pikiranDzikir juga dapat meningkatkan kualitas ibadah dan kebahagiaan. 
    Manfaat berdzikir: 
    • Memperkuat hubungan dengan Allah
    • Meningkatkan kesadaran diri dan keimanan
    • Menguatkan hati dan pikiran
    • Meningkatkan kualitas ibadah
    • Menjaga keimanan
    • Meningkatkan kebahagiaan
    • Terhindar dari perbuatan dosa
    • Terhindar dari gangguan setan
    • Diampuni dosanya oleh Allah SWT
    Cara berdzikir: 
    • Membaca takbir, tahmid, dan tahlil
    • Membaca nama Allah sebanyak-banyaknya
    • Bertasbih kepada Allah di waktu pagi dan petang
    • Memikirkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada alam semesta

    6. Evalusi 

    Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

    1. Setelah berdzikir, sebaiknya kita melakukan apa?
    A. Langsung bermain
    B. Membaca doa
    C. Tidur
    D. Makan

    Jawaban: B. Membaca doa


    2. Doa setelah salat biasanya berisi permohonan kepada Allah, kecuali:
    A. Permintaan rezeki
    B. Permintaan ampunan
    C. Permintaan ilmu yang bermanfaat
    D. Permintaan izin bermain game

    Jawaban: D. Permintaan izin bermain game


    ✍️ Soal Isian Singkat

    3. Setelah selesai berdzikir, seorang muslim dianjurkan untuk ber________ kepada Allah SWT.

    Jawaban: doa


    4. Contoh isi doa setelah salat adalah meminta _______ dan dijauhkan dari keburukan.

    Jawaban: kebaikan


    🧠 Soal Uraian Pendek

    5. Mengapa kita dianjurkan untuk berdoa setelah berdzikir? Jelaskan dengan singkat!

    Contoh Jawaban: Karena setelah berdzikir hati kita menjadi tenang dan dekat dengan Allah, sehingga doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan.

    6. Kesimpulan 
     Dari keseluruhan siswa kelas 2 yang berjumlah 21 hampir keseluruhan siswa memahami materi dzikir sesudah solat hanya ada beberapa siswa yang perlu di bimbing dalam pelafalan tasbih dan tahmid 

    7.  Penutup

    Sebagai penutup, dzikir setelah shalat bukan hanya rangkaian kata-kata indah, melainkan juga bentuk nyata dari rasa syukur, ketundukan, dan cinta seorang hamba kepada Rabb-nya. Di balik lafaz-lafaz yang sederhana, tersimpan ketenangan yang mendalam dan pahala yang besar. Semoga setelah membaca tulisan ini, kita semua terdorong untuk lebih rutin berdzikir, bukan sekadar karena kewajiban, tapi karena kita rindu untuk selalu dekat dengan Allah. Yuk, mulai dari sekarang, jangan biarkan satu shalat pun berlalu tanpa dzikir yang tulus dari hati. 🌿
    waasalamualikum wr wb

    Sunday, April 27, 2025

    pembelajaran Kelas 6 Infak dan sedekah

                 

       



    Hari/Tanggal : Senin 28 April 2025
    Kelas : 6b
    Tema           : Makna Infak dan Sedekah 
    Sub Tema    Arti kata Infak
    Metode Pembelajaran  Diskusi,   Presentasi

    Media Pembelajaran    : Video Pembelajaran,  PPT


    Pembelajaran 9

    Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

    2. Apersesi

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Anak-anak, pernahkah kalian melihat seseorang yang sedang memberikan uang kepada pengemis di jalan? Atau mungkin kalian sendiri pernah menyisihkan uang jajan untuk dimasukkan ke kotak amal di masjid?

    Tahukah kalian bahwa tindakan itu disebut infak atau sedekah?

    Sebelum kita masuk ke materi, yuk kita renungkan sebentar:
    Bayangkan jika kalian berada di posisi orang yang membutuhkan, dan tiba-tiba ada seseorang yang membantu kalian dengan ikhlas. Bagaimana perasaan kalian?

