Tuesday, July 28, 2020

keteladanan Nabi Muhammad Saw


Materi Ajar Kelas 3 SD Al-Azhar 3 Bandar Lampung

Materi Ajar 

 Keteladanan Nabi Muhammad Saw.

Kopetensi Dasar
  1. Meyakini kebenaran Kisah Nabi Muhammad Saw
  2. Menujukan sikap percaya diri dan mandiri sebagai Implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad Saw
  3. Memahami Kisah Keteladanan Nabi Muhammad Saw
  4. Menceritakan Kisah Keteladanan Nabi Muhammad Saw

Tujuan Pembelajaran 
peserat didik adapat :
  1. Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad Saw
  2. Menujukan Priaku dan Sikap Percaya Diri Mandiri
  3. Menyebutkan  Sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Muhammad Saw
  4. Menjelaskan  Sikap Percaya diri kisah keteladanan Nabi Muhammad Saw
  5. Menujukn Contoh perilaku Percaya diri dan Mandiri
  6. mencontoh prilaku Percaya diri.
  7. memceritakan kisah singkat keteladanan Nabi Muhammad Saw.

untuk tugas mengerjakan halaman 9 ya anak soleh dan solehah. ada di modul agama kelas 3 
terimaskih




selamat Menyaksikan anak soleh dan solehah.



Monday, July 27, 2020

Sikap Jujur Nabi Muhammad Saw


Materi Ajar Kelas 2 Agama Islam 

Materi      :  Sikap Jujur Nabi Muhammad
kelas         :  2
Tanggal    : 29 Juli 2020




Selamat Menyaksikan anak Soleh Solehah 

materi agama kelas 1 Kasih sayang

Materi Ajar Kelas 1 SD Al-Azhar 3 Bandar Lampung.

Materi   : Kasih Sayang
kelas      : 1
Tanggal :  29 Juli 2020


Tujuan Pembelajaran
  • Melalui media gambar/tayangan video siswa dapat meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw
  • Melalui media gambar/tayangan video siswa dapat menunjukkan sikap jujur dan kasih saying sebagai implementasi dari pemahaman kisah Nabi Muhammad saw dalam kehidupan sehari-hari
  • Melalui media gambar/tayangan video siswa dapat meyebutkan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Muhammad saw dengan baik dan benar
  • Melalui media gambar/tayangan video siswa dapat menjelaskan sikap kasih sayang dari kisah keteladanan Nabi Muhammad saw dengan baik dan benar
  • Melalui unjuk kerja  siswa dapat menceritakan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Muahammad saw dengan baik dan benar
  • Melalui unjuk kerja  siswa dapat menceritakan kisah singkat keteladanan Nabi Muahammad saw dengan baik dan benar




Selamat Menyaksikan anak soleh Solehah

Membiasakan Kalimat Tayyibah Masya Allah

AKIDAH AKHLAK KELAS 3 MATERI KALIMAT THAYYIBA


Nama Guru : Euis Wartika, S.Pd.
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Kelas 3

Komepetensi Dasar

        Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Masya allah)


Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat memahami arti Masya allah
Siswa dapat menyebutkan penggunaan kalimat  Masya allah
Siswa dapat memahami  keistimewaan kalimat Masya Allah.


Membiasakan kalimat Tayyibah 

Masya Allah (ما شاء الله) adalah frasa yang diungkapkan seorang Muslim untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang, seuatu atau kejadian.[1] Dalam hal ini, digunakan sebagai ekspresi penghargaan, sementara dalam waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena kehendak-Nya. Terjemahannya kurang lebih adalah "Allah telah berkehendak akan hal itu", dengan kata telah yang menekankan tentang doktrin Islam yang percaya pada takdir. Digunakan sebagai ungkapan kegembiraan disertai doa.




Maria bersama-sama membiasakan kaliamat Tayyibah. salah satunya
Masya Allah
  • Penjabaran yang pertama kata “masya Allah” (ما شاء الله) adalah dengan menjadikan kata “maa” (ما) sebagai kata disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هذا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: هذا ما شاء الله hadzaa maa syaa Allah. Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
  • Penjabaran yang kedua, kata “maa” (ما) pada “maa syaa Allah” merupakan kata benda yang mengindikasikan sebab dan frasa “syaa Allah” (شاء الله) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كان) .
Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: maa syaa Allahu kaana (ما شاء الله كان). Jika demikian maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “

Sunday, July 26, 2020

pelafalan kalimat Tayibah


MATERI AJAR KELAS  2
Kalimat Tayibah

Komepetensi Dasar

        Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Hamdalah)


Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat memahami arti hamdalah
Siswa dapat menyebutkan penggunaan kalimat hamdalah
Siswa dapat memahami  keistimewaan kalimat hamdalah


Nama Guru : Euis Wartika, S.Pd.
Mata Pelajaran Akidah akhlak
Kelas 2

Mari Kita Awali pembelajaran dengan mengucapkan Basmallah.
Mari anak soleh dan solehah amati video berikut, selamat meyaksikan 


membiasakan kalimat Tayyibah  


Apa saja kalimat kalimat thayyibah?