    Hari ini, kita akan belajar tentang dua hal yang sangat mulia dalam Islam, yaitu infak dan sedekah. Dua amalan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tapi juga bisa membuat hati kita lebih lembut dan peduli terhadap sesama.

    3. Tujuan Pembelajaran 

    Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:

    1. Menjelaskan pengertian infak dan sedekah berdasarkan ajaran Islam.

    2. Membedakan antara infak, sedekah, dan zakat secara tepat.

    3. Menunjukkan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan perintah infak dan sedekah.

    4. Menjelaskan manfaat infak dan sedekah bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan.

    5. Menumbuhkan sikap peduli dan suka berbagi melalui penerapan infak dan sedekah dalam kehidupan sehari-hari

    5. Materi

     Amati gambar di samping 

    Penjelasan  Infak 
    Infak berarti mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk kepentingan yang diperintahkan oleh ajaran IslamKata infaq berasal dari bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta. 


    Dalam ajaran Islam, konsep berbagi rezeki sangat ditekankan sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Salah satu bentuk amal kebajikan yang dikenal luas adalah infaq. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu infaq, manfaatnya, contoh penerapannya, dan perbedaannya dengan zakat.

    Pengertian Infaq

    Infaq berasal dari kata Arab "anfaqa" yang artinya memberikan harta atau sebagian rezeki kepada orang lain dengan sukarela. Dalam konteks Islam, infaq diartikan sebagai tindakan memberikan harta atau bantuan kepada sesama sebagai bentuk kepedulian sosial.

    Manfaat Infaq

    Al-Qur'an mengajarkan bahwa setiap amal kebajikan, termasuk infaq, akan mendatangkan pahala besar di akhirat. Melalui Surah Al-Baqarah (2:261), Allah berfiman:

    "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki." (Surah Al-Baqarah (2:261).

    Infaq juga memberikan manfaat sosial yang besar. Melalui infaq, kita dapat membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, atau orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Hal ini membantu membangun kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat.

    Selain manfaat sosial, infaq juga memiliki dampak positif pada ekonomi. Infaq dapat menjadi modal sosial yang memperkuat ekonomi umat dan membantu mengentaskan kemiskinan. Dengan memberikan peluang usaha kepada yang membutuhkan, infaq berperan dalam pengembangan ekonomi masyarakat.

    Contoh Infaq

    Infaq dapat dilakukan dalam skala kecil (kehidupan sehari-hari) maupun skala besar. Adapun contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

    Infaq dalam Kehidupan Sehari-Hari

    Contoh penerapan infaq dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa memberikan sebagian rezeki kepada tetangga yang sedang kesulitan, memberikan makanan kepada orang yang kelaparan, atau menyumbangkan pakaian yang masih layak pakai kepada mereka yang membutuhkan.

    Infaq dalam Skala Besar

    Infaq juga dapat dilakukan dalam skala besar, seperti mendirikan yayasan sosial, membiayai pembangunan fasilitas kesehatan, atau memberikan beasiswa kepada yang membutuhkan. Contoh-contoh ini mencerminkan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Perbedaan Infaq, Zakat, dan Shodaqoh

    Meskipun memiliki kemiripan dalam tujuan, yaitu kebaikan, infaq, zakat, dan shodaqoh adalah tiga hal yang berbeda. Untuk memahami perbedaannya, mari kita simak ulasan di bawah ini:

    Definisi Zakat dan Shodaqoh

    Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian harta yang telah mencapai nisab kepada yang berhak menerimanya, sementara shodaqoh adalah bantuan sukarela yang diberikan tanpa kewajiban tertentu.

    Perbedaan Infaq dan Zakat

    Perbedaan mendasar antara infaq dan zakat terletak pada sifatnya. Zakat bersifat wajib dan memiliki ketentuan tertentu, sedangkan infaq bersifat sukarela dan dapat diberikan tanpa ketentuan khusus.

    Perbedaan Infaq dan Shodaqoh

    Sementara itu, perbedaan infaq dan shodaqoh terletak pada kewajiban. Infaq dapat diberikan untuk kontribusi pada pembangunan masjid, sekolah Islam, fasilitas kesehatan Islam, dan berbagai proyek lain yang terkait dengan kepentingan umat Islam, sedangkan shodaqoh lebih berorientasi pada memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan janda.