Kalimat Thayyibah :
  • Basmalah (بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ)
  • Hamdalah (اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)
  • Takbir (اللهُ أكْبَرُ)
  • Istighfar (اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ)
  • Tasbih (سبحان الله)
  • Masya Allah (ما شاء الله)
  • Tarji' (إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ)




melafalkan 2 kalimat Syahadat Bentuk kesaksian terhadap sang maha pencipta dan kesaksian terhadap rosul




mari bersama-sama  melafalkan 2 kaimat syahadat.

Rukun Iman


MATERI AJAR AKIDAH AKHLAK KELAS 1


Materi                      : Rukun Iman
Kelas                        : 1a
Tanggal                   : 28 juli 2020


Tujuan pembelajaran
1        Siswa dapat menjelaskan pengertian iman
2        Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri orang beriman dengan benar
3        Siswa dapat menyebutkan 6 macam rukun iman secara berurutan dengan benar dan tepat
4        Siswa dapat menghafal 6 rukun iman
5        Siswa dapat menyatakan perasaan berimannya melalui tanya jawab oleh guru

Nama Guru : Euis Wartika, S.Pd.
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Kelas 1a

Mari Kita Awali pembelajaran dengan mengucapkan Basmallah.
Mari anak soleh dan solehah amati video berikut, selamat meyaksikan





mari anak soleh dan solehah menghafal rukun iman,

Monday, July 20, 2020

Nabi Muhammad Saw Panutanku



Materi Ajar Kelas 3 SD Al- Azhar 3 Bandar Lampung 
Hari / Tanggal 22 Juli 2020

PEMBELAJARAN 1

Nabi Muhammad Saw Panutanku

Pengertian Percaya Diri Menurut Agama Islam dan Manfaatnya

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok suri tauladan bagi umat muslim. Rasulullah SAW terkenal dengan sikap dan perilakunya yang terpuji, dan bisa sepatutnya untuk kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu sikap yang dimiliki oleh Rasulullah SAW adalah Percaya Diri. Salah satu sikap inilah yang perlu kita teladani.
Karena, bisa dikatakan, tidak semua orang di dunia ini memiliki sikap percaya diri. Hanya orang-orang tertentu dan orang-orang yang berani saja yang memilikinya.

Masalah dalam kehidupan sehari-hari sangatlah beragam. Ada orang yang sudah merasa hilang percaya diri. Biasanya, orang yang mengeluh seperti ini karena berbagai macam kondisi, seperti krisis, depresi, tak berdaya, hilang kendali dan lain sebagainya.
Padahal, dalam Islam tidak baik yang namanya mengeluh. Kita tidak diajarkan untuk mengeluh, melainkan selalu bisa mensyukuri setiap nikmat atau kebaikan yang kita peroleh.Jangan pernah menolak atau menganggap remeh nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia. Tetap bersyukur, walau kita ada di bawah, pasti ada yang lebih sulit lagi daripada kita. Satu kata, pantang menyerah!

Description: Saya Bisa (Percaya Diri)

Kembali ke percaya diri, tidak sedikit orang yang kurang percaya diri terhadap kondisi atau situasi tertentu yang tengah ia hadapi. Terkadang, orang seperti ini mudah semangat, mudah juga hilang percaya diri.
Membahas mengenai percaya diri, lalu sebenarnya apa itu percaya diri? Pengertian percaya diri dan pentingnya percaya diri bagi kita itu apa saja? Manfaat percaya diri bagi kita apa saja? Yuk kita simak.


Percaya Diri

Percaya diri adalah yakin terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Apabila diberikan tugas atau amanah, pasti akan dikerjakan. Orang yang percaya diri tak akan pernah mengenal yang namanya mengeluh. Ia akan kerjakan dengan sebaik mungkin dengan apa yang ia miliki. Biasanya, orang yang memiliki sikap percaya diri ini juga memiliki sikap mandiri. Ia tak terus-terusan bergantung kepada orang lain. Orang-orang yang percaya diri, akan tetap terus berpikir positif dan tidak pernah memandang negatif apapun yang akan diterima nantinya. Percaya diri yang dimiliki oleh seseorang biasanya karena adanya pengalaman, memiliki keyakinan dan potensi yang ada di dalam dirinya. Keinginan untuk maju dan pantang menyerah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 159, yang berarti :

 "Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah (pasrahlah) kepada Allah. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."

Contohnya sangat mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Semisal pada waktu belajar di kelas. Tiba-tiba, bapak atau ibu guru memberikan pertanyaan kepada kamu. Setelah itu, kamu berusaha untuk menjawabnya apa yang sudah kamu pelajari tadi malam dan dengan membaca di sekolah tadi. Pertanyaan telah kamu jawab. Inilah yang dinamakan jika kamu memiliki sikap percaya diri.