    Cara Infaq yang Baik dan Benar

    Infaq tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat hal-hal yang harus Anda pahami terlebih dahulu dalam melakukan infaq, yaitu:

    Syarat dan Rukun Infaq yang Sah

    Dalam pelaksanaannya, infaq memiliki rukun yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Kepatuhan terhadap rukun ini menjadi kunci agar kegiatan infaq dianggap sah sesuai dengan ketentuan agama. Terdapat empat rukun dalam praktik infaq yang perlu diperhatikan.

    a. Rukun infaq

    Berikut adalah beberapa rukun infaq yang perlu dipahami:

    • Pemberi infaq (munfiq)

    • Penerima infaq (munfiq lahu)

    • Barang untuk infaq

    • Penyerahan (Ijab Qabul)

     

    Semua empat rukun tersebut harus ada dalam proses penyaluran harta, dan kegiatan ini dianggap sah jika harta yang disalurkan diterima dengan baik oleh pihak penerima. Selain itu, pemberi infaq tidak memiliki hak untuk mencabut atau meminta kembali barang atau harta yang sudah disalurkan kepada penerima.

    b. Persyaratan infaq

    Selain rukun, terdapat pula persyaratan infaq yang perlu dipenuhi dalam suatu amalan, antara lain:

    Persyaratan bagi munfiq

    Beberapa persyaratan harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin menjadi munfiq, antara lain:

    • Memiliki harta yang mencukupi untuk infaq

    • Tidak dibatasi hak atas harta dan dirinya karena suatu alasan

    • Disarankan dilakukan oleh orang yang telah baligh dan berakal

    • Dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaan


    Persyaratan bagi munfiq lahu

    Munfiq lahu atau penerima infaq juga harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti:

    • Harus berwujud nyata

    • Sudah baligh, walaupun anak-anak bisa menjadi penerima jika memenuhi syarat dan diwakilkan oleh wali atau orang yang bertanggung jawab atas mereka.


    Persyaratan untuk harta yang akan diinfakkan

    Selain munfiq dan munfiq lahu, harta yang diinfakkan juga harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti:

    • Harus benar-benar ada dan berwujud

    • Harus berasal dari harta yang memiliki nilai guna dan digunakan

    • Harus nyata dan dapat dimiliki

    • Harta atau benda tidak boleh berhubungan dengan tempat yang dimiliki oleh pemberi infaq.


    Tips Infaq yang Efektif

    Untuk meraih berkah agung dari infaq dan sedekah, seorang Muslim perlu mengikuti pedoman yang diajarkan oleh Islam dalam melaksanakan kedua bentuk amal kebajikan tersebut.

    a. Bersedekah dan Berinfaq secara Ikhlas

    Pelaksanaan ibadah infaq dan sedekah harus dilakukan dengan penuh rela dan ikhlas, bukan karena tekanan dari pihak luar, dan tentu bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia.

    Prinsip ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Bayyinah ayat 5:

    "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan [ikhlas] kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus…" (QS. Al-Bayyinah [98]: 5).

    Meskipun di awal, seseorang mungkin belum sepenuhnya ikhlas, namun dengan kebiasaan, sikap rela dan ikhlas akan muncul. Syaratnya, niat dalam ber-infaq dan bersedekah haruslah untuk mematuhi perintah Allah SWT, bahkan jika niat tersebut belum sepenuhnya ikhlas.

    b. Berinfaq dengan Harta yang Halal dan Terbaik

    Langkah kedua dalam tata cara ber-infaq dan sedekah adalah menggunakan harta yang halal, bahkan sebaiknya yang terbaik di antara harta yang dimiliki. Anjuran untuk bersedekah dengan harta yang terbaik ditegaskan dalam firman Allah pada surah Ali Imran ayat 92:

    "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya,” (QS. Ali Imran [3]: 92).

    c. Tidak Membanggakan Sedekah dan Infaq yang Sudah Diberikan

    Adab ber-infaq yang selanjutnya adalah tidak membicarakan atau membanggakan pemberian tersebut setelah ditunaikan. Mengungkit-ungkit sedekah, terutama di depan orang yang menerimanya, dapat menyakitkan dan menyinggung perasaan.

    Dari sudut pandang yang memberi, tindakan ini juga dapat menjadi indikasi dari riya. Seseorang yang memperlihatkan ibadahnya untuk mendapatkan pujian, pahalanya dapat tertolak, dan hal tersebut merupakan bentuk syirik kecil yang tidak disukai oleh Allah SWT.

    Larangan untuk membicarakan sedekah setelah diberikan tertulis dalam surah Al-Baqarah ayat 262:

    “Orang-orang yang menafkahkan harta-Nya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawa-tiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati,” (QS. Al-Baqarah [2]: 262).

    Kesimpulan

    Infaq memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang peduli dan saling membantu. Dengan memahami pengertian infaq, manfaatnya, dan cara pelaksanaannya, kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan melibatkan prinsip-prinsip ajaran Islam, infaq menjadi sarana untuk mencapai ridha Allah, dan kesejahteraan.

    4. Evalusi

    A. Pilihan Ganda

    Pilihlah jawaban yang paling tepat!

    1. Yang dimaksud dengan infak adalah …
      A. Harta yang diberikan kepada fakir miskin pada waktu tertentu
      B. Harta yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
      C. Pengeluaran harta untuk kepentingan di jalan Allah, baik wajib maupun sunnah
      D. Pemberian dalam bentuk barang saja kepada orang kaya

    2. Sedekah memiliki keutamaan, di antaranya adalah …
      A. Mengurangi pahala
      B. Menjauhkan dari rezeki
      C. Menghapus dosa
      D. Menambah dosa

    3. Berikut ini yang termasuk contoh sedekah non-materi adalah …
      A. Memberi uang ke kotak amal
      B. Membayar zakat fitrah
      C. Menyumbang pembangunan masjid
      D. Memberi senyuman kepada orang lain

    4. Dalil tentang anjuran bersedekah terdapat dalam surat …
      A. Al-Fatihah
      B. Al-Baqarah ayat 261
      C. An-Nas
      D. Al-Kahfi

    5. Perbedaan utama antara zakat dan sedekah adalah …
      A. Zakat bersifat sunnah, sedekah wajib
      B. Zakat ditentukan jumlah dan waktunya, sedekah tidak
      C. Zakat hanya untuk orang kaya, sedekah untuk semua
      D. Zakat dalam bentuk jasa, sedekah dalam bentuk uang


    B. Isian Singkat

    Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Infak berasal dari kata “anfaqa” yang berarti …

    2. Sedekah tidak selalu berupa harta, tetapi juga bisa berupa …

    3. Salah satu manfaat dari infak dan sedekah adalah …

    4. Orang yang rajin berinfak dan bersedekah akan mendapatkan balasan …

    5. Memberi makan kepada orang yang berpuasa termasuk perbuatan …


    6.  Kesimpulan


    7.Penutup

    "Mari kita berlatih untuk selalu berbaik sangka, karena dengan begitu kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan saling mendukung. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana dalam setiap interaksi sosial. Terima kasih atas partisipasi kalian dalam pembelajaran hari ini!"















     

     

    Wednesday, April 23, 2025

    Pembelajaran Kelas 6 Rukun Shalat

             


    Hari/Tanggal : Kamis 24 April 2025
    Kelas : 6A
    Tema :  Rukun Shalat Wajib 
    Sub Tema : Tata Cara Shalat wajib
    Metode      : Demonstrasi 
    media        : video Pembelajaran. 