Manfaat/Keuntungan Bersikap Percaya Diri

1. Tidak Bergantung pada Orang Lain

Bergantung pada orang lain boleh, asal jangan terus-menerus. Kita memang manusia, yang ditakdirkan sebagai makhluk sosial.Akan tetapi, jika kita sudah memiliki pengalaman dan pemahaman, apa kita akan tetap bergantung terus kepada orang lain? Tidak!

2. Memiliki Sikap Mandiri

Dengan memiliki sikap percaya diri, secara tidak langsung juga sikap mandiri kita akan terdorong.Sudah dipaparkan di atas tadi, jika dengan percaya diri, kita bisa melakukan suatu hal dengan baik walau hanya sendirian.Contoh saja, saat kita belum bisa mencuci baju, kita melihat dan membantu orang tua ikut mencuci baju. Pada akhirnya, kelak menginjak masa dewasa, kita sudah bisa mencuci baju sendiri dan inilah sikap percaya diri yang patut diapresiasi.

3. Memiliki Keberanian

Keberanian di sini bukan berarti keberanian dalam hal negatif, melainkan dalam hal positif. Contoh keberanian dalam hal positif itu seperti contohnya berani bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan, juga berani mengambil resiko dengan apa yang telah dilakukan olehnya.Dengan rasa percaya diri, kita juga diajarkan untuk bisa bersikap lebih dewasa lagi.

4. Bisa Mengerjakan Tugas dengan Baik

Sudah dibahas di atas, percaya diri timbul atas rasa paham dan pengalaman yang sebelumnya kita peroleh.Dengan aspek-aspek atau faktor itulah yang membuat kita bisa melakukan tugas atau menjalankan tugas sesuai dengan prosedur yang baik, tidak menyeleweng sehingga tidak mudah menjerumus menuju kesalahan.Dengan berani mengambil resiko, memiliki tingkat pengalaman yang tinggi, maka kita akan semakin terhindar dan terbebas dari yang namanya kesalahan.

5. Tidak Mudah Ragu-ragu

Jika kita ingin atau akan melakukan sesuatu, maka mantapkan, jangan ragu-ragu dan jangan berhenti di tengah jalan.Percaya diri mengajarkan kita bagaimana cara melangkah yang baik dan ke mana kita akan melangkah.

Bersikap Jujur

Sikap percaya diri juga bisa melatih dan memacu kita untuk bersikap jujur. Katakanlah apa yang ada, sesuai dengan kenyataan, walaupun itu terasa menyakitkan bagi kita ataupun orang lain.Jujur ini menjadi salah satu sikap yang paling disukai oleh orang lain, yang mana di era modern seperti ini kita kian sulit menemui atau menemukan orang-orang yang jujur karena hatinya sudah dibutakan oleh dunia.

Akibat Kurang Percaya Diri

1. Target atau Tujuan Pupus

Target atau tujuan yang telah kita tentukan tiba-tiba sirna, hangus, hancur di tengah jalan hanya karena kurangnya rasa percaya diri.Padahal, untuk membangun yang namanya tujuan itu sangat susah. Akan tetapi, lebih susah dalam menjaganya.Jadi, jangan pernah gagal di tengah jalan hanya karena kurang merasa percaya diri.

2. Mudah Frustasi

Mudah bermasalah saat menemui berbagai macam rintangan atau hambatan yang ditemui.Selanjutnya, akibat yang timbul dari mudah frustasi ini menjadi orang tersebut juga mudah mengeluh dan akhirnya, tujuan yang akan dicapai juga kembali sirna.Di sisi lain, orang-orang yang mudah frustasi karena menghadapi masalah ini juga karena kurangnya pengalaman dan pemahaman yang baik akan kesalahan-kesalahan yang pernah menimpa sebelumnya.

3. Sering Gagal

Tidak sedikit orang yang kurang percaya diri juga merasa gagal.Hal ini dikarenakan ia tak ingin mengambil resiko. Padahal, resiko itu sudah satu paket dengan jalan yang akan ia tempuh selanjutnya. Jadi, mau tidak mau resiko harus diambil dan sebisa mungkin kita harus menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut.

4. Lepas Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah salah satu hal yang penting bagi seseorang. Mengapa? Jika kita sudah dimintai tanggung jawab oleh orang lain, maka secara otomatis, orang lain sudah yakin kepada kita, dan jangan pernah disia-siakan.

Namun, jika orang yang merasa kurang percaya diri, tanggung jawab hanyalah sebuah kenangan saja. Karena, bagi orang yang kurang percaya diri cenderung malas-malasan dan tak ingin bergerak.

5. Canggung Menghadapi Orang Lain

Orang yang kurang percaya diri rata-rata akan canggung menghadapi orang lain.Salah satu contoh kecilnya saja, apabila kita dimintai bantuan atau pertolongan dari orang lain, pasti bagi orang yang kurang percaya diri akan menolaknya.Padahal, kemampuan berbicara dengan orang lain atau berinteraksi itu juga penting untuk mengasah kemampuan berbicara kita nantinya di depan publik.Nah itulah pentinya sikap percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.Jangan lupa terapkan manfaat percaya diri karena ini sangat besar dampaknya bagi kehidupan kalian kelak jika sudah dewasa. Sebisa mungkin juga untuk bisa tetap percaya diri dan jangan hilang rasa percaya diri.Percaya diri tak akan pernah datang dari orang lain melainkan dari diri kita sendiri yang memupuk rasa percaya diri itu.


sikap jujur Nabi Muhammad Saw



Materi Ajar Kelas 2 Sd Al-Azhar 3 Bandar Lampung
Hari/Tanggal : 22 Juli 2020



Mengenal Sikap Jujur Nabi Muhammad Sebagai Suri Teladan Umat Manusia

Waktu ujian akhir di sekolahan, Budi duduk di belakang Andi. Ketika mengerjakan soal ujian, Budi merasa kesulitan menjawab beberapa pertanyaan, karena waktu belajarnya banyak digunakan untuk bermain.
Berbeda dengan Andi yang mengerjakan pertanyaan dengan mudah karena Andi memang giat belajar. Merasa kesulitan menjawab, dan takut akan mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Budi pun berusaha menjiplak jawaban Andi, dari belakang tempat duduknya.
Waktu ujian pun habis, dan sudah waktunya pulang. Meski waktu menjiplak tidak ketahuan Andi. Akhirnya Budi pun dapat menyelesaikan pertanyaan ujian tersebut. Tetapi sebagian jawaban diperoleh dengan menjiplak jawabannya Andi dan Andi pun tidak mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Budi.

Dari kisah singkat di atas, tentu saja Budi telah berbuat bohong kepada dirinya. Yaitu dengan menjiplak jawaban orang lain di waktu ujian akhirnya. Perbuatan itu, tentu akan berakibat buruk baik pada dirinya ataupun orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dari sinilah kita akan sedikit belajar tentang betapa pentingnya berperilaku jujur serta tahu dari manfaat jujur itu sendiri. Dengan berperilaku jujur inilah semoga kita bisa meniru salah satu akhlak dari Nabi kita Muhammad saw.

A. Meneladani Perilaku Jujur Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. sebagai seorang utusan bagi umat manusia, tentu mempunyai perilaku atau akhlak yang terpuji yang layak ditirukan oleh umatnya. Diantaranya perilaku atau akhlak terpuji Nabi Muhammad saw. adalah jujur.
Nabi Muhammad saw. mendapatkan gelar ‘al-Amin’ karena sikap jujur yang melekat pada dirinya. Dalam setiap tindakan dan perbuatannya beliau selalu jujur dalam melaksanakannya.
Semenjak kecil, Nabi Muhammad saw. terkenal dengan kejujurannya. Baik mulai dari ketika beliau ikut berdagang sampai menjadi pemimpin. Beliau selalu jujur dalam menjalankan pekerjaan dan perintah yang diberikan kepadanya.
Perilaku jujur yang melekat dan tercermin dalam keseharian beliau tentu saja harus bisa kita tiru juga dalam keadaan sekarang. Mulai dari berkata dan berbuat jujur kepada diri sendiri, orangtua, guru-guru kita, teman-teman dan semua orang yang ada di sekitar kita.

B. Manfaat Bersikap Jujur

Meneladani perilaku atau akhlak terpuji dari Nabi Muhammad saw. tentu saja akan memberikan kebahagian tersendiri bagi mereka yang melaksanakannya. Lalu, apa saja kebahagiaan yang mereka dapatkan dari sikap jujur ini??. diantara lain adalah :
1.   Seseorang yang meniru perilaku atau akhlak terpuji dari Nabi Muhammad saw. tentu akan disayang oleh Allah swt.
2.   Orang yang berperilaku jujur akan disenangi oleh orangtua, guru-guru, serta mempunyai banyak teman.
3.   Berkata dan berbuat jujur akan membawa keuntungan, berbeda dengan dusta atau bohong yang mendatangkan kerugian
Dari keterangan di atas, sudah sepantasnya kita tidak boleh berbicara atau berbuat bohong, dan sudah menjadi tugas kita meniru perilaku atau akhlak terpuji dari Nabi Muhammad saw. tersebut, yakni berbicara dan berbuat jujur.
Serta ketika kita berbuat salah cepat-cepatlah untuk memohon maaf dan berbicara dengan jujur. Karena dengan bicara dan berbuat jujur menjadikan pikiran dan hati kita senantiasa menjadi tenang.
Semoga bermanfaat