    Pembelajaran 7
    Muatan Pelaj,aran: Agama Islam dan BP
     
    Konmpetensi Dasar

               1.3 Meyakini akan kemudahan syariat

                3.3 Memahami Macam-macam Najis

      1. Tujuan Pembelajaran

    Setelah mengikuti pembelajaran mengenai macam-macam najis, tata cara taharahnya, serta manfaat dan hikmah bersuci dari najis, diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut

    1. Mengaplikasikan Tata Cara Taharah dalam Kehidupan Sehari-hari
      Peserta didik dapat mempraktikkan tata cara taharah dalam kehidupan sehari-hari, seperti membersihkan tubuh, pakaian, dan lingkungan dari najis agar ibadah yang dilakukan tetap sah.

    2. Mengenal Manfaat dan Hikmah Bersuci dari Najis
      Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai manfaat dan hikmah yang diperoleh dari bersuci dari najis, baik dari segi agama, kesehatan, maupun kebersihan lingkungan.

    3. Menumbuhkan Kesadaran untuk Menjaga Kebersihan dan Kesucian
      Peserta didik diharapkan dapat lebih peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungan serta menjaga kesucian dalam ibadah, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

    4. Memahami Hubungan antara Taharah dan Ibadah
      Peserta didik dapat menyadari bahwa taharah atau bersuci merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah dalam Islam, seperti salat, dan dapat menghubungkan pentingnya menjaga kebersihan dengan penerimaan ibadah oleh Allah SWT.


    2. Apersesi

    baik anak soleh dan solehah pada pertemuan Hari ini kita akah belajar bersuci dari hadas dan najis sebelumnya anak soleh dan solehah belajar pengertian tayamun dan tatacara tayamum


    3. Materi 

    Shalat merupakan ibadah yang agung. Shalat merupakan rukun islam yang paling penting setelah syahadatain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara, (yaitu) persaksian bahwasanya tiada sesembahan yang benar selain Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke baitullah (Ka’bah -pent), puasa ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaih)

    Rukun, Wajib, Sunah

    Para ulama mendefinisikan shalat sebagai perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam. Perkataan dan perbuatan tersebut terbagi menjadi tiga :
    • Rukun
    Jika ditinggalkan satu saja darinya, baik sengaja maupun lupa, maka shalatnya batal; atau raka’atnya batal, sehingga raka’at selanjutnya menggantikan raka’at yang batal tadi.
    • Wajib
    Jika ditinggalkan satu saja darinya dengan sengaja, maka shalatnya batal. Dan jika ditinggalkan karena lupa, maka shalatnya tidak batal, dan dia harus sujud sahwi.
    • Sunnah
    Jika ditinggalkan, baik sengaja maupun lupa; maka shalatnya tidak batal. Namun, pahalanya shalatnya akan berkurang. (al-Mulakhkhosh al-Fiqh, I/90)

    Nabi Shalat dengan sempurna

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dengan sempurna, yaitu dengan mengerjakan semua rukun, wajib, dan sunnah shalat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat saya shalat.” (HR. Bukhari No. 6008)

    Lima Belas Rukun Shalat

    Yang dimaksud dengan rukun shalat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang membentuk hakikat shalat. Rukun-rukun shalat tersebut ialah
    1. Takbiratul ihram
    Yaitu membaca takbir di awal shalat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan penghalalnya adalah salam." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan selainnya; lihat Shahih Ibnu Majah No. 222)

    2. Berdiri bagi yang mampu saat mengerjakan shalat wajib
    Allah berfirman yang artinya, :“... Dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.” [Al-Baqarah: 238] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak bisa, maka (shalatlah) dengan duduk. Jika tidak bisa, maka (shalatlah) dengan (tidur) miring." (HR. Bukhari 2/60)

    3. Membaca surat al-Faatihah pada setiap raka'at
    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak (sah) shalat orang yang tidak membaca surat al-Faatihah." (Muttafaqun ‘alaih) Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah menyuruh orang yang buruk shalatnya untuk membacanya, kemudian beliau bersabda, "Kemudian lakukanlah yang seperti itu pada seluruh shalatmu (yaitu pada setiap rakaatmu -pent)." (Muttafaqun ‘alaih)

    4, 5. Ruku' dan thuma'ninah (berhenti sejenak -pent) di dalamnya
    Allah Ta'ala berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabb-mu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” [Al-Hajj: 77] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemudian ruku'lah hingga kau merasa tenang dalam ruku'mu." (Muttafaqun ‘alaih)