kasih sayang Nabi Muhammad Saw

Materi Ajar Kelas 1 SD Al-Azhar 3 bandar Lampung
Hari/ Tanggal: 22 Juli 2020






Teladan Rasulullah Soal Kasih Sayang kepada Anak-Anak
Description: RasulullahNabi Muhammad SAW memiliki julukan bapak para anak yatim.
 Agama Islam memberikan perhatian besar dalam masalah ini. Kekerasan, secara fisik atau non fisik, kepada anak-anak sangat dilarang. Sebaliknya, orang dewasa terlebih orangtua harus bisa menjaga, melindungi serta mengayomi buah hatinya.
slam mengajarkan agar orangtua menjadi contoh dan teladan terbaik bagi anak-anaknya. Orangtua juga wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sehingga menjadi pribadi bertakwa.
Rasulullah SAW telah memberikan teladan tentang kasih sayang kepada anak-anak. Bahkan, Nabi akhir zaman itu dijuluki sebagai bapak para anak yatim.
Banyak kisah yang menggambarkan besarnya kecintaan beliau kepada anak-anak. Suatu hari, Rasulullah harus memendekkan bacaan shalatnya ketika mendengar anak menangis. Nabi SAW juga pernah mengangkat anak yang jatuh di dekatnya ketika sedang khotbah.
Rasulullah pun selalu menghibur dan menggembirakan hati anak-anak. Bila datang seseorang membawa bingkisan berupa buah-buahan, maka yang pertama diberinya adalah anak-anak kecil yang kebetulan ada di majelis itu.
Jabir bin Samurah, sahabat Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa Rasulullah suka mengusap kepala anak-anak. Suatu ketika, dirinya pernah shalat bersama Rasulullah pada shalat Dhuhur.
Seusai shalat, Rasulullah keluar ke tempat keluarganya, dia pun keluar bersama Rasulullah. Rasulullah tampak menciumi anak-anaknya dan mengusap kedua pipi mereka satu persatu.
Menyayangi anak adalah perintah agama, karena Islam banyak mengajarkan kasih sayang kepada siapapun. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara menyayangi anak, seperti menciumnya, lemah lembut, belas kasihan, menahan marah dan memaafkan anak-anak.
Allah akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak. Dengan demikian, orangtua harus menyayangi anak, agar tumbuh rasa kasih sayang itu pada diri anaknya pula. Allah mencintai kelembutan serta membenci kekerasan.
Rasulullah SAW bersabda, "Tiada kuasa aku (menolong kamu) jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dari hatimu." (HR Bukhari)
Islam menekankan agar umat saling berkasih sayang, kepada diri sendiri, suami atau istri, anak-anaknya, orangtua, dan sesama. Kasih sayang juga ditujukan kepada makhluk ciptaan Allah SWT.

Pelafalan kalimat tayibah


Mata Pelajaran               :  Akidah Akhlak
Kelas                              :  3a, 3b,dan 3C
Hari/Tanggal                  :  Selasa, 21 juli 2020
Oval: Kalimat Tayibah
 




Secara sederhana Kalimat Thayyibah berarti perkataan yang baik, sopan dan mengandung perbuatan ma’ruf serta mencegah dari kemunkaran.Ada banyak sekali macam kalimat thayyibah ini, seperti kalimat thayyibah tasbih (Subhanallah), kalimat thayyibah tahmid (Alhamdulillah), kalimat thayyibah takbir (Allahu Akbar) dan kalimat thayyibah tahlil (Laa ilaaha Illallaah). Semuanya ini juga disebut dengan kalimat dzikir.Ada juga kalimat toyibah Basmalah (Bismillaahirrohmaanirrohiim), kalimat thayyibah Assalamualaikum, kalimat thayyibah tarji’ (Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun), kalimat thayyibah istighfar (Astaghfirullahal ‘Adziim), dll.

Sebagai seorang muslim, kita harus bangga mengucapkan kalimat dzikir dan thayyibah dalam setiap keadaan. Sebagaimana mereka orang-orang yang lalai bangga mengucapkan kata-kata jorok dan kasar.

Kalimat toyibah diantaranya adalah sebagai berikut:
Kalimat Thayyibah Bismillah
  بسم الله الرحمن الرحيم adalah kalimat toyibah yang biasa digunakan untuk memulai segala aktifitas yang baik. Misalnya untuk memulai makan, memulai suatu pembicaraan, memutuskan segala sesuatu yang penting, dll.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ – أَوْ قَالَ : أَقْطَعُ

“Setiap pembicaraan/perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir menyebut nama Allah, maka terputuslah berkahnya.” (HR. Ahmad, 2: 359.)

Kalimat toyibah Bismillah ini memiliki arti “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”, oleh sebab itulah kita diperintah membaca Bismillah sebelum memutuskan segala sesuatu atau ketika akan memulai sesuatu yang baik.
Tujuan dari pengucapan kalimat toyibah Bismillah ini sebagaimana hadits diatas, yaitu agar tidak terputus berkahnya dari perkara baik yang kita lakukan.

Kalimat Thayyibah Assalamualaikum
Kalimat Thayyibah assalamualaikum adalah kalimat toyibah yang mengandung keselamatan dan kesejahteraan. Kalimat salam ini sunnah diucapkan apabila bertemu dengan sesama muslim, masuk ruangan, mengawali pembicaraan, dll. Namun wajib hukumnya menjawabi salam tersebut bagi orang yang diberi ucapan  salam.

Kalimat toyibah salam ini juga menjadi salah satu haq dari 6 haq yang harus dipenuhi oleh seorang muslim, sebagaimana sabda Nabi:

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ  وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذاَ مَرِضَ فَعُدْهُ  وَإِذاَ مَاتَ فَاتْـبَعْهُ .رَوَاهُ مُسلِم
“Haq muslim terhadap muslim lainnya itu ada enam:

1. Apabila kamu bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya,
2.Apabila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya,
3. Apabila ia meminta nashihat kepadamu, maka berilah ia nashihat,
4. Apabila ia bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah”, maka doakanlah ia dengan ucapan ‘‘Yarhamukallah’’,
5. Apabila ia sakit, maka jenguklah ia,
6. Dan apabila ia meninggal, maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim)



Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (yang serupa dengannya). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” ( QS An-Nisaa’ : 86)

Arti Assalamualaikum sendiri adalah “keselamatan dan kesejahteraan semoga tetap tercurahkan kepadamu”, maka sudah selayaknya kita juga kembali mendoakan untuk orang yang mengucapkan salam kepada kita.

Baca Juga:

Bacaan Tasbih, Tahmid dan Takbir Serta Keutamaannya
Dahsyatnya Bacaan Istighfar dan Doa Sayyidul Istighfar
Kalimat Thayyibah Subhanallah dan Masya Allah
“Subhanallah” adalah salah satu kalimat toyibah yang biasa diucapkan oleh Muslim Indonesia ketika melihat sesuatu yang menakjubkan. Sedangkan kalimat Masya Allah diucapkan ketika melihat sesuatu yang mengejutkan, mengagetkan, dsb.

Sebenarnya hal itu kurang tepat penempatannya, namun begitu, hal itu tetap baik untuk dilakukan karena keduanya merupakan sama-sama kalimat toyibah.

Adapun mengenai penempatannya sendiri yang lebih tepat adalah sebagai berikut:

1. Pendapat Pertama
Pendapat pertama mengatakan bahwa kalimat toyibah tasbih ini lebih tepat diucapkan ketika sedang dalam keadaan takjub atau heran atas sesuatu atau peristiwa yang terjadi yang tidak pantas untuk Allah, baik yang didengar atau dilihat. Adapun dasarnya adalah sebagai berikut:

Abu Hurairah ra. pernah bertemu dengan Nabi SAW sedangkan ia dalam kondisi junub. Kemudian Abu Hurairah ra. pergi mandi tanpa pamit kepada Baginda Rasulullah SAW. Setelah Abu Hurairah ra. kembali Rasulullah SAW pun bertanya, “mengapa tadi kamu pergi”? Abu Hurairah ra. menjawab, “Aku junub, dan aku tidak suka duduk bersama Engkau wahai Rasulullah sedangkan aku dalam kondisi tidak suci.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda:

سُبْحَانَ اللَّهِ! إِنَّ الْمُسْلِمَ لاَ يَنْجُسُ

“Subhanallah! Sesungguhnya muslim itu tidak najis.” (HR. Bukhari: 279)

Rasulullah SAW heran terhadap sikap Abu Hurairah yang menyangka bahwa dirinya najis hanya karena dalam keadaan junub. Oleh sebab itu, Nabi pun menjelaskan bahwa seorang muslim itu tidak najis meskipun dalam keadaan junub. Sehingga tidak perlu minder jika bertemu bertemu dengan sesama muslim.

Sedangkan dalam kondisi takjub atas suatu peristiwa, dasarnya adalah:

Dari Muhammad ibn Jahsy ra, “Suatu ketika Rasulullah SAW melihat ke langit, kemudian beliau bersabda:

سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا نُزِّلَ مِنَ التَّشْدِيدِ

“Subhanallah betapa berat ancaman yang diturunkan ….”

Pada lanjutan hadits diatas, Rasulullah SAW takjub/kaget terhadap suatu ancaman yang diturunkan Allah kepada orang-orang yang malas dalam membayar hutang.

Kalimat thayyibah subhanallah ini juga disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Mereka (orang-orang Nasrani) berkata, ‘Allah mempunyai anak’, Maha Suci Dia (dari tuduhan itu).” (QS. Al-Baqarah:116)

Sedangkan kalimat Masya Allah adalah lebih tepat ketika melihat hal yang indah-indah dan mengagumkan (kebalikan dari kebiasaan masyarakat kita).

Allah berfirman:

وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Mengapa ketika kamu memasuki kebunmu tidak mengucapkan “Maasyaa Allaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (QS. al-Kahfi: 39)

2. Pendapat Kedua
Menurut pendapat yang kedua, pengucapan kalimat Subhanallah atau Masya Allah lebih rinci lagi.

1.“Subhanallah” boleh diucapkan ketika melihat/mendengar/mengetahui sesuatu yang indah atau menakjubkan, dengan catatan sesuatunya tersebut murni atas kuasa Allah tanpa campur tangan manusia.