    6, 7. Berdiri tegak setelah ruku' dan thuma'ninah di dalamnya
    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kemudian bangkitlah hingga kau tegak berdiri." (Muttafaqun ‘alaih)

    8, 9. Sujud dan thuma'ninah di dalamnya Allah Ta’ala berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu...” [Al-Hajj: 77] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kemudian bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam dudukmu. Lantas bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu." (Muttafaqun ‘alaih)

    Tujuh Anggota Sujud

    Yaitu : (1) dahi dan hidung, (2, 3) kedua tangan, (4, 5) kedua lutut, serta (6, 7) ujung jari-jemari kedua kaki. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintah untuk bersujud di atas tujuh tulang: di atas dahi, -sambil menunjuk ke hidungnya-, kedua tangan, kedua lutut, serta ujung jari-jemari kedua kaki." (Muttafaqun ‘alaih) Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana menempelkan dahinya." (HR. ad-Daaruquthni I/348/3, dishahihkan oleh al-Albaniy rahimahullah)

    10, 11. Duduk di antara dua sujud dan thuma'ninah di dalamnya
    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kemudian bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam dudukmu. Lantas bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu." (Muttafaqun ‘alaih)

    12, 13. Membaca Tasyahhud akhir, dan duduk padanya
    Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu lillah … (bacaan tasyahhud)” (Muttafaqun ‘alaih) Ada beberapa macam bacaan Tasyahud yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya adalah bacaan Tasyahhud yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu, dimana dia berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajariku tasyahhud secara langsung, sebagaimana beliau mengajariku surat dalam al-Qur-an. ‘Attahiyyaatulillaah … (bacaan tasyahhud, yang artinya : ‘Segala penghormatan hanya bagi Allah. Begitupula seluruh pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas engkau, wahai Nabi. Begitu pula kasih sayang Allah dan berkahNya. Mudah-mudahan kesejahteraan tercurahkan atas kita semua dan para hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.)" (Muttafaqun ‘alaih)

    14. Membaca shalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah tasyahhud akhir
    Hal ini berdasarkan hadits Fadhalah bin 'Ubaid al-Anshari radhiyallaahu ‘anhu: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki yang sedang berdoa di dalam shalatnya. Laki-laki tersebut tidak menyanjung Allah, dan tidak bershalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Orang ini terlalu tergesa-gesa." Kemudian beliau memanggilnya, lalu berkata kepadanya atau kepada selainnya, "Jika salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah ia memulai dengan sanjungan dan pujian pada Rabb-nya lalu bershalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu dia boleh berdo’a sesuka hatinya." (HR. Abu Dawud No. 1481, dan selainnya; dishahihkan oleh al-Albaniy rahimahullah)
    Ada beberapa bacaan shalawat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, diantaranya adalah bacaan yang diriwayatkan Ka'b bin 'Ujrah, dimana dia mengatakan bahwa kami (para shahabat) berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui atau mengenal bagaimana mengucap salam atas engkau. Lalu bagaimana dengan bacaan shalawat?" . Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, "Ucapkanlah: Allaahumma shalli ‘ala muhammad … (bacaan shalawat, yang artinya: ‘Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung.” (Muttafaqun ‘alaih)
    Silahkan merujuk ke kitab Shifat Shalat Nabi karya al-Albany rahimahullah untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci tentang kedua point di atas (bacaan tasyahhud dan shalawat).

    15. Salam
    Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan penghalalnya adalah salam." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan selainnya; lihat Shahih Ibnu Majah No. 222)

    Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu bisa sesuai di atas ketaatan kepada-Nya.



    4.. Evaluasi 

    1. Apa yang dimaksud dengan najis mughallazhah?
    a) Najis yang mudah dibersihkan dengan air biasa.
    b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
    c) Najis yang hanya dapat dibersihkan dengan tanah.
    d) Najis yang dimaafkan dalam kondisi tertentu.

    2. Manakah di antara berikut ini yang termasuk najis mughallazhah?
    a) Kotoran manusia
    b) Urine hewan halal
    c) Air liur anjing
    d) Muntahan makanan

    3. Cara menyucikan najis mughallazhah (seperti anjing) adalah dengan:
    a) Mencuci dengan air biasa sebanyak lima kali
    b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
    c) Menggunakan sabun dan air biasa
    d) Menggunakan tanah saja tanpa air

    4. Najis yang dapat dengan mudah dibersihkan dengan air biasa disebut:
    a) Najis mughallazhah
    b) Najis mutawassithah
    c) Najis hadas
    d) Najis mustaḥabbah

    5. Contoh najis mutawassithah adalah:
    a) Air liur babi
    b) Kotoran manusia
    c) Urine anjing
    d) Darah haid

    6. Apa yang harus dilakukan jika pakaian terkena najis mutawassithah, seperti urine?
    a) Cukup dibersihkan dengan kain kering
    b) Mencucinya dengan air hingga bersih
    c) Mengganti pakaian dengan yang baru
    d) Menggunakan air yang tercampur dengan sabun

    7. Tayammum digunakan sebagai pengganti bersuci dengan air ketika:
    a) Air tidak dapat ditemukan
    b) Kita tidak ingin menggunakan air karena malas
    c) Tubuh kita terkena najis berat
    d) Pakaian kita terkena najis

    8. Salah satu hikmah bersuci dari najis adalah:
    a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
    b) Meningkatkan kecepatan dalam beribadah
    c) Memperpanjang umur
    d) Menjaga kebersihan lingkungan tanpa alasan agama

    9. Bersuci dengan air tanah (untuk najis mughallazhah) mengandung hikmah:
    a) Memudahkan pembersihan najis dalam waktu singkat
    b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
    c) Meningkatkan kualitas air tanah
    d) Menjaga agar tubuh selalu kering

    10. Apa hubungan taharah dengan ibadah dalam Islam?
    a) Taharah tidak berhubungan dengan ibadah
    b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat
    c) Taharah hanya penting untuk menjaga kebersihan fisik
    d) Taharah adalah kewajiban untuk kebersihan lingkungan

    Kunci Jawaban:

    1. b) Najis yang sangat berat dan sulit dibersihkan.
    2. c) Air liur anjing
    3. b) Mencuci dengan air biasa sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah
    4. b) Najis mutawassithah
    5. b) Kotoran manusia
    6. b) Mencucinya dengan air hingga bersih
    7. a) Air tidak dapat ditemukan
    8. a) Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah
    9. b) Mengajarkan kesabaran dan ketelitian dalam menjaga kesucian
    10. b) Taharah merupakan syarat sah ibadah, terutama salat


    5. Kesimpulan




    6. Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat di pahami. baik anak soleh dan solehah pada pertemuan selanjutnya kita akan belajar Tatacara  Tayamum

     
    waasalamualikum wr wb


    Tuesday, April 22, 2025

    Pembelajaran Kelas 5 Ibadah Haji dan Umrah

           


    Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2025
    Kelas : Va
    Pembelajaran : Ibadah Haji dan Kurban
    Metode : demontrasi
    Media Pembelajaran Video Pembelajaran 


    Pembelajaran 9

    Muatan Pelajaran: Agama Islam dan BP

    2. Apersesi

  • "Anak-anak, siapa yang pernah melihat orang berpakaian putih-putih semua dan berdoa ramai-ramai di televisi atau di foto?"

  • "Kalian tahu nggak, ada satu bulan dalam kalender Islam yang sangat istimewa dan di dalamnya banyak orang pergi ke Mekkah? Ada yang tahu namanya?"

  • "Siapa yang pernah menyaksikan atau ikut saat hewan seperti kambing atau sapi disembelih saat Idul Adha?"

  • Kalau kalian pernah lihat atau dengar tentang itu, kalian sudah mengenal sedikit tentang ibadah haji dan kurban. Nah, hari ini kita akan belajar lebih dalam tentang dua ibadah penting ini dalam agama Islam. Keduanya dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah dan punya makna yang sangat besar untuk umat Islam. Yuk, kita cari tahu apa saja yang dilakukan saat haji, kenapa kita berkurban, dan apa hikmah di balik semuanya."