Contohnya adalah saat kita melihat pemandangan alam yang indah, mukjizat nabi-rasul, karomah, atau ketika terjadi peristiwa gempa bumi, gunung meletus dan sebagainya.

Pemahaman ini berdasarkan ayat pertama dalam surat Al-Isra’ dan beberapa ayat lain dalam Al-Qur’an:

سبحان الذي اسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام الى المسجد الاقصى الذي باركنا حوله لنريه من اياتنا انه هو السميع البصير

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

2.“Masya Allah” diucapkan ketika kita melihat/mendengar/mengetahui suatu kejadian yang indah atau menakjubkan, namun terdapat peranan manusia dalam kejadian tersebut.

Contohnya adalah ketika kita melihat suatu bangunan yang megah dan indah, memasuki taman yang cantik,  suatu prestasi atau teknologi yang canggih dan lain sebagainya.

Allah berfirman di surat al-Kahfi,

وَلَوْلا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Mengapa ketika kamu memasuki kebunmu tidak mengucapkan “Maasyaa Allaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (QS. al-Kahfi: 39)

Ayat tersebut pemahamannya menggunakan penjelasan yang sama dengan yang diatas tadi. Dalam ayat tersebut, objek dari pengucapan “Masya Allah” adalah kebun.

Sedangkan dalam kebun tersebut, selain terdapat tanaman-tanaman yang tumbuh atas izin Allah, juga ada usaha dari manusia pemilik kebun yaitu menanamnya, memupuki, menyirami dan seterusnya.

Arti Subhanallah dan Masya Allah
Kalimat Thayyibah Subhanallah (سبحان الله) artinya adalah “Maha Suci Allah”. Maksudnya yaitu, Allah adalah Dzat yang Maha suci dari segala kekurangan, keburukan, kecacatan dan segala hal yang bertolak belakang dengan sifat kesempurnaan Allah. Ungkapan ini juga sekaligus menunjukkan keagungan Allah, bahwa memang Allah-lah satu-satunya Dzat yang Maha Suci.
Sedangkan arti Masya Allah (ماشاء الله) adalah “Segala sesuatu terjadi Atas kehendak Allah”.
Kalimat Thayyibah La Haula Wala Quwwata Illa Billah
Selain disebut sebagai kalimat toyibah, kalimat dzikir La Haula Wala ini disebut juga dengan bacaan hawqolah. Kalimat dzikir ini merupakan suatu bentuk kefanaan manusia.

Yaitu sebuah pengakuan atas kelemahan dan ketidak berdayaan diri manusia, meskipun kuasa sekecil bij dzarroh. Tidak ada kekuatan sama sekali dalam berbuat taat, kecuali atas pertolongan Allah. Dan tidak ada daya sama sekali untuk menghindar dari ma’siat, kecuali juga atas pertolongan Allah.

Dengan demikian, terbukalah kefahaman bahwa Allah adalah dzat yang benar-benar Maha kuasa, sedangkan kita tiada kuasa sama sekali.

Setelah adanya pengakuan tersebut, maka kalimat dzikir hawqolah ini diucapkan ketika seseorang memiliki ‘azam, yaitu suatu keinginan yang kuat. Karena dari kalimat toyibah ini timbul pancaran tawakkal yang kuat.

Kalimat Thayyibah Tahlil
Kalimat Thayyibah Tahlil adalah kalimat dzikir Laa ilaaha Illallaah, disebut juga dengan kalimat tauhid. Sebab makna dari kalimat dzikir ini berisi tentang ke-ESA-an Allah.

Disebut kalimat tauhid karena meniadakan segala sesembahan melainkan hanya Allah. Arti kalimat dzikir ini adalah, “Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali hanya Allah”.

Bacaan Tahlil ini adalah sebaik-baik kalimat dzikir, sebagaimana hadits Nabi SAW :