  • 3. Tujuan  Pembelajaran 

            Peserta didik mampu menjelaskan pengertian ibadah haji, syarat wajib haji, dan rukun haji dengan benar

    5. Materi 



    Video pembelajaran Ibadah haji dan umrah

    🕌 Ringkasan Materi: Ibadah Haji dan Kurban

    1. Pengertian Ibadah Haji

    • Haji adalah ibadah yang dilakukan di kota Mekkah, Arab Saudi.

    • Haji merupakan rukun Islam yang kelima.

    • Hanya diwajibkan bagi umat Islam yang mampu secara fisik, biaya, dan keamanan.

    • Dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu.

    2. Waktu Pelaksanaan Haji

    • Dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.

    • Puncak ibadah haji terjadi pada tanggal 9 Dzulhijjah (wukuf di Arafah).

    3. Rukun Haji

    Ada 5 rukun haji yang harus dilakukan:

    1. Ihram (niat dan mengenakan pakaian ihram)

    2. Wukuf di Arafah

    3. Thawaf Ifadah (mengelilingi Ka'bah)

    4. Sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah)

    5. Tahallul (mencukur atau memotong rambut)


    4. Pengertian Kurban

    • Kurban adalah menyembelih hewan seperti kambing, sapi, atau unta pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah).

    • Ibadah kurban dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, mengikuti kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.

    5. Hewan Kurban

    • Hewan yang disembelih harus sehattidak cacat, dan cukup umur.

    • Contoh hewan kurban: kambing, sapi, kerbau, unta.


    6. Hikmah Ibadah Haji dan Kurban

    • Menumbuhkan rasa ketaatan kepada Allah.

    • Melatih diri untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.

    • Menumbuhkan keikhlasankesabaran, dan pengorbanan.

    6. Evalusi 

    Setelah anak soleh dan solehah mempelajari materi di atas mari kita  mengerjakan soal berikut 

    Pilihan Ganda

    📚 Soal Evaluasi – Ibadah Haji dan Kurban

    A. Pilihan Ganda

    Pilihlah jawaban yang paling tepat!

    1. Ibadah haji dilaksanakan di negara...
      a. Indonesia
      b. Arab Saudi
      c. Palestina
      d. Mesir

    2. Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal...
      a. 8 Dzulhijjah
      b. 9 Dzulhijjah
      c. 10 Dzulhijjah
      d. 11 Dzulhijjah

    3. Menyembelih hewan kurban dilakukan pada hari raya...
      a. Idul Fitri
      b. Tahun Baru Hijriyah
      c. Idul Adha
      d. Maulid Nabi

    4. Salah satu rukun haji adalah...
      a. Membaca doa iftitah
      b. Mendirikan salat sunnah
      c. Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah
      d. Membaca Al-Qur'an

    5. Hewan yang boleh dijadikan kurban adalah...
      a. Kucing
      b. Ayam
      c. Sapi
      d. Anjing


    B. Isian Singkat

    1. Niat haji dilakukan dalam keadaan mengenakan pakaian putih yang disebut pakaian ________.

    2. Hewan kurban yang disembelih harus dalam keadaan ________ dan tidak cacat.

    3. Thawaf dilakukan dengan cara mengelilingi ________.

    4. Idul Adha jatuh pada tanggal ________ Dzulhijjah.

    5. Nabi yang mendapat perintah menyembelih anaknya adalah Nabi ________.


    C. Uraian Singkat

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ibadah kurban!

    2. Sebutkan tiga hikmah dari ibadah haji!

    3. Mengapa ibadah haji hanya diwajibkan bagi orang yang mampu?

    4. Apa saja syarat hewan yang boleh dijadikan kurban?

    5. Jelaskan apa yang dilakukan saat Sa’i!

    6. Kesimpulan 


    7.  Penutup

    demikian pembelajaran hari ini semoga bermanfaat dan dapat  di implentasikan di kehupan sehari-hari 
     
    waasalamualikum wr wb