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّ عَاءِ الْحَمْدُ للهِ

Sebaik-baik dzikir adalah (membaca) lâ ilâha illallâh. Dan sebaik-baik doa yaitu alhamdulillah (HR. al-Bukhari no.99)
Salam
Kalimat thayyibah salam yaitu as-salamua’laikum ( السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ )  yang berarti semoga keselamatan dan kasih sayang Allah serta kebaikan terlimpah kepada kalian.
Kalimat ini diucapkan ketika bertemu dengan sesama muslim, bertamu, memulai suatu pertemuan atau majelis, dan berpisah.
2. Basmallah
Kalimat thayyibah basmalah yaitu bismillah (بِسْمِ اللّه) atau  bismillahirrahman nirrahiim ( بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ) berarti dengan nama Allah atau dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kalimat ini diucapkan ketika melakukan berbagai macam amalan ibadah, melakukan sesuatu, diniatkan untuk mendapatkan keberkahannya, saat keluar rumah, saat berkendaraan, saat belajar, bersenggama dan lain-lain.   
3. Tasbih
Kalimat thayyibah tasbih yaitu subhanallah ( سُبْحَانَ اللَّه ) artinya Maha Suci Allah dari berbagai macam hal yang tidak pantas bagi-Nya.
Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat ini diucapkan ketika berada dalam situasi berikut.
·         berdzikir
·         ketika melakukan kesalahan di suatu majelis
·         setelah berwudhu
4. Tahmid
Kalimat thayyibah tahmid yaitu alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ ) atau segala puji bagi Allah. Kalimat tahmid yang lengkap adalah alhamdulillahirabbil ‘alamin yang berarti segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Kalimat ini diucapkan sebagai bentuk rasa syukur dan ungkapan rasa terima kasih kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala apa yang diterima.  
Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat tahmid biasanya diucapkan pada situasi berikut.
·         saat mendapatkan rezeki dari Allah subhanahu wa ta’ala
·         mendapat kebahagiaan
·         ketika melihat orang yang tertimpa musibah
·         ketika melihat sesuatu yang tidak disukai
·         mengerjakan shalat
·         berdoa
·         setelah makan dan minum
·         ketika bersin
·         selesai mengerjakan suatu pekerjaan
5. Tahlil
Kalimat thayyibah tahlil yaitu laa ilaha ilallah ( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ) yang artinya tiada Tuhan selain Allah. Kalimat tahlil merupakan kalimat tauhid yang membedakan antara iman dan kekafiran.
Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat thayyibah tahlil diucapkan ketika berada dalam situasi berikut.
·         berdzikir
·         ketika dihadapkan pada bencana, tertimpa musibah atau kesusahan, contohnya kisah Nabi Yunus ditelan ikan
·         menjawab adzan karena hukum menjawab adzan adalah sunnah
·         ketika sakit
·         saat pagi atau petang
·         sebelum bangkit dari shalat Maghrib dan Subuh saat kedua kaki masih dalam keadaan tasyahhud
·         ketika masuk pasar
·         ketika terbangun tengah malam
·         berwudhu
·         ketika menjelang ajal.
6. Takbir
Kalimat thayyibah takbir yaitu Allahu Akbar (الله أَكْبَر) yang artinya Allah Maha Besar dan paling besar dari segala yang besar dan kebesaran-Nya tak terbatas.
Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat thayyibah takbir diucapkan ketika berada dalam situasi berikut ini.
·         saat mendengar adzan
·         ketika mengerjakan takbiratul ihram dalam shalat
·         ketika ruku’, mengangkat kepala dari ruku’, dan saat bangkit dari dua sujud dalam shalat
·         ketika mengangkat dan menurunkan tangan dalam shalat
·         ketika shalat jenazah bertakbir sebanyak empat kali
·         ketika memulai shalat malam
·         ketika shalat dua hari raya
·         setelah mengerjakan shalat
·         ketika hendak tidur
·         ketika melihat bulan
·         ketika menyembelih hewan
·         ketika mendengar hal yang menggembirakan
·         ketika beradzan di telinga bayi yang baru lahir
·         ketika bepergian
·         saat menaiki kendaraan
·         ketika mengerjakan ibadah haji
·         saat melempar jumrah
·         ketika bertahlil dan bertakbir saat di Mina dan Arafah
·         ketika bertakbir pada dua hari raya
7. Al-Hauqalah
Kalimat thayyibah al-Hauqalah yaitu laa haula walaa quwwata illa billaahil aliyyil adziim (لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ ) yang artinya tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali atas kehendak Allah.
Merujuk pada beberapa hadits shahih, kalimat ini diucapkan ketika kita berada dalam situasi berikut.
·         memohon pertolongan kepada Allah subhaanahu wa ta’ala,
·         ketika keluar dari rumah
·         setelah mendengar muadzin mengucapkan ‘Hayya ‘alash shalaah, hayya ‘alal falaah. 
8. Istighfar
Kalimat thayyibah istighfar yaitu astaghfirullah ( أستغفرالله ) yang artinya aku memohon ampun kepada Allah. Maksudnya adalah memohon kepada Allah subhaanahu wa ta’ala agar segala dosa seorang hamba diampuni.
Sebagai manusia yang tak luput dari dosa, kita dianjurkan untuk selalu beristighfar di beberapa waktu berikut.
·         ketika sahur karena waktu sahur adalah salah satu waktu terkabulnya doa
·         pada sepertiga malam terakhir
·         ketika sedang mengerjakan dan setelah shalat
·         ketika hendak mengakhiri sebuah majelis
·         ketika menjelang ajal
·         setelah melakukan perbuatan dosa
·         ketika terjadi gerhana bulan dan matahari
·         ketika terjaga di malam hari di atas tempat tidur
·         ketika bangun malam untuk melaksanakan shalat tahajjud
·         ketika keluar dari kamar mandi atau WC
·         ketika mengerjakan rukun Islam kelima yakni haji.